Istiqlal Kian Memancar

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 06:24 WIB
loading...
A A A
Adapun untuk renovasi di bagian dalam tidak banyak perubahan. Awalnya tempat imam akan diubah bentuknya seperti Hajar Aswad. Namun rencana itu tidak mendapatkan izin dari tim cagar budaya. Sejak awal memang pengelola, arsitek, dan kontraktor sudah diwanti-wanti untuk tidak mengubah terlalu banyak bangunan cagar budaya ini. (Baca juga: Wamena Papua Kembali Mencekam, 10 Rumah Dibakar dan 4 Warga Terluka)

Desain bangunan harus tetap seperti yang dibuat Friedrich Silaban, arsitek utama Istiqlal. Dua bagian teras raksasa sekarang ditanami tanaman yang merambat dari atas ke bawah. Ini membuat kesan rimbun dan hijau. Semua marmer yang menjadi keistimewaan Istiqlal juga dibuat kinclong kembali. Marmer yang rusak dan sudah usang diganti. Kontraktor mendatangkan langsung dari Tulungagung, Jawa Timur. Pada pembangunan pertama, marmer Istiqlal juga berasal dari Tulungagung.

Istiqlal Kian Memancar


Untuk membuat Istiqlal makin bersinar, setidaknya dibutuhkan 10.000 watt. Namun pengelola meyakini, lampu-lampu yang digunakan ramah lingkungan dan hemat energi. Apalagi untuk makin menghemat daya, Istiqlal juga dilengkapi dengan solar system.

Perubahan total tampak di Pintu Gerbang 5 atau Al Fattah. Tulisan Masjid Istiqlal di tembok di tengah antara jalan masuk dan keluar di seberang Gereja Katedral sudah tidak ada. Sekarang tulisan Masjid Istiqlal pindah di tembok besar berukuran 5x10 meter di samping pintu gerbang. Tulisan sekarang berwarna cokelat berkilap.

Parkir motor di sebelah kiri pintu gerbang Al Fattah pun hilang. Sekarang berganti dengan puluhan kios-kios kecil. Kios-kios itu berukuran lebar 1 meter dan tinggi 2 meter, empat kakinya berbentuk roda dan atas memiliki atap kecil. Pintunya model rolling dan di dalamnya ada sebuah meja untuk menempatkan barang dagangan.

Jembatan yang menghubungkan halaman parkir sudah dipoles. Tidak ada lagi besi kusam di samping kiri dan kanan serta tanaman. Sekarang berganti dua bangunan berwarna cokelat muda. Jalan aspal berganti dengan batu granit. Ada pintu baru yang menghadap lapangan banteng dan hotel Borobudur. Ini adalah gerbang 4 dengan nama Al Jabbar. (Baca juga: Gesek ATM Mulai Gak Laku, Nasabah Lebih Milik Digital Banking)

Pintu itu sepertinya hanya untuk pejalan kaki. Di pintu Gerbang 3 yang bernama Al Aziz jalan masuknya lebih besar. Kemungkinan ini akan menjadi jalur masuk kendaraan bermotor.

Kendati renovasi cukup besar, tidak ada perubahan kapasitas masjid ini, yakni tetap dengan daya tampung 200.000 jamaah. Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar pun telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu pemeliharaan di masa yang akan datang. Pengelolaan taman dikerjasamakan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Adapun untuk sungai dan segala macamnya, pengelola sudah mengadakan komunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Istiqlal Kian Memancar
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1600 seconds (0.1#10.140)