Dua Sosok Pangdam yang Bertugas di Tanah Papua, Sama-sama Pasukan Elite TNI AD
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini ada dua Perwira Tinggi (Pati) TNI AD yang menjabat sebagai Pangdam di tanah Papua . Keduanya berasal dari satuan elite Angkatan Darat yang berbeda, yakni Kopassus dan Raider.
Pangdam merupakan singkatan dari Panglima Komando Daerah Militer yang bertugas memimpin Kodam, komando utama pembinaan dan operasional kewilayahan TNI AD. Kodam merupakan unit strategis yang bertanggung jawab atas pembinaan kesiapan operasional seluruh komandonya serta melaksanakan operasi pertahanan aktif di wilayah darat sesuai dengan kebijakan Panglima TNI. Seorang Pangdam berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen TNI) atau jenderal bintang 2.
Hingga saat ini terdapat 15 Kodam yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dari jumlah itu, dua di antaranya berada di tanah Papua, yakni Kodam XVII/Cenderawasih dan Kodam XVIII/Kasuari. Kodam Cenderawasih membawahi wilayah Provinsi Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Sedangkan wilayah Kodam Kasuari meliputi Provinsi Papua Barat Daya dan Papua Barat. Lalu siapa sosok Pangdam yang bertugas di tanah Papua?
FOTO/DOK.TNI AD
Pangdam yang bertugas di tanah Papua adalah Mayjen TNI Izak Pangemanan. Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1990 itu mengemban amanat sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih sejak 26 April 2023.
Izak Pangemanan ditugaskan sebagai Pangdam Cenderawasih berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/338/III/2023 tertanggal 29 Maret 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Promosi jabatan itu kemudian diikuti kenaikan pangkat Izak dari Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI menjadi Mayor Jenderal (Mayjen) TNI.
Tentara kelahiran Manado, 6 Maret 1969 itu merupakan lulusan kecabangan Korps Perhubungan dan selanjutnya mengikuti kecabangan Infanteri (Kopassus). Izak pernah menjabat Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) II/Sriwijaya menggantikan Brigjen TNI Gumuruh Winardjatmiko yang mendapatkan jabatan baru sebagai Perwira Sahli Tk.II Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Bidang Lingkungan Hidup di Mabesad, Jakarta.
Sebelum menjabat Kasdam II/Sriwijaya, Izak Pangemanan dipercaya sebagai Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi (Abepura) Kodam XII/Cenderawasih, Papua periode 2020-2022. Maka itu, wilayah Papua bukan wilayah asing baginya, terlebih Izak pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Induk Daerah Militer (Danrindam XVII/Cenderawasih pada periode 2015-2017.
Dia juga pernah dilibatkan dalam sejumlah operasi di Papua seperti Satgas Tribuana Irian Jaya, Satgas BAN-5 Papua, Satgas BAN-10 Papua, Satgas BAN-11 Papua, dan Koordinator Daerah (Korda) Papua Kementerian Pertahanan (Kemhan). Izak juga pernah menjabat Dangrup 3/Sandha Kopassus periode 2011-2013.
Berbagai jabatan strategis lainnya yang pernah dia emban di antaranya Danden 1 Yon 44 Grup 4 Kopassus, Kasiops Grup 3 Sandha Kopassus, Wadanyon 33 Grup 3 Kopassus, Panbandyalat Sops Kopassus, Danyon 32 Grup 3 Kopassus, Dansatdik Sesandha Kopassus, Kadepsus Pusdikpassus, dan Wadan Grup 3 Sandha Kopassus.
FOTO/DOK.KODAM KASUARI
Selanjutnya ada nama Mayjen TNI Haryanto dalam daftar Pangdam yang bertugas di tanah Papua. Abituren Akmil 1991 itu kini menjabat sebagai Kodam XVIII/Kasuari sejak 19 April 2024.
Penunjukkan Haryanto menjadi Pangdam Kasuari tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/329/III/2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan pada Jumat, 22 Maret 2024. Dia menggantikan Mayjen TNI Ilyas Alamsyah Harahap dituntuk sebagai Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kaskostrad).
Penugasan sebagai Pandam Kasuari yang terletak di Kampung Arfai, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat . Penugasan ini bukan hal baru baginya, karena lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991 dari kecabangan Infanteri ini sudah memiliki pengalaman dalam operasi di wilayah konflik Papua. Selain itu, ia juga terlibat dalam Operasi Seroja di Timor Timur (kini Timor Leste) dan Operasi Pengamanan dan Pemulihan di Aceh.
