BPN Sesalkan Pembicaraan Debat Sasar Partai

Jum'at, 18 Januari 2019 - 08:57 WIB
BPN Sesalkan Pembicaraan Debat Sasar Partai
BPN Sesalkan Pembicaraan Debat Sasar Partai
A A A
JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani memberi catatan mengapa perdebatan menjadi menyerang partai. Idealnya perdebatan tentang ideologi kenegaraan, pengelolaan negara.

"01 setidaknya dua kali menanyakan tentang partai dan segala macam, jadi katanya ga nyerang tapi sejak awal prabowo konsisten untuk tidak lakukan serangan balik baik partai maupun personal," ucapnya.

Berdasar pada kajian ahli yang dilakukan BPN, sambungnya, salah satu sebab terjadinya korupsi dan konflik kepentingan yang terjadi di banyak kepala daerah, eksekutif, dan legislatif karena salah satumyakecilnya penghasilan yg mereka terima.

"Maka pak prabowo berusaha akan melakukan pwerbaikan penghasilan mereka karena merka adalah orang2 yang secara positioning begitu besar tapi negara ga beri perhatian kepada mereka. Dari sisi itu harus dipecahkan," jelasnua.

Muzani mengatakan gimik yanh dilakukan paslonnya merupakan hal yang natural. Keduanya meruapkan orang yang humoris. "Sejak awal pak prabowo rileks. Hadapi debat sterus terang pak prab rileks. Dari pagi agendanya adalah olahraga, renang kemudian mendengarkan beberapa pandangan, santai. Jadi pak prabowo ya baca2, mendegar tapi santai," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menyatakan yang menonjol dari debat kemarin hampir tak adanya peran Kiai Maruf Amien.

"Hampir tak ada peran kiai Ma'ruf Amin, saya melihat seperti itu. Kedua, Prabowo terlalu santun sama sekali tak mau nyerang balik, itu mungkin juga ada hikmahnya. Ketiga saya pikir ini yang pertama ini ada empat kali lagi, saya yakin nanti mutunya lebih bagus lagi," ungkapnya.

Dia juga menyatakan saling adu argumen soal kasuistik menurutnya tak semuanya benar. Amien mwnilai Jokowi sebagai petugas partai, sehingga semua koruptor asal dari PDIP pasti lolos. karena dilindungi.

"Mana ada PDIP masuk ke KPK, semua masuk safety box itu. Nah jadi sesungguhnya ini (Prabowo-red) memang mengalah betul. nanti akan saya kasih tau caranya supaya debat seimbang. Menurut saya korupsi yang paling besar itu di empat proyek, Mega proyek meikarta, kereta api cepat Jakarta Bandung dan itu triliunan," jelasnya.

Begitupun dengan Agus Harimurti Yudhoyono yang menyatakan apa yang dihadapi oelh dua pslon tidak mudah apalagi dengan durasi waktu yang bwgitu cepat.

"Untuk bisa sederhanakan permasalahan itu kan ga mudah, apalagi ada tekanan dari kamera tentunya, bukan hanya berbicata kepada yang ada di dalam ruamgan, tapi ratusan juta penduduk indonesia yang ingin tahu visi misi, tapi saya apresasi Prabowo-sandi berupaya juga menyampaiakan program solusi strategi kebijakan jika beliau terpilih," katanya.

Meski debat berjalam fair, Dia berharap materinya bisa lebih fokus terhadap substansi. "Kalau tadi ada beberapa pertanyaan kok ditanyakan tentang partai, padahal ini capres, calon kepala negara, calon kepala pemerintahan, harusnya pertanyaan dan tamggapan difokuksan hal-hal berkaitan negara dan pemerintahan," ungkapnya.

AHY menilai tidak relevan jika debat capres bertanya soal persoalan partai. "Bagi saya ga relevan. Bagj saya seharusnya pertanyaan lebih membuka pemahamam publik terhadap calon mereka tentgang isu di bidang hukum, ham korupsi terorisme," jelasnya.

Sementara itu, Ketua KPU Arief Budiman menilai debat berlamgsung baik, antara pasangan calon mulai segmen kedua sampai kelima, sangat hangat berdebat.

"Beberapa catatan mungkin nanti akan menjadi tanggung jawab kita, kita akan evaluasi dalam dua tiga hari ini untuk nanti kemudian mencari format yang akan kita gunakan didebat kedua tiga empat dan seterusnya," ucapnya.

Menurutnya, Apa pola ini masih sesuai untuk tema berikutnya atau nanti akan disesuaikan lagi. "Termasuk pilihan panelis, moderator nanti kami cek lagi," jelasnya.

Dia juga mengatakan beberapa kali setiap pasangan mengeluarkan statement yang kasuistik. Arief mengatakan hal tersebut diluar prediksinya.

"Ada hal yang kita tidak bisa prediksi jawaban mereka, itukan sebetulnya sangat tergantung pada jawaban yang mereka buat sendiri. Kalau pertanyaanyamenurut saya, lebih banyak yang terkesan tidak menyebut orang perorang. Tetapikan itu menjadi sangat spesifik tergantung perkembangan debat sendiri," katanya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9764 seconds (0.1#10.140)