IPDN Kemendagri Praktik Magang Angkat Masalah Kemiskinan dan Stunting

Selasa, 11 Juni 2024 - 18:15 WIB
loading...
IPDN Kemendagri Praktik...
Rektor IPDN Hadi Prabowo. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Masalah kemiskinan dan stunting terus menjadi perhatian semua pihak. Salah satunya yakni oleh IPDN-Kemendagri yang melaksanakan kegiatan praktik magang I bagi satuan praja pratama angkatan XXXIV dan praktik magang II bagi satuan praja muda angkatan XXXIII di beberapa daerah.

Rektor IPDN Hadi Prabowo mengatakan, untuk pelaksanaan magang di Kabupaten Kudus sendiri dilaksanakan selama 21 hari, dimulai pada hari ini sampai 1 Juli 2024 dan diikuti oleh 535 orang satuan praja pratama.

"Tema yang diangkat adalah Melalui Magang I Kita Tingkatkan Kapabilitas Praja Pratama dalam Percepatan Penanganan Kemiskinan dan Stunting sebagai Upaya Pemahaman Peningkatan Nilai Indeks Pembangunan Manusia," kata Hadi, Selasa (11/6/2024).

Menurut Rektor IPDN, Hadi Prabowo, pelaksanaan praktik magang ini adalah bagian dari kurikulum pendidikan IPDN yang merupakan karakteristik utama dari jenis pendidikan vokasi yang berorientasi pada penguasaan keterampilan teknis pemerintahan dengan komposisi pembelajaran yakni 60 persen praktikum dan 40 persen teori.

Baca juga: Perang Melawan Stunting

"Selama masa pendidikan, praja IPDN wajib melaksanakan empat kali magang yakni Magang I bagi praja pratama tingkat I dengan lokus penempatan di Desa/Kelurahan, Magang II bagi praja muda tingkat II dengan lokus penempatan di Kecamatan/Distrik, Magang III bagi praja madya Tingkat III dengan lokus penempatan di Kabupaten/Kota dan BKP bagi praja utama Tingkat IV dengan lokus di Provinsi/Instansi vertical," ujarnya.

Upacara pembukaan magang I dilakukan di Aula Kantor DPRD Kudus dan dihadiri oleh Rektor IPDN beserta jajaran pimpinan, Pj Bupati Kudus, Ketua DPRD Kudus, Sekda, Asisten I dan II beserta jajaran Forkopimda dan OPD setempat.

Pemilihan Kabupaten Kudus sebagai lokasi magang menurutnya dikarenakan Kudus merupakan daerah yang memiliki nilai IPM tertinggi se-eks Karisidenan Pati yakni 76,71% dan merupakan salah satu dari empat Kabupaten yang memiliki nilai tinggi untuk IPDM di Jawa Tengah.

"Kegiatan magang ini dilaksanakan di 50 Desa, 3 Kelurahandan 9 Kecamatan, dimana nanti para praja diantaranya akan membantu dalam pelaksanaan validasi dan verifikasi data kemiskinan," tutur Hadi.

Pj Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie menyambut antusian kegiatan ini, Ia berharap para praja ini dapat berkontribusi terutama untuk melakukan updating data-data yang lebih faktual terkait stunting, kemiskinan dan nilai IPM.

"Diharapkan dengan adanya data-data yang mutakhir dan akurat akan memberikan manfaat yang banyak untuk masyarakat disini, utamanya dapat membantu mempercepat pelayanan pada masyarakat, termasuk penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem, ujarnya.

Selain Pj Bupati Kudus hadir pula Ketua DPRD Kab. Kudus H. Masan, S.E., M.M dalam upacara pembukaan magang I ini, H. Masan mengucapkan selamat datang kepada praja IPDN dan berterima kasih kepada IPDN karena telah memilih Kab. Kudus sebagai tempat magang.

"Saya berharap kerja sama ini akan menghasilkan output yang baik terutama terkait data kemiskinan yang ada di Kabupaten Kudus. Karena sampai saat ini ada perbedaan data terkait hal tersebut, jadi semoga dengan adanya praktik magang II ini praja IPDN dapat menghasilkan data yang riil," tuturnya.

Masih menurutnya, Ia berharap praja mampu untuk beradaptasi cepat dengan lingkungan serta mampu mengenali kondisi sosial budaya di Kudus. Pelaksanaan magang II di daerah dilaksanakan sejak tanggal 6 sampai 26 Juni 2024.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
BP Taskin Finalisasi...
BP Taskin Finalisasi Buku Rencana Besar Penuntasan Kemiskinan
Perkuat Tata Kelola...
Perkuat Tata Kelola Kebijakan, BSKDN Bahas Revisi Permendagri Pedoman Penelitian
Penanganan Premanisme...
Penanganan Premanisme Ormas Bukan Hanya Tanggung Jawab Polri
Legislator PKB Dukung...
Legislator PKB Dukung Kemendagri Cabut Status Ormas yang Terlibat Premanisme
Mendagri Tegaskan Ormas...
Mendagri Tegaskan Ormas Tak Berbadan Hukum Ditertibkan
Forum Purnawirawan TNI...
Forum Purnawirawan TNI Minta Polri di Bawah Kemendagri, Anggota DPR Khawatir Jadi Alat Politik
PNM Gelar Aksi Pencegahan...
PNM Gelar Aksi Pencegahan Stunting dan Imunisasi Gratis di Seluruh Indonesia
Jalani Sanksi Magang,...
Jalani Sanksi Magang, Bupati Lucky Hakim Naik Taksi ke Kemendagri
Jalani Sanksi Magang...
Jalani Sanksi Magang di Kemendagri, Ini Tugas Bupati Indramayu Lucky Hakim
Rekomendasi
Ditopang Strategi Bisnis...
Ditopang Strategi Bisnis Adaptif, Laba Jasindo Melonjak 68% hingga April 2025
Polda Banten Tangkap...
Polda Banten Tangkap Charlie Chandra Tersangka Kasus Dugaan Pemalsuan Surat Kawasan PIK 2
Expert Care: Skincare...
Expert Care: Skincare Anak Lokal Berbasis Riset dan Inovasi Dokter Anak Indonesia
Berita Terkini
Respons Agresivitas...
Respons Agresivitas China, Akademisi Imbau ASEAN Tingkatkan Persatuan
Hibah Bill Gates Rp2,6...
Hibah Bill Gates Rp2,6 Triliun ke RI, Sri Gusni Perindo: Momentum Percepatan Pembangunan Kesehatan Nasional
Ekosistem Transportasi...
Ekosistem Transportasi Online Terjaga, ORASKI: Jangan Rusak dengan Regulasi Keliru Arah
Pemerintah Didorong...
Pemerintah Didorong Adopsi Pendekatan Inggris Kurangi Bahaya Tembakau
Polemik Ijazah Jokowi,...
Polemik Ijazah Jokowi, Roy Suryo: Ada Dua yang Terbongkar
6 Pelaku Kasus Grup...
6 Pelaku Kasus Grup Fantasi Sedarah Ditangkap, Ini Perannya
Infografis
Gaji PPPK Lulusan SMA...
Gaji PPPK Lulusan SMA 2025, Cek Besaran dan Tunjangannya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved