Buka PKN II, Menag Tegaskan Bakal Terus Lakukan Inovasi Digital

Senin, 15 Juli 2024 - 16:01 WIB
loading...
A A A
"Keberanian ini menjadi salah satu kunci yang penting untuk bisa kita lakukan, dan dari PKN II ini kita berharap pada peserta yang akan menjadi pimpinan di levelnya masing-masing agar memiliki keberanian dalam melakukan inovasi-inovasi," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Suyitno melaporkan PKN II ini diikuti pejabat Kementerian Agama dan Kementerian/Lembaga lainnya. Para peserta terdiri dari JPT Pratama Kementerian Agama, pejabat struktural administrator dan fungsional Kemenag, dan dari Kementerian/Lembaga lainnya seperti Polri, Kejaksaan Agung (Kejagung), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kementerian Keuangan, MPR serta Lembaga Administrasi Negara (LAN).

Menurut Kaban, alasan utama PKN II mengusung tema digitalisasi ini, untuk meneguhkan transformasi digital adalah sesuatu yang niscaya dan tidak bisa lagi dihindari, dan Kementerian Agama patut meneguhkan ini karena sudah banyak memperoleh rekognisi publik.

"Setidaknya, Kemenag sudah dua kali mendapatkan rekognisi dari publik salah satunya transformasi digital layanan keagamaan dan ini meneguhkan bahwa Kemenag memang sudah sangat familiar dengan transformasi digital," ucapnya.

Kedua, lanjut Kaban, rekognisi juga diperoleh Kementerian Agama dari Kemenpan RB pada Digital Government Award untuk kategori Instansi dengan Peningkatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

"Di lingkungan Balitbang Diklat sendiri kita sudah meluncurkan Digital Learning Center (DLC) Massive Open Online Courses (MOOC, dan alhamdulillah sudah menjangkau lebih dari tujuh juta peserta diklat," ungkap Kaban.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala LAN Muhammad Taufiq mengapresiasi berbagai terobosan yang dilakukan oleh Kementerian Agama dan bisa menjadi role model, "Kemenag kini tampil dengan transformasi digitalnya," tuturnya.

Oleh karena itu, kata Taufiq, dengan tema PKN Digitalisasi Layanan Umat yang Premium dan Terjangkau, levelnya sudah tinggi sekali terutama dengan pengintegrasian berbagai aplikasi dalam aplikasi Pusaka Super Apps. "Sebuah tantangan yang sangat besar, dan membuat aplikasi itu sangat mudah tetapi tidak mudah dalam mengintegrasikannya," pungkasnya.
(cip)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2731 seconds (0.1#10.140)