PKS Sebut Penanganan Covid-19 dan Ekonomi Menyedihkan

Senin, 17 Agustus 2020 - 17:56 WIB
loading...
PKS Sebut Penanganan...
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman. Foto/dok Istimewa
A A A
JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menilai pemerintah gagal dalam merancang strategi dan mitigasi pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi selama lima bulan berjalan.

"Tampak sekali bahwa pemerintah gagal paham dalam mengelola hubungan antara bagaimana strategi melakukan mitigasi pandemi dan pemulihan ekonomi," ujar Sohibul dalam Pidato Kebangsaan pada Upacara Virtual Peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia di Halaman DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (17/8/2020).( )

Dia mengatakan, jika pemerintah semakin cepat dan tepat mengatasi pandemi maka ekonomi akan semakin cepat pulih. "Sebaliknya, jika pemerintah semakin lambat dan tidak akurat dalam menangani Pandemi maka ekonomi juga akan semakin lambat pulihnya," ujarnya.

Sohibul mengatakan, seharusnya bangsa ini memiliki keyakinan yang sama bahwa ekonomi cepat atau lambat akan pulih kembalisedangkan warga dan tenaga medis yang meninggal tidak akan bisa kembali lagi.

Setiap warga yang meninggal yang diumumkan oleh pemerintah bukan statistik saja. "Jangan pernah beranggapan bahwa korban warga yang meninggal dan yang terinfeksi sebagai biaya dari krisis. Apalagi jika itu dianggap sebagai biaya dari pemulihan ekonomi," tuturnya. ( )

PKS sudah jauh-jauh hari memperingatkan pemerintah melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Kita tegaskan bahwa dalam penanganan Covid-19 ini, kita harus berfokus pada penanganan kesehatan. Jangan korbankan penanganan pandemi untuk kepentingan ekonomi," ungkapnya.

Dia melanjutkan, pemerintah tidak bisa menyelesaikan persoalan kesehatan dan persoalan ekonomi secara bersamaan.

"Ini akan menjadi double mistake. Gagal mengendalikan pandemi. Gagal memulihkan ekonomi. Ternyata kebijakan pemerintah hari ini membuahkan hasil yang menyedihkan. Kesehatan masih tetap terbengkalai, kurva pandemi kita tetap naik. Sisi lain, kondisi ekonomi kita makin terpuruk," tuturnya.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1714 seconds (0.1#10.140)