Golkar Merosot, Pengamat Nilai Kinerja Airlangga Patut Dievaluasi

Senin, 22 Juli 2019 - 16:01 WIB
Golkar Merosot, Pengamat Nilai Kinerja Airlangga Patut Dievaluasi
Golkar Merosot, Pengamat Nilai Kinerja Airlangga Patut Dievaluasi
A A A
JAKARTA - Merosotnya perolehan kursi DPR RI pada pemilu 2019 dinilai menjadi salah satu pintu masuk untuk mengevaluasi kinerja Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, secara kualitatif perolehan kursi DPR menjadi tolok ukur, apakah kinerja suatu kepengurusan partai politik (parpol) patut diapresiasi atau bahkan dievaluasi.

"Ukuran keberhasilan seorang ketua umum adalah perolehan kursi di legislatif. Meski banyak pendapat mengatakan adanya banyak variabel yang diperdebatkan, tapi secara kuantitas perolehankursi Partai Golkar ini patut dievaluasi," kata Hanta kepada di Jakarta, Senin (22/7/2019).

Hanta menjelaskan, sejak era reformasi perolehan kursi Golkar secara konsisten terdegradasi. Pada 2004 partai berlambang pohon beringin ini menjadi pemenang pemilu dengan 128 kursi. Kemudian turun menjadi 106 kursi di pemilu 2009, turun lagi menjadi 91 kursi di pemilu 2014 dan 85 kursi di pemilu 2019.

"Ada penurunan yang konsisten. Kalau tidak segera dibenahi akan menyebabkan perolehan kursi ini akan turun lagi," ucap Hanta.

Hanta juga memberi catatan kritis terhadap peran Partai Golkar selama periode pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Hanta mengatakan, selama 10 tahun masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Golkar dikelnal sebagai partai yang dinamis.

Golkar cukup memiliki warna di pemerintahan dan memegang bandul arah kebijakan pemerintah. Namun, kepiawaian Partai Golkar itu tidak tampak di periode pertama pemerinthana Jokowi.

"Secara kualitas bagaimana? Peran Golkar di pemerintahan tentu juga akan diukur. Saya tidak melihat peran Golkar di era Jokowi, padahal itu kepiawaian Golkar. 10 tahun bersama SBY Golkar sangat piawai memainkan bandul politik. Di era Jokowi, Golkar hampir tidak ada warnaya," ucap Hanta.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3570 seconds (0.1#10.140)