Daftar Brevet TNI AD, Jenis dan Maknanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Brevet TNI AD menarik untuk diketahui jenis beserta maknanya. Biasanya brevet-brevet tersebut tersemat di bagian dada kanan atau pun kiri seragam dinas Angkatan Darat yang dikenakan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), brevet merupakan dokumen tanda penghargaan kepada seseorang yang menyatakan telah dianugerahkannya suatu titel, gelar, dan lain-lain. Dalam definisi lain dimaknai sebagai surat tanda bukti keahlian, kepandaian, atau kemampuan.
Dalam konteks militer, brevet merupakan simbol berbentuk lencana yang diberikan kepada prajurit TNI atas keahlian dan prestasi khusus di bidang tertentu. Brevet ini tidak hanya menandakan kompetensi teknis dan profesional, tetapi juga menjadi lambang kebanggaan bagi setiap prajurit yang berhasil meraihnya.
Jenis brevet di TNI sangat banyak karena setiap matra memiliki brevetnya sendiri-sendiri. Lalu apa saja brevet TNI AD? Dan apa maknanya? Simak penjelasan berikut ini:
Brevet Komando Kopassus adalah salah satu simbol paling bergengsi di TNI AD. Brevet ini diberikan kepada prajurit yang berhasil menyelesaikan pendidikan dan pelatihan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Calon prajurit Kopassus yang lolos seleksi awal mengikuti Pendidikan Dasar Komando (Dikko) selama sekitar tujuh bulan, mencakup latihan fisik ekstrem, taktik perang gerilya, pertempuran jarak dekat, navigasi darat, dan teknik bertahan hidup di hutan. Mereka juga menjalani latihan khusus seperti terjun payung, penyelaman, pertempuran di air, dan operasi rahasia, yang dirancang untuk menguji ketahanan fisik dan mental dalam kondisi ekstrem.
Brevet Para Raider adalah simbol kehormatan yang diberikan kepada prajurit TNI AD yang telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan sebagai pasukan Para Raider.
Prajurit diberikan pelatihan dasar penerjunan, termasuk teknik penerjunan, penguasaan alat, dan prosedur keselamatan, untuk memastikan prajurit dapat melakukan operasi lintas udara dengan aman dan efektif. Setelah itu, prajurit melanjutkan ke pelatihan raider yang mencakup taktik pertempuran darat, teknik infiltrasi, penyerbuan, dan operasi penyergapan, serta latihan fisik dan simulasi tempur intensif. Prajurit harus melewati serangkaian ujian dan evaluasi yang mencakup simulasi operasi militer, serta tes fisik dan mental yang ketat.
Brevet Intai Tempur Kostrad merupakan lencana kehormatan yang disematkan kepada prajurit TNI AD yang telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan tempur intai di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Setelah lolos seleksi awal, prajurit mengikuti pendidikan dasar intai tempur yang mencakup navigasi darat, teknik pengintaian, penjejakan, survival, dan komunikasi medan. Pelatihan ini membekali prajurit dengan keterampilan dasar untuk operasi intai tempur. Selanjutnya prajurit menjalani latihan khusus seperti infiltrasi, penyergapan, sabotase, dan teknik tempur jarak dekat di berbagai medan, seperti hutan, pegunungan, dan rawa, untuk menguji ketahanan fisik dan mental mereka dalam kondisi ekstrem.
Brevet Pertempuran Hutan diberikan kepada prajurit TNI AD yang telah menyelesaikan pelatihan khusus untuk operasi di medan hutan. Tahap ini mencakup pelatihan dasar bertahan hidup di hutan, navigasi darat, teknik penyamaran, dan taktik tempur dasar, termasuk cara mencari makanan dan air, membangun tempat berlindung, dan memberikan pertolongan pertama di medan hutan.
