Gandeng Leiden University, Kemenag Luncurkan Program Riset Kompetitif Internasional
loading...
A
A
A
‘‘Pengalaman kami sebelumnya, tidak seluruh peserta program mampu menyelesaikan program pada waktunya. Untuk itu, dalam program yang akan kita gagas, harapannya pihak Leiden University juga dapat dilibatkan sejak tahap perencanaan dan seleksi,’’ ucapnya.
Perlu diketahui, Program AIR Funds Kementerian Agama ini merupakan program baru dan menjadi salah satu program unggulan Kementerian Agama. Pendanaan program ini berasal dari anggaran Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) khusus untuk riset. Dengan skema pendanaan multi years, Kementerian Agama berharap para penerima program yang notabene adalah peneliti mampu fokus meneliti dan tidak mengkhawatirkan aspek pembiayaan.
‘‘Skema pembiayaan multi years ini memudahkan kita untuk mendesain tema-tema penelitian unggulan yang akan kita biayai. Setidaknya saat ini ada tiga klaster besar penelitian, yakni, pertama bidang sains, teknologi, dan kedokteran; kedua sosial humaniora; dan ketiga soal kebijakan,’’ kata Muhammad Aziz Hakim saat mengelaborasi desain program di hadapan perwakilan KITLV – Leiden University.
Tahap selanjutnya, setelah pertemuan ini Kementerian Agama bersama Leiden University akan melakukan pembahasan terkait detail program. Pada awal Agustus 2024, Program AIR Funds ini akan dirilis dan para peneliti dari PTK diharapkan dapat mulai mendaftar. Setelah melalui beberapa tahap seleksi, para peneliti yang diterima akan menerima pembiayaan program mulai pada September 2024, dan memungkinkan program dibiayai dengan mekanisme multi years di tahun-tahun berikutnya.
Perlu diketahui, Program AIR Funds Kementerian Agama ini merupakan program baru dan menjadi salah satu program unggulan Kementerian Agama. Pendanaan program ini berasal dari anggaran Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) khusus untuk riset. Dengan skema pendanaan multi years, Kementerian Agama berharap para penerima program yang notabene adalah peneliti mampu fokus meneliti dan tidak mengkhawatirkan aspek pembiayaan.
‘‘Skema pembiayaan multi years ini memudahkan kita untuk mendesain tema-tema penelitian unggulan yang akan kita biayai. Setidaknya saat ini ada tiga klaster besar penelitian, yakni, pertama bidang sains, teknologi, dan kedokteran; kedua sosial humaniora; dan ketiga soal kebijakan,’’ kata Muhammad Aziz Hakim saat mengelaborasi desain program di hadapan perwakilan KITLV – Leiden University.
Tahap selanjutnya, setelah pertemuan ini Kementerian Agama bersama Leiden University akan melakukan pembahasan terkait detail program. Pada awal Agustus 2024, Program AIR Funds ini akan dirilis dan para peneliti dari PTK diharapkan dapat mulai mendaftar. Setelah melalui beberapa tahap seleksi, para peneliti yang diterima akan menerima pembiayaan program mulai pada September 2024, dan memungkinkan program dibiayai dengan mekanisme multi years di tahun-tahun berikutnya.
(cip)