Peristiwa 19 Agustus: Sejarah Hari Jadi Mahkamah Agung
loading...
A
A
A
SEJUMLAH peristiwa besar terjadi pada 19 Agustus. Beberapa kejadian itu kemudian tercatat menjadi momen bersejarah .
Beberapa momen bersejarah pada 19 Agustus di antaranya, Afganistan erdeka dari Britania, hingga hari lahirnya lembaga Mahkamah Agung (MA) .
Berikut catatan singkat peristiwa bersejarah pada 19 Agustus dari tahun ke tahun:( )
1. Afganistan Merdeka
Tepat pada 19 Agustus 1919, Afganistan memerdekakan diri dari Britania Raya. Pasca-kemerdekaan, Afganistan kerap berganti-ganti sistem pemerintahannya. Afganistan sendiri merupakan republik Islam presidensial unitari, dengan Islam sebagai agama resmi negara.
Afganistan berkembang dan kemudian bergabung menjadi negara anggota PBB, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Grup 77 (G77), Organisasi Kerja Sama Ekonomi (ECO) dan Gerakan Non-Blok (GNB). Ekonomi Afganistan berada di peringkat 108 di dunia dengan PDB sekitar USD64.08 miliar.
2. Berakhirnya Operasi Bagration pada Perang Dunia II
Operasi Bagration adalah serangan umum oleh tentara Soviet untuk mengusir tentara Nazi dari Belarusia yang menyebabkan hancurnya Satuan Tentara Tengah Jerman pada Perang Dunia II. Operasi Bagration yang sudah berlangsung sejak 22 Juni 1944 ini berakhir tepat pada 19 Agustus 1944.
Hasil dari Operasi Bagration yakni kemenangan bagi Soviet. Sebanyak 178.507 orang dari pihak Uni Soviet tewas. Sementara dari pihak tentara Nazi, dikabarkan ada 400.000 orang tewas.
3. Hari Jadi Mahkamah Agung
Presiden Soekarno melantik atau mengangkat Koesoemah Atmadja sebagai Ketua Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia, dua hari setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesiaz tepatnya pada 19 Agustus 1945. Pelantikan itu ditetapkan juga sebagai Hari Jadi Mahkamah Agung.
Penetapan Hari Jadi Mahkamah Agung, tertuang melalui Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/043/SK/VIII/1999 tentang Penetapan Hari Jadi Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Setelah itu, Mahkamah Agung sempat pindah ke Yogyakarta pada rentang waktu 1946 hingga 1950. Namun, pada 1 Januari 1950, Mahkamah Agung kembali ke Jakarta. Saat itu, Kusumah Atmadja kembali menjadi Ketua MA hingga meninggal dunia.( )
4. Pesawat Tujuan Arab Terbakar di Bandara, 301 Orang Meninggal
Pesawat Lockheed L-1011, maskapai Saudia Penerbangan 163, mengalami kecelakaan di Bandara Riyadh, Arab Saudi, pada 19 Agustus 1980. Akibatnya, seluruh penumpang di dalam pesawat tersebut meninggal dunia. Ada 287 penumpang dan 14 awak yang meninggal akibat peristiwa itu.
Lockheed L-1011, merupakan maskapai penerbangan rute Karachi, Pakistan, menuju Riyadh, Arab. Namun, pada saat mendarat, bagian dalam kargo pesawat terbakar. Seluruh penumpang di dalam pesawat terjebak tidak bisa keluar hingga meninggal dunia. Total, ada 301 korban jiwa dalam insiden itu.
5. Bom Mobil Meledak di Markas PBB, Diplomat asal Brasil Tewas
Sebuah bom mobil meledak di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) daerah Irak pasa 19 Agustus 2003. Wakil Istimewa PBB, Sergio Vieira de Mello dan 21 orang lainnya menjadi korban tewas akibat aksi teror bom tersebut.
Tak hanya itu, 100 orang yang berada di dekat lokasi dikabarkan juga terluka. Pelaku pengeboman sendiri diduga Jamaat at-Tauhid wal Jihad. Mereka melakukan serangan dengan menggunakan truk berisi bom. Abu Musab Zarqawi yang merupakan pemimpin organisasi teroris Al-Qeda, mengaku bertanggung jawab atas peristiwa itu.