Pelatihan menjadi lebih intensif dengan fokus pada taktik pertempuran hutan, termasuk teknik penyergapan, evakuasi medis di medan sulit, dan penggunaan alat serta senjata dalam kondisi hutan lebat. Latihan ini mencakup simulasi pertempuran realistis. Prajurit juga dilatih
SERE (Survival, Evasion, Resistance, and Escape) untuk bertahan hidup, menghindari penangkapan, melawan interogasi, dan melarikan diri jika tertangkap musuh, menguji ketahanan mental dan fisik mereka.
Brevet Satgultor 81 diberikan kepada prajurit TNI AD yang telah menyelesaikan pelatihan khusus dalam Satuan Penanggulangan Anti Teror 81 (Satgultor 81) Kopassus. Tahap ini mencakup pelatihan dasar dalam berbagai keterampilan, seperti teknik penyamaran, taktik pertempuran khusus, penggunaan senjata dan peralatan khusus, serta teknik pertolongan pertama di medan yang sulit, untuk membekali prajurit dengan keterampilan dasar dalam operasi militer khusus.
Selanjutnya prajurit dilatih dalam operasi khusus seperti infiltrasi, sabotase, penyergapan, serta teknik pengintaian dan pengamatan di berbagai medan dan kondisi. Latihan ini menguji ketahanan fisik dan mental prajurit dalam situasi berbahaya dan kompleks.
Brevet Korps Armed diberikan kepada personel militer yang telah menyelesaikan pelatihan dan kursus khusus yang diselenggarakan oleh Korps Armed (Korps Perhubungan, Korps Kesehatan, dan Korps Khusus TNI AD). Setelah lolos seleksi awal, personel akan mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar yang mencakup prinsip-prinsip bidangnya, keterampilan teknis, dan aspek operasional relevan.
Selanjutnya prajurit akan mengikuti kursus mendalam sesuai bidangnya. Contohnya, personel Korps Perhubungan akan mengikuti kursus tentang manajemen lalu lintas dan komunikasi, sedangkan Korps Kesehatan akan fokus pada perawatan medis darurat dan manajemen rumah sakit lapangan.
Brevet Free Fall TNI AD merupakan penghargaan yang diberikan kepada prajurit TNI AD yang telah menyelesaikan pelatihan khusus dalam teknik penerjunan bebas (free fall). Setelah lolos seleksi awal, prajurit akan mengikuti pendidikan dasar free fall yang mencakup teori dasar penerjunan, persiapan fisik dan mental, serta latihan teknis seperti posisi tubuh saat terjun, navigasi udara, dan teknik mendarat dengan aman.
Selanjutnya pranjurit mengikuti latihan di tanah untuk mempraktikkan gerakan dan teknik terjun serta membiasakan prajurit dengan peralatan penerjunan sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Tahap utama adalah latihan di udara, di mana prajurit melakukan terjun sebenarnya dari pesawat udara, baik solo maupun bersama instruktur, untuk menguji kemampuan mereka dalam berbagai situasi dan kondisi udara.
Brevet Pemburu merupakan penghargaan yang diberikan kepada prajurit TNI AD yang telah menyelesaikan pelatihan khusus dalam bidang pertempuran di hutan dan medan yang sulit. Setelah lolos seleksi awal, prajurit mengikuti pendidikan dasar pemburu yang mencakup keterampilan bertahan hidup di hutan, navigasi, penyamaran, dan pertempuran di medan sulit.
Latihan dilanjutkan di hutan. Prajurit menjalani serangkaian latihan untuk menguji kemampuan mereka dalam situasi alam, termasuk navigasi, pengintaian, pengejaran, dan taktik pertempuran di hutan. Prajurit juga dilatih dalam penggunaan senjata seperti senapan serbu ringan, senapan sniper, dan peralatan navigasi sesuai dengan pertempuran di hutan.
