Pengamat Intelijen Nilai Sjafrie Sjamsoeddin Punya Loyalitas dan Kecepatan Kerja

Senin, 20 Mei 2024 - 16:58 WIB
loading...
Pengamat Intelijen Nilai...
Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII), Fauka Noor Farid menilai Sjafrie Sjamsoeddin memiliki loyalitas dan kecepatan kerja yang berguna bagi kabinet Prabowo-Gibran. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Sejumlah nama santer masuk dalam kabinet yang akan dibentuk presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Salah satunya Sjafrie Sjamsoeddin yang dikabarkan diplot menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).

Namun banyak pihak menyampaikan penolakan atas masuknya nama Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menhan. Menurut pengamat intelijen, Fauka Noor Farid, penolakan itu menunjukkan adanya pihak-pihak yang mencoba menciptakan isu bahwa Sjafrie Sjamsoeddin tidak kompeten untuk mengemban tugas tersebut.

"Ada yang bermain, berupaya mengaitkan dengan hal-hal tidak benar, seperti menyebut Pak Sjafrie itu orang Orde Baru, segala macam,” kata Fauka di Jakarta Timur dalam keterangannya dikutip, Senin (20/5/2024).

Fauka menekankan tidak semua aspek dari Orde Baru harus dipandang negatif. Ia mencatat banyak menteri di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga hidup di zaman Orde Baru tapi mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

"Apa yang ada di zaman Orde Baru yang baik kita tiru, yang tidak baik kita tinggalkan. Itulah namanya Reformasi, mau memajukan bangsa. Jadi tidak selamanya Orde Baru jelek," katanya.

Selama bertugas sebagai prajurit, Sjafrie terbukti mampu mengemban berbagai tugas, baik di belakang layar maupun di hadapan publik. Beberapa posisi yang pernah diemban Sjafrie antara lain Danton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha, Dangrup A Paspampres, Pangdam Jaya, Sahli Polhukam Panglima TNI, dan Kapuspen TNI.

Saat Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menjabat, Sjafrie juga dipercaya sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) periode 2010-2014. Di masa tersebut, Kementerian Pertahanan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Pak Sjafrie pernah dipercaya Presiden ke-6 kita untuk menjabat Wamenhan RI. Saat itu Kemenhan mendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan," tambah Fauka yang merupakan mantan Anggota Tim Mawar ini.

Fauka menegaskan, dengan pengalaman mengelola Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista), Sjafrie adalah sosok yang handal. Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII) itu optimistis bahwa jika Sjafrie dipercaya menjadi Menhan, militer Indonesia akan semakin meningkat.

"Saat Pak Prabowo menjabat Menhan, militer kita berada di peringkat 13 dari 137 negara, dan Asia peringkat 8 dari 45 negara. Kita butuh orang yang dapat melanjutkan tugas ini," katanya.

Menurut Fauka, Sjafrie juga memiliki loyalitas tinggi terhadap bangsa dan kemampuan bekerja cepat sesuai dengan amanah yang diberikan negara. Loyalitas dan kecepatan kerja tersebut penting untuk membantu Prabowo-Gibran menjalankan seluruh program kerja memimpin Indonesia selama periode 2024-2029.

"Pak Prabowo perlu orang-orang yang bisa dipercaya dan loyal. Salah satunya Pak Sjafrie. Kalau Pak Prabowo kecepatan kerja 100, semua harus 100. Enggak bisa Pak Prabowo 100, yang lain 50," tutup Fauka.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2057 seconds (0.1#10.24)