PAN Harap KAMI Lahirkan Gagasan Konstruktif dan Aplikatif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN , Eddy Soeparno menilai bahwa deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sebagai gerakan moral yang sah di alam demokrasi karena kebebasan menyampaikan pendapat dijamin oleh UUD 1945. Namun, ia berharap KAMI bisa melahirkan gagasan konstruktif bagi bangsa Indonesia.
“Kami juga berharap gerakan-gerakan moral seperti KAMI dan sejenisnya dapat melahirkan gagasan-gagasan konstruktif, korektif dan aplikatif dengan tujuan membela kepentingan masyarakat, khususnya mereka yg saat ini terkena dampak pandemi COVID-19,” ujar Eddy saat dihubungi di Jakarta, Rabu (19/8/2020). (Baca juga: Gerindra Ingatkan KAMI Tidak Kebablasan Suarakan Pendapat)
Khususnya, Eddy melanjutkan, bagi mereka yang terkena PHK, dirumahkan yang terdampak kesehatannya akibat pandemi COVID-19 dan mereka yang membutuhkan jaring pengaman sosial atau bantuan sosial (bansos) yang dapat menyambung hidup sehari-hari.
“Saya kira di saat pandemi ini, kita perlu mendahulukan kerja-kerja keras dan kerja-kerja besar untuk penanganan masalah COVID-19, baik dari aspek kesehatan, perekonomian, ketenaga kerjaan dan lain-lain,” terang Eddy.
Menurut Wakil Ketua Komisi VII DPR ini, masyarakat Indonesia hari ini sangat membutuhkan dan akan sangat mengapresiasi kerja-kerja dan solusi untuk meringankan beban masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19 serta berbagai dampaknya. (Baca juga: Akun Twitter Din Syamsuddin Dibajak, Fadli Zon: Rusak Demokrasi)
“Namun demikian, jika gerakan moral yang ada hendak menyuarakan hal-hal lain terkait perkembangan demokrasi dan lainnya, tentu sah-sah saja,” pungkasnya.
“Kami juga berharap gerakan-gerakan moral seperti KAMI dan sejenisnya dapat melahirkan gagasan-gagasan konstruktif, korektif dan aplikatif dengan tujuan membela kepentingan masyarakat, khususnya mereka yg saat ini terkena dampak pandemi COVID-19,” ujar Eddy saat dihubungi di Jakarta, Rabu (19/8/2020). (Baca juga: Gerindra Ingatkan KAMI Tidak Kebablasan Suarakan Pendapat)
Khususnya, Eddy melanjutkan, bagi mereka yang terkena PHK, dirumahkan yang terdampak kesehatannya akibat pandemi COVID-19 dan mereka yang membutuhkan jaring pengaman sosial atau bantuan sosial (bansos) yang dapat menyambung hidup sehari-hari.
“Saya kira di saat pandemi ini, kita perlu mendahulukan kerja-kerja keras dan kerja-kerja besar untuk penanganan masalah COVID-19, baik dari aspek kesehatan, perekonomian, ketenaga kerjaan dan lain-lain,” terang Eddy.
Menurut Wakil Ketua Komisi VII DPR ini, masyarakat Indonesia hari ini sangat membutuhkan dan akan sangat mengapresiasi kerja-kerja dan solusi untuk meringankan beban masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19 serta berbagai dampaknya. (Baca juga: Akun Twitter Din Syamsuddin Dibajak, Fadli Zon: Rusak Demokrasi)
“Namun demikian, jika gerakan moral yang ada hendak menyuarakan hal-hal lain terkait perkembangan demokrasi dan lainnya, tentu sah-sah saja,” pungkasnya.
(kri)