Teken Pakta Integritas, Panelis-Moderator Jamin Tak Bocorkan Soal
A
A
A
JAKARTA - Para panelis dan moderator debat ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) antara KH Ma'ruf Amin dengan Sandiafa Uno, telah menandatangani pakta integritas.
Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan penandatanganan patkat integritas dilakukan untuk menjamin kerahasiaan soal debat, agar para panelis juga moderator berkomitmen untuk menjaga integritas dan independensi dalam menyusun soal termasuk tidak membocorkan soal debat.
Sebelumnya, KPU telah menetapkan 2 moderator yaitu, Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas dan 9 panelis yaitu, yakni Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu, Pegiat Budaya yang merupakan mantan Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak Chairil Effendy MS.
Kemudian Rektor Universitas Syiah Kuala Aceh Samsul Rizal, Rektor UIN Sunan Kalijaga KH. Yudian Wahyudi, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Subhilhar, Budayawan Radhar Panca Dahana, Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia David S Perdanakusuma dan Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama
Wahyu menyatakan, pasca penandatangan pakta integritas, sembilan panelis mulai menyusun soal debat Pilpres ketiga. Para panelis akan menyusun soal selama tiga hari, hingga Jumat, 15 Maret 2019.
"Hari ini, para panelis akan mulai menyusun soal debat Pilpres, sampai tiga hari ke depan," kata Wahyu di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Menurutnya, kisi-kisi soal debat Pilpres ketiga tidak akan diberikan kepada cawapres sebelum debat. Para cawapres baru mengetahui soal debat pada hari H debat, Minggu, 17 Maret 2019.
"Untuk debat ketiga, kami tetap tidak akan menyampaikan kisi-kisi kepada para kandidat. Jadi soal ini bersifat rahasia. Soal akan disampaikan kepada KPU pada H-1, yang oleh KPU akan dilanjutkan kepada moderator," tegasnya.
(Baca juga: Akui Sistem IT Diretas, KPU Jamin Tak Ganggu Tahapan Pemilu)
Senada dengan Wahyu, Ketua KPU Arief Budiman menyatakan Pakta integritas bertujuan agar menjaga kerahasiaan soal atau pertanyaan yang akan ditanyakan ke pada debat nantinya.
"Setiap tahapan pemilu dilaksanakan dengan penuh integritas. Maka pada hari ini kami meminta kepada para panelis dan moderator dengan prinsip sebagaimana diatur UU," ucapnya.
Menurutnya, para panelis merupakan individu-individu yang independen dan tidak menjadi tim sukses. Mereka berasal dari berbagai kampus dan juga ahli di bidangnya. "Semoga amanah yang diberikan negara bisa dijalankan dengan baik," jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Panelis yang juga Rektor Universitas Diponegoro, Yos Johan Utama, menyatakan dan menyetujui dengan tujuan penandatangan pakta integritas yang merupakan bagian dari menjaga independensi sebagai panelis. Dia bersama kedelapan panelis lainnya akan menjaga semua pertanyaan yang diajukan ke Cawapres.
"Kami berusaha sekuat tenaga meramu pertanyaan yang diarahkan dan berusaha menjaga kerahasiaan dan integritas agar pelaksanaan debat fair play dan sesuai ketentuan UU," tegasnya.
Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan penandatanganan patkat integritas dilakukan untuk menjamin kerahasiaan soal debat, agar para panelis juga moderator berkomitmen untuk menjaga integritas dan independensi dalam menyusun soal termasuk tidak membocorkan soal debat.
Sebelumnya, KPU telah menetapkan 2 moderator yaitu, Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas dan 9 panelis yaitu, yakni Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu, Pegiat Budaya yang merupakan mantan Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak Chairil Effendy MS.
Kemudian Rektor Universitas Syiah Kuala Aceh Samsul Rizal, Rektor UIN Sunan Kalijaga KH. Yudian Wahyudi, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Subhilhar, Budayawan Radhar Panca Dahana, Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia David S Perdanakusuma dan Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama
Wahyu menyatakan, pasca penandatangan pakta integritas, sembilan panelis mulai menyusun soal debat Pilpres ketiga. Para panelis akan menyusun soal selama tiga hari, hingga Jumat, 15 Maret 2019.
"Hari ini, para panelis akan mulai menyusun soal debat Pilpres, sampai tiga hari ke depan," kata Wahyu di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Menurutnya, kisi-kisi soal debat Pilpres ketiga tidak akan diberikan kepada cawapres sebelum debat. Para cawapres baru mengetahui soal debat pada hari H debat, Minggu, 17 Maret 2019.
"Untuk debat ketiga, kami tetap tidak akan menyampaikan kisi-kisi kepada para kandidat. Jadi soal ini bersifat rahasia. Soal akan disampaikan kepada KPU pada H-1, yang oleh KPU akan dilanjutkan kepada moderator," tegasnya.
(Baca juga: Akui Sistem IT Diretas, KPU Jamin Tak Ganggu Tahapan Pemilu)
Senada dengan Wahyu, Ketua KPU Arief Budiman menyatakan Pakta integritas bertujuan agar menjaga kerahasiaan soal atau pertanyaan yang akan ditanyakan ke pada debat nantinya.
"Setiap tahapan pemilu dilaksanakan dengan penuh integritas. Maka pada hari ini kami meminta kepada para panelis dan moderator dengan prinsip sebagaimana diatur UU," ucapnya.
Menurutnya, para panelis merupakan individu-individu yang independen dan tidak menjadi tim sukses. Mereka berasal dari berbagai kampus dan juga ahli di bidangnya. "Semoga amanah yang diberikan negara bisa dijalankan dengan baik," jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Panelis yang juga Rektor Universitas Diponegoro, Yos Johan Utama, menyatakan dan menyetujui dengan tujuan penandatangan pakta integritas yang merupakan bagian dari menjaga independensi sebagai panelis. Dia bersama kedelapan panelis lainnya akan menjaga semua pertanyaan yang diajukan ke Cawapres.
"Kami berusaha sekuat tenaga meramu pertanyaan yang diarahkan dan berusaha menjaga kerahasiaan dan integritas agar pelaksanaan debat fair play dan sesuai ketentuan UU," tegasnya.
(maf)