Beberapa momen bersejarah pada 19 Agustus di antaranya, Afganistan erdeka dari Britania, hingga hari lahirnya lembaga Mahkamah Agung (MA) .
Berikut catatan singkat peristiwa bersejarah pada 19 Agustus dari tahun ke tahun:( )
1. Afganistan Merdeka
Tepat pada 19 Agustus 1919, Afganistan memerdekakan diri dari Britania Raya. Pasca-kemerdekaan, Afganistan kerap berganti-ganti sistem pemerintahannya. Afganistan sendiri merupakan republik Islam presidensial unitari, dengan Islam sebagai agama resmi negara.
Afganistan berkembang dan kemudian bergabung menjadi negara anggota PBB, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Grup 77 (G77), Organisasi Kerja Sama Ekonomi (ECO) dan Gerakan Non-Blok (GNB). Ekonomi Afganistan berada di peringkat 108 di dunia dengan PDB sekitar USD64.08 miliar.
2. Berakhirnya Operasi Bagration pada Perang Dunia II
Operasi Bagration adalah serangan umum oleh tentara Soviet untuk mengusir tentara Nazi dari Belarusia yang menyebabkan hancurnya Satuan Tentara Tengah Jerman pada Perang Dunia II. Operasi Bagration yang sudah berlangsung sejak 22 Juni 1944 ini berakhir tepat pada 19 Agustus 1944.
Hasil dari Operasi Bagration yakni kemenangan bagi Soviet. Sebanyak 178.507 orang dari pihak Uni Soviet tewas. Sementara dari pihak tentara Nazi, dikabarkan ada 400.000 orang tewas.
3. Hari Jadi Mahkamah Agung
Presiden Soekarno melantik atau mengangkat Koesoemah Atmadja sebagai Ketua Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia, dua hari setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesiaz tepatnya pada 19 Agustus 1945. Pelantikan itu ditetapkan juga sebagai Hari Jadi Mahkamah Agung.
Penetapan Hari Jadi Mahkamah Agung, tertuang melalui Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/043/SK/VIII/1999 tentang Penetapan Hari Jadi Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Setelah itu, Mahkamah Agung sempat pindah ke Yogyakarta pada rentang waktu 1946 hingga 1950. Namun, pada 1 Januari 1950, Mahkamah Agung kembali ke Jakarta. Saat itu, Kusumah Atmadja kembali menjadi Ketua MA hingga meninggal dunia.( )
4. Pesawat Tujuan Arab Terbakar di Bandara, 301 Orang Meninggal
Pesawat Lockheed L-1011, maskapai Saudia Penerbangan 163, mengalami kecelakaan di Bandara Riyadh, Arab Saudi, pada 19 Agustus 1980. Akibatnya, seluruh penumpang di dalam pesawat tersebut meninggal dunia. Ada 287 penumpang dan 14 awak yang meninggal akibat peristiwa itu.
Lockheed L-1011, merupakan maskapai penerbangan rute Karachi, Pakistan, menuju Riyadh, Arab. Namun, pada saat mendarat, bagian dalam kargo pesawat terbakar. Seluruh penumpang di dalam pesawat terjebak tidak bisa keluar hingga meninggal dunia. Total, ada 301 korban jiwa dalam insiden itu.
5. Bom Mobil Meledak di Markas PBB, Diplomat asal Brasil Tewas
Sebuah bom mobil meledak di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) daerah Irak pasa 19 Agustus 2003. Wakil Istimewa PBB, Sergio Vieira de Mello dan 21 orang lainnya menjadi korban tewas akibat aksi teror bom tersebut.
Tak hanya itu, 100 orang yang berada di dekat lokasi dikabarkan juga terluka. Pelaku pengeboman sendiri diduga Jamaat at-Tauhid wal Jihad. Mereka melakukan serangan dengan menggunakan truk berisi bom. Abu Musab Zarqawi yang merupakan pemimpin organisasi teroris Al-Qeda, mengaku bertanggung jawab atas peristiwa itu.
(abd)