Wujudkan Konsep Go Green, UI Batasi Kendaraan Masuk Kampus

Selasa, 16 Juli 2019 - 11:12 WIB
Wujudkan Konsep Go Green, UI Batasi Kendaraan Masuk Kampus
Wujudkan Konsep Go Green, UI Batasi Kendaraan Masuk Kampus
A A A
Universitas Indonesia (UI) terus mempertahankan komitmennya menjadikan kampus hijau. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mendukung cita-cita tersebut. Salah satunya membatasi masuknya kendaraan ke area kampus. Visi menjadikan kampus hijau sebenarnya sudah lama digaungkan. Bahkan dalam beberapa kesempatan, UI berhasil menyabet predikat kampus hijau terbaik di Indonesia.

Berbagai upaya sudah di lakukan untuk mendukung konsep UI Go Green. Misalnya mahasiswa dan sivitas diminta untuk melakukan pemilahan sampah. Menyediakan sepeda, otoped, dan banyak lagi program lainnya. Kemudian membangun gedung parkir di luar area kampus sehingga untuk masuk UI menggunakan transportasi khusus. Bahkan Agustus mendatang, bus Transjakarta berencana akan masuk area kampus.

Upaya ini dilakukan mendorong agar seluruh warga UI sadar terhadap pentingnya lingkungan hijau. Mengingat UI sangat luas dan menjadi kantung resapan air dan oksigen. Kepala Kantor Humas dan KIP UI Rifelly Dewi Astuti mengatakan, UI memiliki visi ingin mem pertahankan dan meningkatkan label kampus hijau sehingga mau tidak mau pembatasan kendaraan harus dilakukan.

Kebijakan tersebut bukan tanpa alasan sebab setiap harinya hampir 2.500 kendaraan keluar-masuk kampus sehingga penyumbang besar emisi gas karbon. “Salah aturan yang akan kami terapkan adalah parkir berbayar. Ini tidak akan merugikan karena sudah sesuai dengan visi UI yaitu menjadi kampus hijau,” kata Rifelly. Pelaksanaan uji coba berbayar diterapkan kemarin hingga 31 Juli 2019.

Uji coba sistem parkir berupa pengambilan tiket masuk yang harus disimpan untuk kemudian ditunjukkan kembali saat keluar, namun masih gratis bagi motor. Uji coba pun dilakukan tidak sepenuhnya karena belum dikenakan biaya. “Uji coba bagi dilakukan bertahap, khususnya pada jam-jam padat, gate tidak akan diberlakukan hingga jalur pengendara khusus motor yang hanya ingin melintas telah selesai (BORR Utara dan BORR Selatan). Sedangkan bagi kendaraan beroda empat (mobil) atau lebih, pelaksanaan uji coba diterapkan sepenuhnya,” terangnya.

Rifelly mengatakan, Implementasi Sistem Parkir dan Masuk UI merupakan upaya UI mengendalikan jumlah kendaraan di dalam lingkungan UI demi tujuan lingkungan UI yang hijau, ramah lingkungan, aman dan nyaman. Kebijakan tersebut juga diklaim berbanding lurus dengan upaya UI dalam meningkatkan keselamatan lalu lintas bagi sivitas akademika UI serta kemudahan dalam mengevaluasi keselamatan berlalu lintas.

Untuk mendukung aturan parkir berbayar, pihaknya sudah melengkapi sarana dan prasarana pendukung. Mulai bus kuning, sepeda kuning, dan otoped. “Selain kampus tetap hijau, kami juga ingin ramah dengan pejalan kaki,” ungkapnya. Menurut dia, pendapatan yang diterima lewat penataan sistem parkir dan masuk kampus sepenuhnya dimanfaatkan untuk berkontribusi kembali kepada sivitas akademika dan masyarakat.

Salah satunya akan digunakan pada pengembangan fasilitas kampus UI maupun warga di wilayah kampus UI seperti Beji Timur, Pondok Cina, Kukusan dan sekitarnya. “Pemeliharaan lahan parkir, peningkatan keamanan lingkungan kampus hingga mendanai kebutuhan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup, sehingga pengelolaan sistem parkir dan masuk UI bisa dapat memberikan keteraturan dan manfaat tidak hanya bagi sivitas akademika UI maupun warga di sekeliling kampus UI Depok,” ujarnya.

Diakui Rifelly, pro-kontra terhadap kebijakan tersebut memang ada. Namun, hal itu dianggap lumrah. “Kita perlu komunikasi dua arah untuk memberikan penjelasan sehingga kebijakan ini dapat dimengerti,” ucapnya. Soal pembangunan gedung parkir vertikal yang terpusat di sisi utara kampus, tepatnya dekat asrama mahasiswa rencananya akan dibangun 1-2 tahun lagi.

Sesuai rencana tempat tersebut akan jadi pusat parkir. “Rencananya akan dibangun empat lantai,” kata Direktur Pengelolaan dan Pemeliharaan Fasilitas UI Gandjar Kiswanto. Luas bangunan diperkirakan mencapai 30.000 m2. Setiap lantai memiliki luas 150x50 meter dan bisa menampung ribuan kendaraan.

Rinciannya, untuk mobil sebanyak 2.000 unit dan sepeda motor sekitar 1.000 unit. “Pembangunan direncanakan tahun depan dan selambat-lambatnya pada 2021,” ucapnya. Dasar pembangunan gedung parkir bersama ini untuk mengurangi arus lalu lintas kendaraan di area kampus, kemudian mengurangi risiko kecelakaan dan risiko kehilangan kendaraan.

Setiap harinya ada 2.500 kendaraan yang parkir di kampus UI. Pihak UI juga berupaya mempersiapkan sistem transportasi yang menunjang sehingga aktivitas dalam kampus tidak terganggu. “Prinsipnya kalau sudah dibangun gedung parkir bersama, tidak ada boleh ada kendaraan yang masuk,” ucap Rektor UI Muhammad Anis.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8244 seconds (0.1#10.140)