Brevet Raider diberikan kepada prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang telah menyelesaikan pelatihan khusus di dalam satuan Raider. Setelah lolos seleksi awal, prajurit mengikuti pendidikan dasar yang mencakup berbagai keterampilan dasar militer, seperti taktik, teknik bertempur, navigasi, dan kedisiplinan militer. Pendekatan pelatihan ini didasarkan pada prinsip-prinsip Kopassus yang menekankan mobilitas, kejutan, dan kecepatan dalam pelaksanaan tugas.
Selanjutnya prajurit menjalani serangkaian latihan lanjutan yang meliputi taktik pertempuran, manuver, pengintaian, pengamanan, serta latihan dalam berbagai medan seperti hutan, pegunungan, dan perkotaan. Latihan ini dirancang untuk menguji kemampuan prajurit dalam berbagai situasi dan kondisi yang mungkin terjadi dalam operasi khusus.
Selama pelatihan, prajurit akan terlibat dalam simulasi operasi militer yang realistis untuk menguji kemampuan dan kesiapan mereka dalam berbagai skenario pertempuran dan situasi taktis. Ini mencakup latihan serangan, penyelamatan sandera, operasi pembebasan, dan operasi khusus lainnya.
Brevet Clandestine diberikan kepada prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang telah menyelesaikan pelatihan khusus dalam operasi-operasi militer rahasia atau klandestin. Prajurit awalnya mengikuti pendidikan dasar yang mencakup berbagai keterampilan dasar militer, seperti taktik, teknik bertempur, navigasi, pengintaian, dan pengamanan. Pelatihan ini juga akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya menjaga kerahasiaan informasi dan operasi.
Selanjutnya prajurit menjalani serangkaian latihan khusus yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam berbagai aspek operasi rahasia, termasuk infiltrasi, eksfiltrasi, komunikasi clandestine, pengintaian, dan kontra-intelijen. Latihan ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai skenario dan situasi yang realistis.
Selama pelatihan, prajurit akan terlibat dalam simulasi operasi militer yang realistis, baik di lapangan maupun dalam lingkungan simulasi. Hal ini bertujuan untuk menguji kemampuan mereka dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi operasi clandestine dalam situasi yang beragam dan kompleks.
Selain 10 brevet tersebut, masih banyak brevet TNI AD lainnya. Berikut ini di antaranya:
1. Brevet Astros Armed
2. Brevet Cesar Armed
3. Brevet Korps Arhanud
4. Brevet Master Gunner Arhanud
5. Brevet Sasaran Udara Arhanud
6. Brevet Yudha Turangga Wiratama
7. Brevet Yudha Wastu Wiratama
8. Brevet Yudha Baramasta Wiratama
9. Brevet Mobil Udara
10. Brevet Para Utama TNI AD
11. Brevet Para Madya TNI AD
12. Brevet Para Dewasa TNI AD
13. Brevet Free Fall TNI AD
14. Brevet Komando Kopassus
15. Brevet Para Dasar TNI AD
16. Brevet Cakra
17. Wing Penerbang TNI AD Kelas I
18. Wing Mekanik Penerbad
19. Wing Penerbang TNI AD Kelas II
20. Brevet Jihandak Zeni
21. Brevet Destruksi Zeni
22. Brevet Konstruksi Zeni
23. Brevet Nubika Zeni
24. Brevet Yudha Wastu Pramuka
25. Brevet Penyidik TNI AD
26. Pin Gadjadh Mada Puspomad
27. Brevet Operasi Lawan Insurgen TNI AD
28. Brevet Pelatih TNI AD
29. Brevet Kesehatan Militer
30. Brevet Trauma Tempur
31. Brevet Dokter Militer TNI AD
32. Brevet Gerilya TNI AD
33. Pin Alumni Seskoad
34. Brevet Hirbak Pratama
35. Brevet Pandu Udara
36. Brevet Perhubungan TNI AD
37. Brevet Konbekharstal
38. Brevet Komunikasi
39. Brevet Pernika
40. Brevet Jaringan
41. Brevet Siber
42. Brevet Keuangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), brevet merupakan dokumen tanda penghargaan kepada seseorang yang menyatakan telah dianugerahkannya suatu titel, gelar, dan lain-lain. Dalam definisi lain dimaknai sebagai surat tanda bukti keahlian, kepandaian, atau kemampuan.
