Begini Upaya Badan Pangan Nasional Bantu Atasi Fluktuasi Harga Pangan di Tingkat Petani
loading...
A
A
A
Adapun program FDP sampai tengah Juli telah memobilisasikan stok berbagai macam pangan sampai sejumlah 162,5 ton. Moda transportasi yang dipergunakan antara lain udara, laut, dan darat. Ini dilakukan melalui skema biaya transportasi ditanggung pemerintah, sehingga dapat menyentuh banyak wilayah mulai dari Aceh sampai Papua.
Pada Jumat (19/7/2024) bertempat di Kantor NFA kembali diadakan ‘Bela Beli Bawang Merah dan Tomat Petani’, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono menyampaikan bahwa ini merupakan bentuk perhatian pemerintah dalam membantu petani.
“Teman-teman kita para petani sedang merana karena harganya jatuh, sehingga perlu uluran tangan kita bersama dari pemerintah dan pelaku usaha pangan. Ini kita mencoba memasarkan tomat dan bawang merah dari petani langsung ke masyarakat konsumen di pemerintahan. Harganya minimal sesuai biaya pokok produksi mereka. Nah, tentu ini menjadi pintu masuk untuk kita semuanya kementerian/lembaga mudah-mudahan bisa ikut berpartisipasi seperti ini,” ujar Maino.
Agus dari ASLUPAMA Jawa Barat berharap hal yang sama dan menginginkan kalangan petani jangan sampai kian terpuruk.
“Alhamdulillah ini (tomat) pengiriman yang kedua dengan total semuanya 3 ton. Harga tomat sekarang di Pangalengan itu harganya seribu dua ribu saja. Dengan ini, kami bisa bantu jualkan langsung ke masyarakat, jadi petani tidak terlalu terlalu terpuruk. Terima kasih. Mudah-mudahan bisa dilakukan di berbagai kementerian/lembaga di Jakarta dan sekitarnya,” ucapnya.
Lihat Juga: Isu Hari Tani Ditunggangi Kepentingan Elite, Pengamat: Masyarakat Jenuh Disuguhi Kegaduhan
Pada Jumat (19/7/2024) bertempat di Kantor NFA kembali diadakan ‘Bela Beli Bawang Merah dan Tomat Petani’, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono menyampaikan bahwa ini merupakan bentuk perhatian pemerintah dalam membantu petani.
“Teman-teman kita para petani sedang merana karena harganya jatuh, sehingga perlu uluran tangan kita bersama dari pemerintah dan pelaku usaha pangan. Ini kita mencoba memasarkan tomat dan bawang merah dari petani langsung ke masyarakat konsumen di pemerintahan. Harganya minimal sesuai biaya pokok produksi mereka. Nah, tentu ini menjadi pintu masuk untuk kita semuanya kementerian/lembaga mudah-mudahan bisa ikut berpartisipasi seperti ini,” ujar Maino.
Agus dari ASLUPAMA Jawa Barat berharap hal yang sama dan menginginkan kalangan petani jangan sampai kian terpuruk.
“Alhamdulillah ini (tomat) pengiriman yang kedua dengan total semuanya 3 ton. Harga tomat sekarang di Pangalengan itu harganya seribu dua ribu saja. Dengan ini, kami bisa bantu jualkan langsung ke masyarakat, jadi petani tidak terlalu terlalu terpuruk. Terima kasih. Mudah-mudahan bisa dilakukan di berbagai kementerian/lembaga di Jakarta dan sekitarnya,” ucapnya.
Lihat Juga: Isu Hari Tani Ditunggangi Kepentingan Elite, Pengamat: Masyarakat Jenuh Disuguhi Kegaduhan
(skr)