Tren Minum Jamu Masih Digemari Generasi Muda Kekinian

Minggu, 09 Juni 2024 - 18:11 WIB
loading...
Tren Minum Jamu Masih Digemari Generasi Muda Kekinian
Tren minum jamu masih disukai generasi muda Tanah Air. Hal ini berkat berbagai inovasi yang terus dilakukan mengikuti perkembangan zaman. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Tren minum jamu masih disukai generasi muda Tanah Air. Hal ini berkat berbagai inovasi yang terus dilakukan mengikuti perkembangan zaman. Terlebih lembaga UNESCO pada Desember 2023 lalu di Botswana, Afrika, akhirnya meresmikan jamu dari Indonesia sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Hal ini tentu memacu kebanggaan bagi putra-putri Indonesia melestarikan jamu. Salah satunya yang dilakukan oleh gerai minuman berbasis jamu, Acaraki. Mereka mengadopsi berbagai teknik khususnya pembuatan kopi, seperti V60, French Press, Syphon, atau brewing machine.

Cara lain yang dilakukan dengan memadukan berbagai bahan lain seperti madu, susu, bahkan yoghurt. Hasilnya tentu saja membuat varian rasa jamu berkembang pesat dan lebih mudah diterima generasi muda khususnya pekerja kantoran.

Terbaru Acaraki, memperkenalkan menu jamu ‘Temu Rene’. Menu baru ini diyakini dapat disukai segmen usia muda, Minggu (9/6/20224).



Senior Marketing Manager PT Acaraki Nusantara Persada, Nadya Eka Putri mengatakan, ‘Temu Rene’ merupakan perpaduan tanaman herbal Temu Mangga dengan perasan lemon dan madu. "Temu Mangga adalah keluarga tanaman Temulawak yang memiliki aroma khas Mangga Kweni tanpa disengaja," ujar Nadya dalam keterangan resminya di Jakarta.

Tanaman Temu Mangga bisa didapatkan di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut di dataran tinggi hijau di kawasan Tawangmangu, Solo. Mereka melakukan pengembangan dan riset dengan menggandeng pihak lain. "Menu ini berkat kerja sama dengan RSUP Dr. Sardjito, yang memang membudidayakan dan meneliti tanaman herbal," kata Nadya.

Dalam memperkenalkan produk-produk minuman jamunya, Acaraki telah hadir dengan beberapa gerainya yang berkonsep coffee bar terbuka di lima lokasi, yakni Kota Tua Jakarta, Mal AEON Tanjung Barat, Landmark Pluit, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, dan Mal Grand Indonesia.

Selain pendekatan penyajian yang membantu keberlanjutan usahanya, Acaraki juga tidak lupa melakukan pendekatan dari sisi komunitas. Tujuannya tentu saja fokus pada edukasi tentang manfaat minuman jamu dengan berbagai cara.

Salah satunya dapat membuka wawasan generasi muda tentang jamu yang sebenarnya ditujukan bukan sebagai obat untuk menyembuhkan sakit. Jamu sejatinya adalah minuman kesehatan yang harus dikonsumsi setiap hari untuk pencegahan sakit.

"Harapannya adalah membuat orang makin banyak yang mau mengonsumsi jamu setiap hari, seperti mereka biasanya minum kopi. Dengan begitu, justru mereka akan membantu kami dari sisi pasokan tanaman herbalnya makin banyak," ucap Nadya.

Acaraki juga berkomitmen terus mengembangkan riset tentang jamu, untuk mendukung bisnis. Sementara, dari sisi pasokan, Acaraki masih mengandalkan kebun sendiri yang dimiliki di Cinagara, Jawa Barat, dan beberapa daerah lain yang memang masih mengembangkan komoditas tanaman herbal.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1774 seconds (0.1#10.140)
pixels