Dalam konteks militer, brevet merupakan simbol berbentuk lencana yang diberikan kepada prajurit TNI atas keahlian dan prestasi khusus di bidang tertentu. Brevet ini tidak hanya menandakan kompetensi teknis dan profesional, tetapi juga menjadi lambang kebanggaan bagi setiap prajurit yang berhasil meraihnya.
Jenis brevet di TNI sangat banyak karena setiap matra memiliki brevetnya sendiri-sendiri. Lalu apa saja brevet TNI AD? Dan apa maknanya? Simak penjelasan berikut ini:
Daftar Brevet TNI AD:
1. Brevet Komando Kopassus
Brevet Komando Kopassus adalah salah satu simbol paling bergengsi di TNI AD. Brevet ini diberikan kepada prajurit yang berhasil menyelesaikan pendidikan dan pelatihan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Calon prajurit Kopassus yang lolos seleksi awal mengikuti Pendidikan Dasar Komando (Dikko) selama sekitar tujuh bulan, mencakup latihan fisik ekstrem, taktik perang gerilya, pertempuran jarak dekat, navigasi darat, dan teknik bertahan hidup di hutan. Mereka juga menjalani latihan khusus seperti terjun payung, penyelaman, pertempuran di air, dan operasi rahasia, yang dirancang untuk menguji ketahanan fisik dan mental dalam kondisi ekstrem.
2. Brevet Para Raider
Brevet Para Raider adalah simbol kehormatan yang diberikan kepada prajurit TNI AD yang telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan sebagai pasukan Para Raider.
Prajurit diberikan pelatihan dasar penerjunan, termasuk teknik penerjunan, penguasaan alat, dan prosedur keselamatan, untuk memastikan prajurit dapat melakukan operasi lintas udara dengan aman dan efektif. Setelah itu, prajurit melanjutkan ke pelatihan raider yang mencakup taktik pertempuran darat, teknik infiltrasi, penyerbuan, dan operasi penyergapan, serta latihan fisik dan simulasi tempur intensif. Prajurit harus melewati serangkaian ujian dan evaluasi yang mencakup simulasi operasi militer, serta tes fisik dan mental yang ketat.
3. Brevet Taipur Kostrad
Brevet Intai Tempur Kostrad merupakan lencana kehormatan yang disematkan kepada prajurit TNI AD yang telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan tempur intai di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Setelah lolos seleksi awal, prajurit mengikuti pendidikan dasar intai tempur yang mencakup navigasi darat, teknik pengintaian, penjejakan, survival, dan komunikasi medan. Pelatihan ini membekali prajurit dengan keterampilan dasar untuk operasi intai tempur. Selanjutnya prajurit menjalani latihan khusus seperti infiltrasi, penyergapan, sabotase, dan teknik tempur jarak dekat di berbagai medan, seperti hutan, pegunungan, dan rawa, untuk menguji ketahanan fisik dan mental mereka dalam kondisi ekstrem.
4. Brevet Pertempuran Hutan
Brevet Pertempuran Hutan diberikan kepada prajurit TNI AD yang telah menyelesaikan pelatihan khusus untuk operasi di medan hutan. Tahap ini mencakup pelatihan dasar bertahan hidup di hutan, navigasi darat, teknik penyamaran, dan taktik tempur dasar, termasuk cara mencari makanan dan air, membangun tempat berlindung, dan memberikan pertolongan pertama di medan hutan.
Pelatihan menjadi lebih intensif dengan fokus pada taktik pertempuran hutan, termasuk teknik penyergapan, evakuasi medis di medan sulit, dan penggunaan alat serta senjata dalam kondisi hutan lebat. Latihan ini mencakup simulasi pertempuran realistis. Prajurit juga dilatih
SERE (Survival, Evasion, Resistance, and Escape) untuk bertahan hidup, menghindari penangkapan, melawan interogasi, dan melarikan diri jika tertangkap musuh, menguji ketahanan mental dan fisik mereka.
