Saat Zulhas Berulang Kali Sebut Tidak Cukup Hanya Mengkritik dan Memaki
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan sepertinya gerah dengan pihak yang hanya bisa mengkritik dan memaki pemerintah. Berulang kali pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, untuk memajukan negeri, tidak cukup hanya mengkritik apalagi memaki.
Hal itu dikatakan Zulhas saat menyampaikan pidato dalam HUT ke-22 PAN di Jakarta, Minggu, 23 Agustus 2020. Menurut Zulhas, memasuki usia 22 tahun, PAN saat ini sudah bisa dibilang dewasa. Di saat bersamaan, bangsa ini sedang menghadapi gelombang kesulitan yang luar biasa, yang belum pernah kita alami sebelumnya, yaitu Covid-19 yang dialami seluruh dunia.
Menurutnya, saat ini kita sedang masuk masa krisis. "Karena kita sudah dewasa, kita harus ambil tanggung jawab,sebagaimana disampakan Mas Tris ( Soetrisno Bachir ) dan Pak Hatta ( Hatta Rajasa ) tadi, kita tidak hanya cukup mengkritik, memaki-maki, dan protes saja. Tidak cukup saudara-saudara," kata Zulhas.
( ).
Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, sebagai partai politik yang memiliki visi misi untuk memajukan negeri ini, agar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bisa kita capai, maka kita harus mengambul tanggung jawab ikut bersama-sama pemerintah dan membantu. "Kita meyakini tidak cukup kita mengkritik apalagi memaki-maki, tidak cukup. Justru di tengah kesulitan yang luar biasa ini, diperlukan kehadiran Partai Amanat Nasional untuk membantu lapisan masyarakat, membantu pemerintah dan lain-lain."
Zulhas lantas menjelaskan PAN punya tokoh yang sudah berpengalaman di pemerintahan seperti Hatta Rajasa, yang diperlukan pemikirannya oleh negara. "Berdosa kita kalau kita tidak memberikan itu," ujarnya.
( ).
Zulhas juga menyebut nama Soetrisno Bachir yang cukup berpengalaman sebagai pengusaha dan ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) dan KADIN. Pemikiran Soetrisno Bachir, menurutnya, juga dibutuhkan pemerintah.
"Harus ada bukti nyata yang kita berikan. Sekali lagi tidak cukup hanya kita memaki dan mengkritik, tetapi kita harus beri bukti nyata kepada negeri yang kita cintai ini."
Lihat Juga: Putri Zulkifli Hasan Dilantik Jadi Anggota DPR, Siap Perjuangkan Perempuan, Anak, dan UMKM
Hal itu dikatakan Zulhas saat menyampaikan pidato dalam HUT ke-22 PAN di Jakarta, Minggu, 23 Agustus 2020. Menurut Zulhas, memasuki usia 22 tahun, PAN saat ini sudah bisa dibilang dewasa. Di saat bersamaan, bangsa ini sedang menghadapi gelombang kesulitan yang luar biasa, yang belum pernah kita alami sebelumnya, yaitu Covid-19 yang dialami seluruh dunia.
Menurutnya, saat ini kita sedang masuk masa krisis. "Karena kita sudah dewasa, kita harus ambil tanggung jawab,sebagaimana disampakan Mas Tris ( Soetrisno Bachir ) dan Pak Hatta ( Hatta Rajasa ) tadi, kita tidak hanya cukup mengkritik, memaki-maki, dan protes saja. Tidak cukup saudara-saudara," kata Zulhas.
( ).
Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, sebagai partai politik yang memiliki visi misi untuk memajukan negeri ini, agar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bisa kita capai, maka kita harus mengambul tanggung jawab ikut bersama-sama pemerintah dan membantu. "Kita meyakini tidak cukup kita mengkritik apalagi memaki-maki, tidak cukup. Justru di tengah kesulitan yang luar biasa ini, diperlukan kehadiran Partai Amanat Nasional untuk membantu lapisan masyarakat, membantu pemerintah dan lain-lain."
Zulhas lantas menjelaskan PAN punya tokoh yang sudah berpengalaman di pemerintahan seperti Hatta Rajasa, yang diperlukan pemikirannya oleh negara. "Berdosa kita kalau kita tidak memberikan itu," ujarnya.
( ).
Zulhas juga menyebut nama Soetrisno Bachir yang cukup berpengalaman sebagai pengusaha dan ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) dan KADIN. Pemikiran Soetrisno Bachir, menurutnya, juga dibutuhkan pemerintah.
"Harus ada bukti nyata yang kita berikan. Sekali lagi tidak cukup hanya kita memaki dan mengkritik, tetapi kita harus beri bukti nyata kepada negeri yang kita cintai ini."
Lihat Juga: Putri Zulkifli Hasan Dilantik Jadi Anggota DPR, Siap Perjuangkan Perempuan, Anak, dan UMKM
(zik)