Alasan Mendagri Dukung EO Virtual Terlibat dalam Kampanye Pilkada
loading...
A
A
A
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyoroti munculnya bisnis kreatif baru berupa event organizer (EO) untuk acara-acara virtual. Tito menilai jasa EO virtual ini bisa dilibatkan dalam kampanye di pilkada serentak .
Selain aman dari Covid-19, kata dia, juga dapat menggerakkan kegiatan ekonomi digital berbasis kreativitas.
"EO bisa mendesain even kampanye tatap muka, misalnya yang diikuti peserta 50 orang. Namun kemudian dikoneksikan dengan jaringan medsos secara virtual lewat live streaming (siaran langsung) online dan channel digital lainya. Sehingga bisa diikuti audiens yang lebih banyak, hingga menjangkau ratusan bahkan ribuan orang," tutur Tito dalam dalam siaran persnya, Senin (24/8/2020).
Dia mengatakan, berdasarkan data dari pelaku industri ini, satu siaran langsung bisa menarik sedikitnya 4.000-5.000 akun penonton. Bentuk acara siaran langsung bermacam-macam.
“Mulai dari yang dikemas sebagai bincang-bincang, seminar, konferensi pers hingga yang berbentuk hiburan. Jumlah audiens bahkan bisa meningkat lebih dari tiga kali lipat pada acara-acara yang bersifat hiburan,” tuturnya.( )
Hal ini disampaikannya karena kampanye pilkada akan segera dimulai tahapannya. Sebagaimana dalam peraturan komisi pemilihan umum (PKPU) disyaratkan bahwa kampanye wajib mengikuti protokol kesehatan. Antara lain dengan pembatasan peserta rapat umum tatap muka langsung 50 orang.
“Hal ini semakin relevan di daerah-daerah yang dengan wilayah yang luas dengan jarak satu kota dan kota lainnya yang cukup jauh. Adanya kendala signal yang dialami oleh sejumlah daerah tidak menjadi masalah lagi karena sudah tersedia jasa penguatan mobile signal di pasar,” tuturnya.( )
Selain aman dari Covid-19, kata dia, juga dapat menggerakkan kegiatan ekonomi digital berbasis kreativitas.
"EO bisa mendesain even kampanye tatap muka, misalnya yang diikuti peserta 50 orang. Namun kemudian dikoneksikan dengan jaringan medsos secara virtual lewat live streaming (siaran langsung) online dan channel digital lainya. Sehingga bisa diikuti audiens yang lebih banyak, hingga menjangkau ratusan bahkan ribuan orang," tutur Tito dalam dalam siaran persnya, Senin (24/8/2020).
Dia mengatakan, berdasarkan data dari pelaku industri ini, satu siaran langsung bisa menarik sedikitnya 4.000-5.000 akun penonton. Bentuk acara siaran langsung bermacam-macam.
“Mulai dari yang dikemas sebagai bincang-bincang, seminar, konferensi pers hingga yang berbentuk hiburan. Jumlah audiens bahkan bisa meningkat lebih dari tiga kali lipat pada acara-acara yang bersifat hiburan,” tuturnya.( )
Hal ini disampaikannya karena kampanye pilkada akan segera dimulai tahapannya. Sebagaimana dalam peraturan komisi pemilihan umum (PKPU) disyaratkan bahwa kampanye wajib mengikuti protokol kesehatan. Antara lain dengan pembatasan peserta rapat umum tatap muka langsung 50 orang.
“Hal ini semakin relevan di daerah-daerah yang dengan wilayah yang luas dengan jarak satu kota dan kota lainnya yang cukup jauh. Adanya kendala signal yang dialami oleh sejumlah daerah tidak menjadi masalah lagi karena sudah tersedia jasa penguatan mobile signal di pasar,” tuturnya.( )
(dam)