Peristiwa 19 Agustus: Sejarah Hari Jadi Mahkamah Agung

Rabu, 19 Agustus 2020 - 05:00 WIB
loading...
Peristiwa 19 Agustus: Sejarah Hari Jadi Mahkamah Agung
19 Agustus 1945 merupakan hari lahirnya Mahkamah Agung (MA). Sebagai Ketua MA pertama adalah Koesoemah Atmadja. FOTO/DOK.SINDOnews/SABIR LALUHU
A A A
SEJUMLAH peristiwa besar terjadi pada 19 Agustus. Beberapa kejadian itu kemudian tercatat menjadi momen bersejarah .

Beberapa momen bersejarah pada 19 Agustus di antaranya, Afganistan erdeka dari Britania, hingga hari lahirnya lembaga Mahkamah Agung (MA) .

Berikut catatan singkat peristiwa bersejarah pada 19 Agustus dari tahun ke tahun:( )

1. Afganistan Merdeka
Tepat pada 19 Agustus 1919, Afganistan memerdekakan diri dari Britania Raya. Pasca-kemerdekaan, Afganistan kerap berganti-ganti sistem pemerintahannya. Afganistan sendiri merupakan republik Islam presidensial unitari, dengan Islam sebagai agama resmi negara.

Afganistan berkembang dan kemudian bergabung menjadi negara anggota PBB, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Grup 77 (G77), Organisasi Kerja Sama Ekonomi (ECO) dan Gerakan Non-Blok (GNB). Ekonomi Afganistan berada di peringkat 108 di dunia dengan PDB sekitar USD64.08 miliar.

2. Berakhirnya Operasi Bagration pada Perang Dunia II
Operasi Bagration adalah serangan umum oleh tentara Soviet untuk mengusir tentara Nazi dari Belarusia yang menyebabkan hancurnya Satuan Tentara Tengah Jerman pada Perang Dunia II. Operasi Bagration yang sudah berlangsung sejak 22 Juni 1944 ini berakhir tepat pada 19 Agustus 1944.

Hasil dari Operasi Bagration yakni kemenangan bagi Soviet. Sebanyak 178.507 orang dari pihak Uni Soviet tewas. Sementara dari pihak tentara Nazi, dikabarkan ada 400.000 orang tewas.

3. Hari Jadi Mahkamah Agung
Presiden Soekarno melantik atau mengangkat Koesoemah Atmadja sebagai Ketua Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia, dua hari setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesiaz tepatnya pada 19 Agustus 1945. Pelantikan itu ditetapkan juga sebagai Hari Jadi Mahkamah Agung.

Penetapan Hari Jadi Mahkamah Agung, tertuang melalui Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/043/SK/VIII/1999 tentang Penetapan Hari Jadi Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Setelah itu, Mahkamah Agung sempat pindah ke Yogyakarta pada rentang waktu 1946 hingga 1950. Namun, pada 1 Januari 1950, Mahkamah Agung kembali ke Jakarta. Saat itu, Kusumah Atmadja kembali menjadi Ketua MA hingga meninggal dunia.( )
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3620 seconds (0.1#10.140)