5. Brevet Satgultor 81
Brevet Satgultor 81 diberikan kepada prajurit TNI AD yang telah menyelesaikan pelatihan khusus dalam Satuan Penanggulangan Anti Teror 81 (Satgultor 81) Kopassus. Tahap ini mencakup pelatihan dasar dalam berbagai keterampilan, seperti teknik penyamaran, taktik pertempuran khusus, penggunaan senjata dan peralatan khusus, serta teknik pertolongan pertama di medan yang sulit, untuk membekali prajurit dengan keterampilan dasar dalam operasi militer khusus.
Selanjutnya prajurit dilatih dalam operasi khusus seperti infiltrasi, sabotase, penyergapan, serta teknik pengintaian dan pengamatan di berbagai medan dan kondisi. Latihan ini menguji ketahanan fisik dan mental prajurit dalam situasi berbahaya dan kompleks.
6. Brevet Korps Armed
Brevet Korps Armed diberikan kepada personel militer yang telah menyelesaikan pelatihan dan kursus khusus yang diselenggarakan oleh Korps Armed (Korps Perhubungan, Korps Kesehatan, dan Korps Khusus TNI AD). Setelah lolos seleksi awal, personel akan mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar yang mencakup prinsip-prinsip bidangnya, keterampilan teknis, dan aspek operasional relevan.
Selanjutnya prajurit akan mengikuti kursus mendalam sesuai bidangnya. Contohnya, personel Korps Perhubungan akan mengikuti kursus tentang manajemen lalu lintas dan komunikasi, sedangkan Korps Kesehatan akan fokus pada perawatan medis darurat dan manajemen rumah sakit lapangan.
7. Brevet Free Fall TNI AD
Brevet Free Fall TNI AD merupakan penghargaan yang diberikan kepada prajurit TNI AD yang telah menyelesaikan pelatihan khusus dalam teknik penerjunan bebas (free fall). Setelah lolos seleksi awal, prajurit akan mengikuti pendidikan dasar free fall yang mencakup teori dasar penerjunan, persiapan fisik dan mental, serta latihan teknis seperti posisi tubuh saat terjun, navigasi udara, dan teknik mendarat dengan aman.
Selanjutnya pranjurit mengikuti latihan di tanah untuk mempraktikkan gerakan dan teknik terjun serta membiasakan prajurit dengan peralatan penerjunan sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Tahap utama adalah latihan di udara, di mana prajurit melakukan terjun sebenarnya dari pesawat udara, baik solo maupun bersama instruktur, untuk menguji kemampuan mereka dalam berbagai situasi dan kondisi udara.
8. Brevet Pemburu
Brevet Pemburu merupakan penghargaan yang diberikan kepada prajurit TNI AD yang telah menyelesaikan pelatihan khusus dalam bidang pertempuran di hutan dan medan yang sulit. Setelah lolos seleksi awal, prajurit mengikuti pendidikan dasar pemburu yang mencakup keterampilan bertahan hidup di hutan, navigasi, penyamaran, dan pertempuran di medan sulit.
Latihan dilanjutkan di hutan. Prajurit menjalani serangkaian latihan untuk menguji kemampuan mereka dalam situasi alam, termasuk navigasi, pengintaian, pengejaran, dan taktik pertempuran di hutan. Prajurit juga dilatih dalam penggunaan senjata seperti senapan serbu ringan, senapan sniper, dan peralatan navigasi sesuai dengan pertempuran di hutan.
