Politikus PDIP Ungkap Kegagalan Strategi Prabowo Naikkan Elektabilitas

Kamis, 17 Januari 2019 - 17:09 WIB
Politikus PDIP Ungkap Kegagalan Strategi Prabowo Naikkan Elektabilitas
Politikus PDIP Ungkap Kegagalan Strategi Prabowo Naikkan Elektabilitas
A A A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Charles Honoris mengkritik sikap Prabowo Subianto yang dinilainya kerap melontarkan informasi yang tidak jelas kebenarannnya atau hoaks.

Cara-cara tersebut dinilai Charles justru membuat Prabowo-Sandi gagal menaikkan elektabilitasnya pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.

Charles mencontohkan pernyataan Prabowo yang menyebut satu selang cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) digunakan untuk 40 orang, PT Garuda Indonesia bangkrut, lalu cadangan beras nasional hanya cukup tiga minggu.

Dia menyebut cara-cara yang digunakan Prabowo-Sandi sebagai strategi hoaks. "Disebut sebagai strategi, sebab hoaks diproduksi terus oleh Prabowo-Sandi, meskipun kebohongan mereka sudah sering kali ditelanjangi," kata Charles dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/1/2019).

Menurut dia, hasil survei Charta Politika terbaru yang menunjukkan stagnansi elektabilitas Prabowo-Sandi selama tiga bulan kampanye pertama, yakni 35,5% pada Oktober dan 34,1% di Desember membuktikan strategi hoaks tidak mempunyai dampak elektoral.

"Strategi hoaks tersebut bukan saja tidak berhasil menurunkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin, tapi juga gagal menaikkan elektabilitas Prabowo-Sandi sendiri," tuturnya.

Dia meminta Prabowo-Sandi menghentikan strategi itu karena sudah terbukti tidak menguntungkan siapa pun. Apalagi hoaks mempunyai efek yang sangat destruktif bagi kehidupan masyarakat.

"Masak rakyat juga yang harus menanggung kerusakan akibat tujuan politik elite yang gagal," tandas anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP ini.

Charles juga berharap debat capres perdana yang akan digelar malam nanti akan menjadi momentum bagi Prabowo-Sandi untuk meninggalkan strategi hoaks.

"Yang terbukti gagal menaikkan elektabilitasnya dan merusak kehidupan masyarakat. Untuk kemudian memulai kampanye positif dengan adu gagasan, program dan rekam jejak bersama Pak Jokowi-Ma’ruf Amin," katanya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7013 seconds (0.1#10.140)