Disayangkan Serangan Personal ke Prabowo Terkait Tanah

Senin, 18 Februari 2019 - 16:07 WIB
Disayangkan Serangan...
Disayangkan Serangan Personal ke Prabowo Terkait Tanah
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hasil Muktamar Jakarta,Humphrey Djemat menyayangkan calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)yang dinilai menyerang personal capres nomor 02, Prabowo Subianto, terkait tanah.

Dalam debat yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin, Jokowi telah menyerang personal Prabowo atas kepemilikan lahan ratusan hektare di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah.

"Kami sayangkan, ada aturan KPU tidak boleh menyerang personal. Tadi Pak Jokowi sudah mulai menyerang personal, yang ada lahan-lahan sekian besar dikuasai Pak Prabowo," ujar Humprey, Senin (18/2/2019).

Meski demikian, Prabowo tak responsif atas serangan presiden petahana itu. Humprey justru mengacungkan jempol melihat ketenangan mantan Danjen Kopassus itu.

"Tapi beliau di akhir debat menyatakan bahwa itu hanya HGU (hak guna usaha) saja. Kalau mau diambil (oleh negara) juga enggak apa-apa katanya," terang Humprey.

Humprey justru menilai, Prabowo elegan membalas serangan Jokowi. Prabowo mengingatkan Jokowi jangan sampai dominasi asing begitu besar terhadap kekayaan alam di Indonesia. "Daripada asing, lebih baik dia (Prabowo) yang mengelola. Masih Indonesia juga," tandasnya.

Dengan serangan yang mengarah ke pribadi tersebut, sambung Humphrey, maka Jokowi telah melanggar etika bahkan peraturan KPU untuk tidak menyerang personal lawan debatnya.

Humphrey pun meminta agar kubu Prabowo untuk melapor serangan pribadi tersebut secara resmi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Jokowi juga telah melanggar azas kerahasiaan dalam data atau dokumen di pemerintahan. Apa mentang-mentang dia (Jokowi) petahana atau presiden bisa seenaknya buka data lawan politiknya," ujarnya.

(Baca juga: Jokowi Tegaskan Tak Ada Serangan Personal ke Prabowo)

Humphrey menyebut, apa yang dilakukan Jokowi adalah pelanggaran hukum. Oleh karenanya kubu Prabowo bisa melaporkan pidana tentang hal tersebut.

"Ini masalah serius dan berbahaya andaikata dibiarkan bisa jadi preseden buruk dalam debat-debat berikutnya. Nanti bisa saja Jokowi membuka berapa hutang Prabowo (kalau memang ada) dan lainnya yang seharusnya dijaga kerahasiaannya," paparnya.

Humphrey menilai, apa yang dilakukan Jokowi menyerang secara personal juga bisa menunjukkan jati dirinya bahwa Jokowi bisa melakukan segala macam cara bahkan yang melanggar hukum secara halus untuk menjatuhkan lawannya.

Bahkan pikiran liar bagi masyarakat awam bisa menjustifikasi bahwa dugaan adanya kriminalisasi terhadap lawan-lawan politiknya terjadi tidak lepas dari kepentingan penguasa. "Dia (Jokowi) telah membuka topengnya," tandasnya.

Sebelumnya, Jokowi membahas pembagian konsensi lahan untuk rakyat yang dilakukan di masa pemerintahannya. Itu bukanlah untuk mereka yang memiliki koorporasi alias usaha besar.

"Rakyat Indonesia yang saya cintai, pembagian yang tadi sampaikan hampir 2,6 juta (hektare) itu agar produktif. Dan kita tidak berikan yang gede-gede," ucap Jokowi.

Jokowi langsung menyinggung kepemilikan tanah capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di Kalimantan Timur dan Aceh. "Saya tahu Pak Prabowo punya lahan yang luas di Kalimantan Timur sebesar 220.000 hektare, juga di Aceh 120.000 hektare," singgung Jokowi.

Dia lantas menyindir banyaknya tanah yang dimiliki Prabowo, tak dilakukan pemerintahnya dengan tanah seperti itu. "Bahwa pembagian seperti ini, tidak dilakukan di masa pemerintahan saya," Jokowi memungkasi.

Prabowo pum menanggapi Jokowi yang menyinggung kepemilikan tanahnya di Kalimantan Timur dan Aceh. Meski mengakui, dia menyatakan bahwa ada nilai positif dari hal tersebut. "Daripada jatuh ke tangan asing lebih baik saya yang kelola," tutur Prabowo.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1367 seconds (0.1#10.140)