Kendalikan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, MIND ID dan KLHK Bersinergi

Rabu, 24 April 2024 - 16:05 WIB
loading...
Kendalikan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, MIND ID dan KLHK Bersinergi
Sinergi MIND ID yang ikut ambil bagian dalam Pameran Festival Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Dalam mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan diperlukan kerja sama semua pihak, tak hanya dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saja. Karenanya itu perlu sinergi, seperti yang dilakukan MIND ID ikut ambil bagian dalam Pameran Festival Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL).

Kegiatan ini diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bertempat di Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta, pada 23-24 April 2024.

Dalam festival tersebut, perseroan akan mengisi pameran tentang tiga topik utama meliputi merawat keanekaragaman hayati (biodiversity), kinerja lingkungan (environmental performance), dan responsible production.

Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf menyatakan, keikutsertaan perseroan dalam kegiatan ini menjadi bentuk komitmen MIND ID dalam menjaga lingkungan.

"Kami sangat apresiasi kepada KLHK yang memberikan kesempatan bagi MIND ID untuk terus berkontribusi dalam program bersama Pameran Festival PPKL ini. MIND ID terus berkomitmen dan mendukung penuh program Pemerintah Indonesia melalui KLHK untuk mendorong pencapaian Indeks Kualitas lingkungan Hidup (IKLH)," kata Heri, Rabu (24/4/2024).

Dalam topik biodiversity, MIND ID memaparkan program melestarikan keanekaragaman hayati. MIND ID menjalankan banyak upaya pelestarian keanekaragaman hayati tercermin dari beberapa program perusahaan yang bertujuan mengembalikan fungsi ekosistem pascatambang.

Di antara upaya menjaga keanekaragaman hayati yang dilakukan MIND ID yakni melalui anggota perusahaannya, PT Vale Indonesia Tbk, dengan membangun Taman Kehati Sawerigading Wallacea sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam menjaga keanekaragaman hayati.

Taman Kehati Sawerigading Wallacea terletak di situs Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Terdapat tujuh fasilitas di Taman Kehati Sawerigading Wallacea meliputi fasilitas penangkaran kupu-kupu endemik beserta butterfly park, fasilitas pusat persemaian (nurseri) berkapasitas 750 ribu bibit per tahun, penangkaran rusa berjumlah 28 ekor, arboretum dengan koleksi 74 jenus pepohonan lokal dan endemik, dan mining park.

Selain itu, ada pula upaya yang dilakukan Anggota Group MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang konsisten melakukan konservasi anggrek di lahan seluas 2,1 hektare (ha) dengan kapasitas 500 ribu batang dari 80 jenis anggrek.

Sementara Kegiatan yang dilakukan Anggota Group MIND ID PT Timah Tbk dalam upaya menciptakan lingkungan hijau lewat artificial reef juga fish shelter, transplantasi karang, penanaman mangrove, pemasangan penahan abrasi, pemantauan kualitas air laut, restocking cumi atau sotong, dan restocking kepiting bakau.

Upaya rehabilitasi juga dilakukan anggota Group MIND ID, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang konsisten melakukan kegiatan konservasi sejak Tahun 2015-2021 dengan capaian berupa penanaman 732.265 pohon di lahan 1.409,63 ha di tujuh kabupaten di sekitar Danau Toba.

Inalum juga melakukan penanaman pohon sebanyak 308.148 pohon pada 2022. Penanaman pohon tersebut terdiri atas program Konservasi Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba dan program Jasa Pengelola Sumber Daya Alam.

Anggota Group MIND ID lainnya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menjalankan kewajiban perusahaan dalam melakukan upaya konservasi hutan lindung Bukit Belungai dengan luas lahan mencapai 4 ha. Antam mengkonservasi 32 jenis flora, 64 jenis satwa meliputi dua jenis mamalia, 22 jenis burung, 25 jenis herpetofauna serta 15 jenis serangga.

Untuk Environmental Performance atau kinerja lingkungan yang dilakukan Grup MIND ID dalam menciptakan lingkungan lebih baik melalui berbagai program dan teknologi pemantauan juga pengelolaan lingkungan.

Di antara kinerja lingkungan yang berhasil dilakukan Group MIND ID melalui PTBA dalam mengelola air tambang berkelanjutan lewat implementasi constructed wetland atau lahan basah buatan.

Implementasi constructed wetland tersebut menggunakan model Floating Wetland System di KPL AL-01 dengan memanfaatkan pipa paralon sebagai konstruksi apung yang diisi media tanam bahan organik berupa bokashi dan pupuk tankos.

Tanaman yang dijadikan sebagai agen penetral limbah adalah akar wangi (vetiveria zizanioides) dan melati air (echinodorus palaefolius). Lahan basah buatan tersebut berada di lahan seluas 3,7 ha dengan area tangkapan mencapai 286,84 ha dengan kapasitas mencapai 108.098,50 meter kubik.

PT Timah juga melakukan upaya pengelolaan air limbah domestik (grey and black water) menggunakan sistem Containerized Sewage Treatment Plant (CSTP) dan dimanfaatkan dalam proses pencetakan logam.

CSTP merupakan proses biologi extended aeration dengan efisiensi mencapai 95 persen dalam menyisihkan material organis seperti BOD, COD, dan amoniak.

Inovasi PT Timah ini merupakan program perbaikan lingkungan yang dilakukan dalam proses waste melalui daur ulang untuk proses pencetakan produksi timah (LCA).

Terakhir adalah Responsible Production, meliputi program dan teknologi pemanfaatan Limbah B3 atau Limbah Non B3 terdaftar, sirkularitas dan life cycle assessment.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5906 seconds (0.1#10.140)