Satgas TNI Konga Berhasil Sadarkan 32 Milisi Republik Demokratik Kongo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de IOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO) kembali mengukir prestasi di tanah Afrika .
Para prajurit TNI berhasil mengembalikan 32 orang milisi dari kelompok Aigle Alleluya pimpinan Mr Kalinde Takataka Rodantien ke masyarakat. Proses kembalinya milisi beserta alat perangnya berupa 20 pucuk AK-47 beserta magazennya, 8 busur, dan 15 buah anak panah ini dipimpin Wakil Komandan Satgas Mayor Inf Hadrianus Yossy SB, mewakili Komandan Satgas Kolonel Inf Daniel Lumbanraja di hutan dekat Desa Lukengwe (32 km Kalemie Utara dari COB) Provinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo, beberapa waktu lalu. (
Pada saat pelaksanaan kegiatan CIMIC itu, Kepala Desa Luhaka memberikan informasi kepada Indo RDB bahwa ada kelompok milisi yang akan menyerahkan diri di sekitar Desa Lukengwe dan Desa Bakari. Dari informasi tersebut, dengan cepat ditindaklanjuti untuk dilaporkan ke Markas Indo RDB melalui Kasi Intel Kapten Inf M Assegaf.
Selanjutnya, Komandan Satgas memerintahkan pasukannya untuk melaksanakan Long Range Patrol (LRP) dengan menurunkan dua tim. Tim 1 dipimpin Kapten Inf M Choriq dan Tim 2 dipimpin Kapten Inf Ihsan Hanafi sebagai pencari data dan memastikan kebenaran informasi yang diterima.
Kerja keras tim LRP akhirnya berhasil. Mereka mampu menyakinkan kelompok milisi untuk bersedia menyerahkan diri kepada Indo RDB Monusco dalam waktu dan tempat yang sudah ditentukan.
Milisi yang menyerahkan diri merupakan kombatan FDLR (Rwanda) yang termasuk tokoh dicari oleh aparat RD Kongo. Perolehan tersebut hasil dari kerja keras yang selama ini terus ditingkatkan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan mandat PBB yaitu Protection of Civilian (POC).
Wakil Komandan Satgas Mayor Inf Hadrianus Yossy mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit yang telah bekerja keras hingga membuahkan hasil dalam menjalankan misinya dengan baik. “Teruslah berikan rasa aman dan nyaman serta memenangkan hati dan pikiran masyarakat serta kepercayaan kepada Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB MONUSCO,” ungkap Hadrianus kepada para prajurit TNI.
Menurut dia, dari salah satu milisi yang menyerahkan diri mengaku bahwa senjata yang diserahkan pernah digunakan sebagai alat untuk merampok. Bahkan tidak segan-segan untuk membunuh apabila ada perlawanan dari masyarakat. “Diserahkannya senjata para milisi ke Satgas RDB Monusco diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat setempat baik saat ini maupun dimasa mendatang, sehingga misi menciptakan perdamaian tanpa adanya kekerasan dan kontak senjata serta pembinaan teritorial di wilayah binaan RDB Monusco dapat berhasil,” tandasnya.
Sampai dengan saat ini, Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB MONUSCO telah berhasil menurunkan milisi sebanyak 286 orang berikut alat perangnya berupa 101 pucuk senjata api yang terdiri dari 95 pucuk jenis AK-47, 3 pucuk senjata api jenis FAL 3, 3 pucuk senjata api rakitan, 436 butir munisi tajam, magazen 78 buah, granat tangan 1 buah, sangkur 1 buah, dan busur 83 buah serta anak panah 95 buah.
Selanjutnya senjata-senjata itu diserahkan kepada staf Monusco dalam hal ini Disarmament Demobilization Reintegration (DDR) untuk dilaksanakan proses lebih lanjut sesuai ketentuan UN.