Pria yang lahir pada 19 April 1967 ini memulai karier militernya sebagai Pama Pussenif dan kemudian menjadi Danton Kostrad. Ia pernah menjabat sebagai Danton I/A/Yonif Linud 330/17/Kujang I Kostrad, Danton Intai Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad, Danton II/B/Yonif Linud 328/17/Kujang I Kostrad, dan Dankipan B/Yonif Linud 328/17/Kujang I Kostrad.
Haryanto juga pernah menjadi Kasi 2/Ops Yonif Linud 328/Dirgahayu, di mana Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pernah bertugas, dan kembali ke Kujang I Kostrad sebagai Kasi 2/Ops Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad. Ia kemudian dipercaya sebagai Kasi Binkar Divif 1/Kostrad, Wadanyonif Linud 330/Tri Dharma, Pamen Kostrad (Dik Seskoad), dan Binkarwil Sterdam. Selain itu, ia juga menjadi Danyonif 131/Braja Sakti, Pabandya Ops Sopsdam I/Bukit Barisan, dan Dandim 0201/Medan, serta menjabat Kasbrigif Linud 18/Trisula Kostrad, kemudian Danbrigif Linud 3/Tri Budi Sakti.
Dedikasi dan loyalitas Haryanto membuatnya dipercaya sebagai Asops Kasdam VI/Mulawarman, Asops Kaskostrad, Pamen Denma Mabesad, dan akhirnya Danpusdikif Pussenif Kodiklatad. Kariernya terus naik dengan jabatan sebagai Kasdivif 2/Kostrad, Dirlat Kodiklatad, dan Waaslat Kasad Bidang Latihan. Prestasinya semakin cemerlang saat dia diangkat menjadi Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Jahpers, yang membawanya mendapatkan pangkat Mayjen TNI dengan dua bintang di pundaknya. Ia kemudian dipercaya menjadi Pangdivif 2/Kostrad, bertugas sejak 2023 hingga 2024, dan akhirnya menjadi Pangdam XVIII/Kasuari hingga saat ini.
Di bidang akademik, Haryanto juga menempuh berbagai pendidikan militer, termasuk Susarcab Inf, Suslapa I Inf, Suslapa II Inf, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 2006, dan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI pada 2015. Selain itu, ia mengikuti pelatihan pengembangan personel seperti Sussar PARA, Airborne pada 1993, Tar Korbantem, Tar Intel Strat, MTT Recruitment, Tar Ops Linud pada 1997, dan Tartih Inf Terpusat.
Pangdam merupakan singkatan dari Panglima Komando Daerah Militer yang bertugas memimpin Kodam, komando utama pembinaan dan operasional kewilayahan TNI AD. Kodam merupakan unit strategis yang bertanggung jawab atas pembinaan kesiapan operasional seluruh komandonya serta melaksanakan operasi pertahanan aktif di wilayah darat sesuai dengan kebijakan Panglima TNI. Seorang Pangdam berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen TNI) atau jenderal bintang 2.
Hingga saat ini terdapat 15 Kodam yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dari jumlah itu, dua di antaranya berada di tanah Papua, yakni Kodam XVII/Cenderawasih dan Kodam XVIII/Kasuari. Kodam Cenderawasih membawahi wilayah Provinsi Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Sedangkan wilayah Kodam Kasuari meliputi Provinsi Papua Barat Daya dan Papua Barat. Lalu siapa sosok Pangdam yang bertugas di tanah Papua?
Pangdam yang bertugas di tanah Papua:
1. Mayjen TNI Izak Pangemanan, M.Han
FOTO/DOK.TNI AD
Pangdam yang bertugas di tanah Papua adalah Mayjen TNI Izak Pangemanan. Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1990 itu mengemban amanat sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih sejak 26 April 2023.
Izak Pangemanan ditugaskan sebagai Pangdam Cenderawasih berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/338/III/2023 tertanggal 29 Maret 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Promosi jabatan itu kemudian diikuti kenaikan pangkat Izak dari Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI menjadi Mayor Jenderal (Mayjen) TNI.
Tentara kelahiran Manado, 6 Maret 1969 itu merupakan lulusan kecabangan Korps Perhubungan dan selanjutnya mengikuti kecabangan Infanteri (Kopassus). Izak pernah menjabat Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) II/Sriwijaya menggantikan Brigjen TNI Gumuruh Winardjatmiko yang mendapatkan jabatan baru sebagai Perwira Sahli Tk.II Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Bidang Lingkungan Hidup di Mabesad, Jakarta.
Sebelum menjabat Kasdam II/Sriwijaya, Izak Pangemanan dipercaya sebagai Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi (Abepura) Kodam XII/Cenderawasih, Papua periode 2020-2022. Maka itu, wilayah Papua bukan wilayah asing baginya, terlebih Izak pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Induk Daerah Militer (Danrindam XVII/Cenderawasih pada periode 2015-2017.