9. Brevet Raider
Brevet Raider diberikan kepada prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang telah menyelesaikan pelatihan khusus di dalam satuan Raider. Setelah lolos seleksi awal, prajurit mengikuti pendidikan dasar yang mencakup berbagai keterampilan dasar militer, seperti taktik, teknik bertempur, navigasi, dan kedisiplinan militer. Pendekatan pelatihan ini didasarkan pada prinsip-prinsip Kopassus yang menekankan mobilitas, kejutan, dan kecepatan dalam pelaksanaan tugas.
Selanjutnya prajurit menjalani serangkaian latihan lanjutan yang meliputi taktik pertempuran, manuver, pengintaian, pengamanan, serta latihan dalam berbagai medan seperti hutan, pegunungan, dan perkotaan. Latihan ini dirancang untuk menguji kemampuan prajurit dalam berbagai situasi dan kondisi yang mungkin terjadi dalam operasi khusus.
Selama pelatihan, prajurit akan terlibat dalam simulasi operasi militer yang realistis untuk menguji kemampuan dan kesiapan mereka dalam berbagai skenario pertempuran dan situasi taktis. Ini mencakup latihan serangan, penyelamatan sandera, operasi pembebasan, dan operasi khusus lainnya.
10. Brevet Clandestine
Brevet Clandestine diberikan kepada prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang telah menyelesaikan pelatihan khusus dalam operasi-operasi militer rahasia atau klandestin. Prajurit awalnya mengikuti pendidikan dasar yang mencakup berbagai keterampilan dasar militer, seperti taktik, teknik bertempur, navigasi, pengintaian, dan pengamanan. Pelatihan ini juga akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya menjaga kerahasiaan informasi dan operasi.
Selanjutnya prajurit menjalani serangkaian latihan khusus yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam berbagai aspek operasi rahasia, termasuk infiltrasi, eksfiltrasi, komunikasi clandestine, pengintaian, dan kontra-intelijen. Latihan ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai skenario dan situasi yang realistis.
Selama pelatihan, prajurit akan terlibat dalam simulasi operasi militer yang realistis, baik di lapangan maupun dalam lingkungan simulasi. Hal ini bertujuan untuk menguji kemampuan mereka dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi operasi clandestine dalam situasi yang beragam dan kompleks.
Selain 10 brevet tersebut, masih banyak brevet TNI AD lainnya. Berikut ini di antaranya:
1. Brevet Astros Armed
2. Brevet Cesar Armed
3. Brevet Korps Arhanud
4. Brevet Master Gunner Arhanud
5. Brevet Sasaran Udara Arhanud
6. Brevet Yudha Turangga Wiratama
7. Brevet Yudha Wastu Wiratama
8. Brevet Yudha Baramasta Wiratama
9. Brevet Mobil Udara
10. Brevet Para Utama TNI AD
11. Brevet Para Madya TNI AD
12. Brevet Para Dewasa TNI AD
13. Brevet Free Fall TNI AD
14. Brevet Komando Kopassus
15. Brevet Para Dasar TNI AD
16. Brevet Cakra
17. Wing Penerbang TNI AD Kelas I
18. Wing Mekanik Penerbad
19. Wing Penerbang TNI AD Kelas II
20. Brevet Jihandak Zeni
21. Brevet Destruksi Zeni
22. Brevet Konstruksi Zeni
23. Brevet Nubika Zeni
24. Brevet Yudha Wastu Pramuka
25. Brevet Penyidik TNI AD
26. Pin Gadjadh Mada Puspomad
27. Brevet Operasi Lawan Insurgen TNI AD
28. Brevet Pelatih TNI AD
29. Brevet Kesehatan Militer
30. Brevet Trauma Tempur
31. Brevet Dokter Militer TNI AD
32. Brevet Gerilya TNI AD
33. Pin Alumni Seskoad
34. Brevet Hirbak Pratama
35. Brevet Pandu Udara
36. Brevet Perhubungan TNI AD
37. Brevet Konbekharstal
38. Brevet Komunikasi
39. Brevet Pernika
40. Brevet Jaringan
41. Brevet Siber
42. Brevet Keuangan
(abd)