Penjelasan Kepala Daker Mekkah Terkait Kabar Mina Banjir
A
A
A
MEKKAH - Masyarakat Indonesia dibuat khawatir dengan kabar viral di media sosial tentang kondisi Mina terkini pascahujan deras yang mengguyur Mekkah, Senin (12/8/2019) sore.
Dalam informasi yang beredar, kondisi Mina tidak kondusif dan terjadi penumpukan jamaah karena akses ke Jamarat ditutup. Informasi itu juga diperkuat dengan video, foto, dan capture-an yang menunjukkan bahwa terjadi banjir besar di Mina.
Berdasarkan pantauan tim Media Center Haji (MCH), pagi hingga sore hari, cuaca di Arab Saudi cerah. Suhu udara di Mekkah tidak terlalu panas, hanya sekitar 36 derajat Celcius. Kondisi di Jamarat juga telah normal sejak Senin (12/8/2019) sore.
(Baca juga: Hujan Deras di Mina Tak Berdampak pada Jamaah Haji Indonesia)
Ribuan jamaah haji melaksanakan lempar jumrah sepanjang malam hingga pagi tadi. Tenda-tenda jamaah di maktab Indonesia yang berada di dekat terowongan Moashem juga masih berdiri kokoh. Jamaah juga beraktivitas seperti biasa.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Subhan Cholid menjelaskan, hujan yang turun, Senin (12/8/2019) sore, memang sangat deras. Hal ini menjadi setetes embun di tengah padang pasir yang sangat menyegarkan.
(Baca juga: Mekkah Diguyur Hujan Es, Aa Gym: MasyaAllah)
Diakuinya, hujan deras sempat membasahi karpet tenda jamaah karena tampias. Beberapa maktab listriknya juga dimatikan untuk menghindari korsleting listrik.
"(Waktu hujan) Jamaah memang diimbau tetap di tenda karena di luar kan hujan. Jamaah yang sedang di Jamarat juga berhenti di sana untuk berlindung dari hujan. Kalau yang di tenda berangkat ke Jamarat, maka bisa terjadi penumpukan," katanya, Selasa (13/8/2019) sore WAS.
Dua eskalator memang sengaja dimatikan oleh petugas Pertahanan Sipil Mekkah karena berada di tempat terbuka untuk menghindari korslet dan bisa membahayakan jamaah. Seluruh pasokan listrik di maktab jamaah juga sempat diputuskan sementara. Namun menjelang magrib sudah kembali nyala.
"Adapun berbagai gambar atau video kondisi Mina yang beredar, sesungguhnya hanya lah genangan. Karena petugas kita sudah langsung melakukan antisipasi dengan sigap berada di tenda jamaah," katanya.
Subhan menegaskan, banjir hanya terjadi kemarin sore dan telah selesai waktu isya selesai. Sementara hari ini cuaca cerah dan suhu cukup panas. Apakah juga terjadi hujan es? "Yang kami rasakan di Mina itu hujan biasa," katanya.
Dalam informasi yang beredar, kondisi Mina tidak kondusif dan terjadi penumpukan jamaah karena akses ke Jamarat ditutup. Informasi itu juga diperkuat dengan video, foto, dan capture-an yang menunjukkan bahwa terjadi banjir besar di Mina.
Berdasarkan pantauan tim Media Center Haji (MCH), pagi hingga sore hari, cuaca di Arab Saudi cerah. Suhu udara di Mekkah tidak terlalu panas, hanya sekitar 36 derajat Celcius. Kondisi di Jamarat juga telah normal sejak Senin (12/8/2019) sore.
(Baca juga: Hujan Deras di Mina Tak Berdampak pada Jamaah Haji Indonesia)
Ribuan jamaah haji melaksanakan lempar jumrah sepanjang malam hingga pagi tadi. Tenda-tenda jamaah di maktab Indonesia yang berada di dekat terowongan Moashem juga masih berdiri kokoh. Jamaah juga beraktivitas seperti biasa.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Subhan Cholid menjelaskan, hujan yang turun, Senin (12/8/2019) sore, memang sangat deras. Hal ini menjadi setetes embun di tengah padang pasir yang sangat menyegarkan.
(Baca juga: Mekkah Diguyur Hujan Es, Aa Gym: MasyaAllah)
Diakuinya, hujan deras sempat membasahi karpet tenda jamaah karena tampias. Beberapa maktab listriknya juga dimatikan untuk menghindari korsleting listrik.
"(Waktu hujan) Jamaah memang diimbau tetap di tenda karena di luar kan hujan. Jamaah yang sedang di Jamarat juga berhenti di sana untuk berlindung dari hujan. Kalau yang di tenda berangkat ke Jamarat, maka bisa terjadi penumpukan," katanya, Selasa (13/8/2019) sore WAS.
Dua eskalator memang sengaja dimatikan oleh petugas Pertahanan Sipil Mekkah karena berada di tempat terbuka untuk menghindari korslet dan bisa membahayakan jamaah. Seluruh pasokan listrik di maktab jamaah juga sempat diputuskan sementara. Namun menjelang magrib sudah kembali nyala.
"Adapun berbagai gambar atau video kondisi Mina yang beredar, sesungguhnya hanya lah genangan. Karena petugas kita sudah langsung melakukan antisipasi dengan sigap berada di tenda jamaah," katanya.
Subhan menegaskan, banjir hanya terjadi kemarin sore dan telah selesai waktu isya selesai. Sementara hari ini cuaca cerah dan suhu cukup panas. Apakah juga terjadi hujan es? "Yang kami rasakan di Mina itu hujan biasa," katanya.
(maf)