Bantah Anggaran Influencer, Pengamat Pariwisata: Kemenparekraf Fokus Manajemen Krisis Covid-19
loading...
A
A
A
Pasalnya, sektor pariwisata menjadi tempat bergantung bagi penghidupan 13 juta pekerja, sehingga bantuan, termasuk sosialisasi terhadap protokol kesehatan diperlukan guna memastikan calon wisatawan, operator dan destinasi wisata siap menerima kunjungan wisata bagi pemulihan sektor tersebut ke depan.
Seperti diberitakan, ICW menemukan ada Rp1,29 triliun total anggaran belanja pemerintah pusat terkait aktivitas digital, sekitar Rp 90,45 miliar di antaranya digunakan untuk jasa influencer.
ICW menjabarkan nilai anggaran influencer meningkat sejak 2017. Pada 2017, ada 5 paket pengadaan dengan anggaran Rp17,68 miliar, lalu 2018 meningkat pesat 15 paket dengan anggaran Rp56, 55 miliar.
Dari data yang dikumpulkan ICW tersebut, Kementerian Pariwisata memiliki anggaran jasa influencer paling banyak, yakni 22 paket dengan nilai pengadaan Rp77,66 miliar. Kemudian, disusul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 12 paket dengan nilai pengadaan Rp1,6 miliar.
Seperti diberitakan, ICW menemukan ada Rp1,29 triliun total anggaran belanja pemerintah pusat terkait aktivitas digital, sekitar Rp 90,45 miliar di antaranya digunakan untuk jasa influencer.
ICW menjabarkan nilai anggaran influencer meningkat sejak 2017. Pada 2017, ada 5 paket pengadaan dengan anggaran Rp17,68 miliar, lalu 2018 meningkat pesat 15 paket dengan anggaran Rp56, 55 miliar.
Dari data yang dikumpulkan ICW tersebut, Kementerian Pariwisata memiliki anggaran jasa influencer paling banyak, yakni 22 paket dengan nilai pengadaan Rp77,66 miliar. Kemudian, disusul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 12 paket dengan nilai pengadaan Rp1,6 miliar.
(muh)