Tren Teknologi dan Jurnalisme, Ancaman atau Peluang?

Selasa, 28 Mei 2024 - 12:18 WIB
loading...
A A A
Arjun Appadurai, pakar globalisasi dan antropologi budaya terkemuka, dalam bukunya "Dimensions of Cultural Globalization," pada awal tahun 1990-an mengidentifikasi 5 dimensi arus global yang berbeda yang menjadi komponen krisis dalam organisasi, termasuk media massa.

Kelima dimensi ini adalah Ethnoscapes, Technscapes, Finascapes, Mediascapes, dan Ideascapes. Dalam konteks tren teknologi dan jurnalisme, organisasi berita atau perusahaan media perlu mewaspadai potensi krisis dari dimensi Technscapes dan Mediascapes.

Technoscapes fokus pada aliran dan penyebaran teknologi, termasuk teknologi fisik (mesin, perangkat) dan teknologi informasi (perangkat lunak, internet). Keadaan ini berdampak pada inovasi teknologi yang pesat sehingga meningkatkan laju perubahan dalam lanskap teknologi. Contoh paling nyata saat ini adalah kehadiran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Mediascapes, mengacu pada aliran dan sirkulasi informasi dan produk budaya melalui berbagai saluran media. Tentu termasuk media digital, seperti Internet, media sosial, dan layanan streaming.

Dimensi mediascapes fokus bagaimana informasi dan konten budaya melintasi batas dan menjangkau khalayak luas. Mediascapes bukanlah aliran satu arah. Media lokal juga dapat memproduksi dan mengedarkan konten yang menjangkau khalayak global.

Sifat krisis yang mengancam berarti krisis harus ditangani dengan cepat, mengingat waktu respons yang singkat. Organisasi harus menyediakan komunikasi yang efektif segera setelah krisis terjadi.

Namun, krisis adalah momen unik dalam sejarah organisasi. Krisis mampu menghadirkan ancaman, terutama terhadap citra, reputasi, atau target organisasi. Krisis juga menciptakan peluang yang tidak mungkin sama ketika keadaan normal.

Krisis menciptakan kesempatan untuk belajar, membuat perubahan strategis, tumbuh, atau mengembangkan keunggulan kompetitif baru. Barang kali tidak ada satu daftar strategi respons krisis yang sempurna, namun kita dapat membuat daftar strategi respons krisis yang berguna.

Ada banyak pelajaran penting dalam krisis dengan menciptakan komunikasi krisis yang efektif. Pertama, tentukan tujuan organisasi melalui komunikasi krisis. Kedua, sebelum krisis, kembangkan kemitraan yang setara dengan organisasi dan kelompok yang penting bagi organisasi.

Komunikator krisis yang efektif mengakui bahwa faktor-faktor positif dapat muncul dari krisis yang dihadapi. Seiring dengan perubahan, muncul peluang dengan cara-cara inspiratif yang digunakan organisasi berita atau perusahaan media di seluruh dunia untuk beradaptasi dengan dunia baru ini. Memanfaatkan keunggulan AI sambil mengelola risikonya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1247 seconds (0.1#10.140)