Perbaiki Hubungan, Dubes Arab Saudi Baru Kunjungi PBNU

Kamis, 03 Januari 2019 - 23:16 WIB
Perbaiki Hubungan, Dubes Arab Saudi Baru Kunjungi PBNU
Perbaiki Hubungan, Dubes Arab Saudi Baru Kunjungi PBNU
A A A
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan dari Kedutaan besar Arab Saudi untuk Indonesia, di Gedung PBNU, Jakarta pada Kamis (3/1/2018).

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj sangat menyambut baik kedatangan Dubes Arab Saudi ke kantornya. Bahkan Said membeberkan bahwa Dubes Arab Saudi yang berkunjung merupakan Dubes baru yakni Yahya al- Qahthani menggantikan Osamah bin Muhammed Abdullah Al Shuaibi.

"Kunjungan yang mulia duta besar Yahya al Qahthani menjadi Dubes Saudi Arabia di Indonesia yang baru mengganti Syekh Osama, datang kemari untuk memperbaharui, mempertegas bahwa hubungan antara ulama dengan masyarakat Arab Saudi sejak dulu sekarang, hingga seterusnya akan selalu baik, adapun sekali-kali ada gesekan namanya saudara kadang-kadang," ujar Said Aqil dalam pertemuannya dengan Dubes Arab Saudi di Gedung PBNU, Kamis (3/1/2019).

Selain bersilahturahmi, Said Aqil menyebut kedatangan Dubes Arab Saudi yang baru ini juga turut meluruskan pernyataan dari Dubes Arab Saudi sebelumnya terkait pembakaran bendera hingga reuni 212.

"Kemarin ketika mengomentari Reuni 212 itu reaksi pembakaran bendera oknum organisasi sesat itu baru kita atas nama PBNU tersinggung, makanya beliau diganti oleh Dubes yang lebih jenius, diplomat yang ulung," kata Said Aqil.

"Jadi sekali lagi kunjungan beliau (Yahya) langkah efektif insya Allah hubungan berikutnya lebih baik lagi, dan Mudah-mudahan Dubes yang masih muda ini akan membawa berkah" tambahnyanya.

Dikesempatan yang sama, Dubes Arab Saudi Yahya al-Qahthani juga turut menyampaikan bahwa Pemerintahan dan masyarakat Arab Saudi ingin memiliki hubungan yang lebih baik lagi dengan masyarakat Indonesia.

"Pemerintah Arab Saudi menginginkan hubungannya dengan Indonesia semakin kuat. Di mata pemerintah Arab Saudi, bangsa Indonesia bangsa yang khas, memiliki pandangan tertentu karena Indonesia negara yang jumlahnya banyak muslim. Ada tali ikatan rohani spiritual dengan bangsa Indonesia yang sangat banyak jumlahnya dengan masyarakat yang ada di sana," ujar Yahya dalam bahasa Arab kemudian diterjemahkan oleh Said Aqil.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5152 seconds (0.1#10.140)