Dia juga pernah dilibatkan dalam sejumlah operasi di Papua seperti Satgas Tribuana Irian Jaya, Satgas BAN-5 Papua, Satgas BAN-10 Papua, Satgas BAN-11 Papua, dan Koordinator Daerah (Korda) Papua Kementerian Pertahanan (Kemhan). Izak juga pernah menjabat Dangrup 3/Sandha Kopassus periode 2011-2013.
Berbagai jabatan strategis lainnya yang pernah dia emban di antaranya Danden 1 Yon 44 Grup 4 Kopassus, Kasiops Grup 3 Sandha Kopassus, Wadanyon 33 Grup 3 Kopassus, Panbandyalat Sops Kopassus, Danyon 32 Grup 3 Kopassus, Dansatdik Sesandha Kopassus, Kadepsus Pusdikpassus, dan Wadan Grup 3 Sandha Kopassus.
2. Mayjen TNI Haryanto, SIP, M.Tr.(Han)
FOTO/DOK.KODAM KASUARI
Selanjutnya ada nama Mayjen TNI Haryanto dalam daftar Pangdam yang bertugas di tanah Papua. Abituren Akmil 1991 itu kini menjabat sebagai Kodam XVIII/Kasuari sejak 19 April 2024.
Penunjukkan Haryanto menjadi Pangdam Kasuari tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/329/III/2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan pada Jumat, 22 Maret 2024. Dia menggantikan Mayjen TNI Ilyas Alamsyah Harahap dituntuk sebagai Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kaskostrad).
Penugasan sebagai Pandam Kasuari yang terletak di Kampung Arfai, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat . Penugasan ini bukan hal baru baginya, karena lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991 dari kecabangan Infanteri ini sudah memiliki pengalaman dalam operasi di wilayah konflik Papua. Selain itu, ia juga terlibat dalam Operasi Seroja di Timor Timur (kini Timor Leste) dan Operasi Pengamanan dan Pemulihan di Aceh.
Pria yang lahir pada 19 April 1967 ini memulai karier militernya sebagai Pama Pussenif dan kemudian menjadi Danton Kostrad. Ia pernah menjabat sebagai Danton I/A/Yonif Linud 330/17/Kujang I Kostrad, Danton Intai Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad, Danton II/B/Yonif Linud 328/17/Kujang I Kostrad, dan Dankipan B/Yonif Linud 328/17/Kujang I Kostrad.
Haryanto juga pernah menjadi Kasi 2/Ops Yonif Linud 328/Dirgahayu, di mana Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pernah bertugas, dan kembali ke Kujang I Kostrad sebagai Kasi 2/Ops Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad. Ia kemudian dipercaya sebagai Kasi Binkar Divif 1/Kostrad, Wadanyonif Linud 330/Tri Dharma, Pamen Kostrad (Dik Seskoad), dan Binkarwil Sterdam. Selain itu, ia juga menjadi Danyonif 131/Braja Sakti, Pabandya Ops Sopsdam I/Bukit Barisan, dan Dandim 0201/Medan, serta menjabat Kasbrigif Linud 18/Trisula Kostrad, kemudian Danbrigif Linud 3/Tri Budi Sakti.
Dedikasi dan loyalitas Haryanto membuatnya dipercaya sebagai Asops Kasdam VI/Mulawarman, Asops Kaskostrad, Pamen Denma Mabesad, dan akhirnya Danpusdikif Pussenif Kodiklatad. Kariernya terus naik dengan jabatan sebagai Kasdivif 2/Kostrad, Dirlat Kodiklatad, dan Waaslat Kasad Bidang Latihan. Prestasinya semakin cemerlang saat dia diangkat menjadi Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Jahpers, yang membawanya mendapatkan pangkat Mayjen TNI dengan dua bintang di pundaknya. Ia kemudian dipercaya menjadi Pangdivif 2/Kostrad, bertugas sejak 2023 hingga 2024, dan akhirnya menjadi Pangdam XVIII/Kasuari hingga saat ini.
Di bidang akademik, Haryanto juga menempuh berbagai pendidikan militer, termasuk Susarcab Inf, Suslapa I Inf, Suslapa II Inf, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 2006, dan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI pada 2015. Selain itu, ia mengikuti pelatihan pengembangan personel seperti Sussar PARA, Airborne pada 1993, Tar Korbantem, Tar Intel Strat, MTT Recruitment, Tar Ops Linud pada 1997, dan Tartih Inf Terpusat.
(abd)