PKB Cari Kesamaan dengan PDIP di Pilgub Jatim, Tandingi Khofifah-Emil Dardak?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) sedang mencari kesamaan bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) untuk mengusung sosok calon yang akan berkontestasi di Pilgub Jawa Timur (Jatim). Kesamaan itu untuk menandingi pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di Pilgub Jatim 2024.
Khofifah-Emil Dardak saat telah mendapatkan dukungan 8 partai yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, Partai Demokrat, PKS, PSI, PPP, dan Partai Perindo. Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luluk Nur Hamidah mengatakan, PKB dan PDIP tentunya memiliki basis elektoral yang besar dan berbeda. Namun irisan perbedaan dua partai itu dinilai masih berdekatan.
"Pendek kata, PDIP PKB mencoba mencari kesamaan sedekat mungkin untuk bisa ya memperkuat lah kemenangan kita di pilkada, termasuk di Jawa Timur," kata Luluk di kawasan Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2024).
Dia menyebut alasan PKB dan PDIP tidak mendukung Khofifah karena tak menginginkan rakyat Jawa Timur dipimpin oleh pemimpin yang tersandera. Hal itu yang membuat pihaknya yakin nantinya bisa mengusung calon yang mampu mengalahkan Khofifah.
"Kita bilang berkali-kali seperti ini, Jawa Timur berhak untuk dipimpin oleh seseorang atau figur yang bersih yang tidak punya beban apa aja, yang gak punya beban masa lalu, nggak punya juga beban di masa yang akan datang yang gak akan disandera oleh apapun jadi ini adalah kesempatan rakyat Jawa Timur untuk buka telinga buka mata," sambungnya.
Bahkan jika Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) yang merupakan kader PDIP dipasangkan dengan KH Marzuki Mustamar menurutnya sangat memungkinkan. Namun sebelum ditetapkan PKB akan lebih dulu mendengarkan aspirasi hingga akar rumput. "Ya bisa saja karena usulan usulan juga ada, nah ini nanti kita akan ya cek lagi ke akar rumput makanya kita itu tidak grusa-grusu," katanya.
Khofifah-Emil Dardak saat telah mendapatkan dukungan 8 partai yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, Partai Demokrat, PKS, PSI, PPP, dan Partai Perindo. Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luluk Nur Hamidah mengatakan, PKB dan PDIP tentunya memiliki basis elektoral yang besar dan berbeda. Namun irisan perbedaan dua partai itu dinilai masih berdekatan.
"Pendek kata, PDIP PKB mencoba mencari kesamaan sedekat mungkin untuk bisa ya memperkuat lah kemenangan kita di pilkada, termasuk di Jawa Timur," kata Luluk di kawasan Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2024).
Dia menyebut alasan PKB dan PDIP tidak mendukung Khofifah karena tak menginginkan rakyat Jawa Timur dipimpin oleh pemimpin yang tersandera. Hal itu yang membuat pihaknya yakin nantinya bisa mengusung calon yang mampu mengalahkan Khofifah.
"Kita bilang berkali-kali seperti ini, Jawa Timur berhak untuk dipimpin oleh seseorang atau figur yang bersih yang tidak punya beban apa aja, yang gak punya beban masa lalu, nggak punya juga beban di masa yang akan datang yang gak akan disandera oleh apapun jadi ini adalah kesempatan rakyat Jawa Timur untuk buka telinga buka mata," sambungnya.
Bahkan jika Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) yang merupakan kader PDIP dipasangkan dengan KH Marzuki Mustamar menurutnya sangat memungkinkan. Namun sebelum ditetapkan PKB akan lebih dulu mendengarkan aspirasi hingga akar rumput. "Ya bisa saja karena usulan usulan juga ada, nah ini nanti kita akan ya cek lagi ke akar rumput makanya kita itu tidak grusa-grusu," katanya.
(abd)