HUT ke-78 Bhayangkara: Polisi Masih Punya Banyak Kekurangan

Senin, 01 Juli 2024 - 04:55 WIB
loading...
A A A
Rizka mengungkapkan, secara keseluruhan mayoritas warga merasa terbantu dengan kinerja Polisi yang bertugas selama arus mudik atau balik Lebaran tahun ini. “Kepuasan atas penyelenggaraan mudik secara signifikan berhubungan positif dengan kepuasan terhadap fasilitas dan layanan selama arus mudik/balik Lebaran, seperti pengaturan lalu lintas, ketersediaan bahan bakar, angkutan umum, dan kondisi jalan,” tuturnya.

Survei itu melibatkan 1.217 responden yang diwawancarai melalui sambungan telepon dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Dalam temuan Indikator, mayoritas masyarakat menilai penyelenggaraan mudik Lebaran 2024 jauh lebih baik ketimbang tahun sebelumnya.

Strategi Polri dalam mencegah dan mengantisipasi kemacetan menjadi salah satu yang dipuji masyarakat. Dalam temuan Indikator, sebanyak 73,9 persen masyarakat menyatakan puas dengan penyelenggaraan mudik.

Bagi mereka yang melaksanakan mudik, tingkat kepuasannya meningkat menjadi 90,4 persen. “Sejumlah strategi dan kebijakan Polri dalam pelaksanaan mudik Lebaran tahun ini banyak diapresiasi publik,” kata Rizka.

Adapun salah satu strategi Polri yang banyak diapresiasi publik dalam pelaksanaan mudik tahun ini adalah one way dan contra flow. Menurut Rizka, sebanyak 83,2 persen masyarakat yang melaksanakan mudik menyatakan setuju dengan strategi Polri.

Kebijakan itu pun berhasil mencegah dan mengurai potensi titik-titik kemacetan sepanjang pelaksanaan mudik Lebaran 2024.

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menilai kinerja Polri sudah baik, terutama dalam menjaga pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) dengan melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat.

“Terbukti dari hasil survei Litbang Kompas yang terakhir menunjukkan peningkatan kepuasan masyarakat pada kinerja Polri, dan Polri menjadi institusi ke-2 terbaik setelah TNI. Untuk penegakan hukum juga sudah bagus, terutama terkait kasus-kasus terorisme,” ujar Poengky kepada SINDOnews.

Poengky mengakui masih ada komplain masyarakat terkait terkatung-katungnya penanganan kasus yang mereka laporkan. “Atau masih adanya kasus yang diproses dengan mengejar pengakuan tersangka ketimbang memproses dengan mengedepankan dukungan scientific crime investigation,” jelasnya.

“Kompolnas mendorong dalam melakukan lidik sidik, penyidik harus profesional dengan dukungan scientific crime investigation agar hasilnya valid. Kami berharap dukungan masyarakat untuk ikut mengawasi Polri agar profesional dan mandiri,” pungkasnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1511 seconds (0.1#10.140)