INDEF: Demokrasi Indonesia Kini Brutal Politik Uang
loading...
A
A
A
Wijayanto menilai Sekdem kali ini juga penting untuk lahirnya pemimpin muda dengan gagasan baru dan praktik-praktik politik baru di tengah gelombang disinformasi yang melanda dunia.
"Perubahan iklim, ancaman krisis ekonomi yang ada di dunia, penyalahgunaan AI, cyber crime, dan perang yang saat ini masih berlangsung tidak jauh dari sini antara Ukraina dan Rusia dan yang tetap bergejolak di Timur Tengah antara Israel dan Palestina. Semuanya bisa mengancam masa depan umat manusia jika kita tidak tangani dengan baik," katanya.
Menurut dia, disinformasi dan hate speech inilah yang menjadi salah satu faktor membuat demokrasi mengalami kemunduran, melahirkan polarisasi politik, bahkan berujung pada perang dan genosida seperti yang terjadi di Rwanda.
"UNESCO bahkan menyebut disinformasi merupakan masalah yang lebih serius daripada perubahan iklim, karena gara-gara disinformasi inilah orang bisa tidak percaya pada perubahan iklim," ujarnya.
"Perubahan iklim, ancaman krisis ekonomi yang ada di dunia, penyalahgunaan AI, cyber crime, dan perang yang saat ini masih berlangsung tidak jauh dari sini antara Ukraina dan Rusia dan yang tetap bergejolak di Timur Tengah antara Israel dan Palestina. Semuanya bisa mengancam masa depan umat manusia jika kita tidak tangani dengan baik," katanya.
Menurut dia, disinformasi dan hate speech inilah yang menjadi salah satu faktor membuat demokrasi mengalami kemunduran, melahirkan polarisasi politik, bahkan berujung pada perang dan genosida seperti yang terjadi di Rwanda.
"UNESCO bahkan menyebut disinformasi merupakan masalah yang lebih serius daripada perubahan iklim, karena gara-gara disinformasi inilah orang bisa tidak percaya pada perubahan iklim," ujarnya.
(jon)