Lihat Juga: TNI Bentuk Satgas Tindak Prajurit Terlibat Judi Online, Narkoba, Penyelundupan, dan Korupsi
Para prajurit TNI berhasil mengembalikan 32 orang milisi dari kelompok Aigle Alleluya pimpinan Mr Kalinde Takataka Rodantien ke masyarakat. Proses kembalinya milisi beserta alat perangnya berupa 20 pucuk AK-47 beserta magazennya, 8 busur, dan 15 buah anak panah ini dipimpin Wakil Komandan Satgas Mayor Inf Hadrianus Yossy SB, mewakili Komandan Satgas Kolonel Inf Daniel Lumbanraja di hutan dekat Desa Lukengwe (32 km Kalemie Utara dari COB) Provinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo, beberapa waktu lalu. (
Pada saat pelaksanaan kegiatan CIMIC itu, Kepala Desa Luhaka memberikan informasi kepada Indo RDB bahwa ada kelompok milisi yang akan menyerahkan diri di sekitar Desa Lukengwe dan Desa Bakari. Dari informasi tersebut, dengan cepat ditindaklanjuti untuk dilaporkan ke Markas Indo RDB melalui Kasi Intel Kapten Inf M Assegaf.
Selanjutnya, Komandan Satgas memerintahkan pasukannya untuk melaksanakan Long Range Patrol (LRP) dengan menurunkan dua tim. Tim 1 dipimpin Kapten Inf M Choriq dan Tim 2 dipimpin Kapten Inf Ihsan Hanafi sebagai pencari data dan memastikan kebenaran informasi yang diterima.
Kerja keras tim LRP akhirnya berhasil. Mereka mampu menyakinkan kelompok milisi untuk bersedia menyerahkan diri kepada Indo RDB Monusco dalam waktu dan tempat yang sudah ditentukan.
Milisi yang menyerahkan diri merupakan kombatan FDLR (Rwanda) yang termasuk tokoh dicari oleh aparat RD Kongo. Perolehan tersebut hasil dari kerja keras yang selama ini terus ditingkatkan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan mandat PBB yaitu Protection of Civilian (POC).
Wakil Komandan Satgas Mayor Inf Hadrianus Yossy mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit yang telah bekerja keras hingga membuahkan hasil dalam menjalankan misinya dengan baik. “Teruslah berikan rasa aman dan nyaman serta memenangkan hati dan pikiran masyarakat serta kepercayaan kepada Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB MONUSCO,” ungkap Hadrianus kepada para prajurit TNI.
Menurut dia, dari salah satu milisi yang menyerahkan diri mengaku bahwa senjata yang diserahkan pernah digunakan sebagai alat untuk merampok. Bahkan tidak segan-segan untuk membunuh apabila ada perlawanan dari masyarakat. “Diserahkannya senjata para milisi ke Satgas RDB Monusco diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat setempat baik saat ini maupun dimasa mendatang, sehingga misi menciptakan perdamaian tanpa adanya kekerasan dan kontak senjata serta pembinaan teritorial di wilayah binaan RDB Monusco dapat berhasil,” tandasnya.
Sampai dengan saat ini, Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB MONUSCO telah berhasil menurunkan milisi sebanyak 286 orang berikut alat perangnya berupa 101 pucuk senjata api yang terdiri dari 95 pucuk jenis AK-47, 3 pucuk senjata api jenis FAL 3, 3 pucuk senjata api rakitan, 436 butir munisi tajam, magazen 78 buah, granat tangan 1 buah, sangkur 1 buah, dan busur 83 buah serta anak panah 95 buah.
Selanjutnya senjata-senjata itu diserahkan kepada staf Monusco dalam hal ini Disarmament Demobilization Reintegration (DDR) untuk dilaksanakan proses lebih lanjut sesuai ketentuan UN.
Lihat Juga: TNI Bentuk Satgas Tindak Prajurit Terlibat Judi Online, Narkoba, Penyelundupan, dan Korupsi
(nbs)