TKN Sebut Politik Genderuwo Bahasa Simbol dan Sindiran
A
A
A
JAKARTA - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menganggap, pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut istilah Politik Genderuwo akan memancing pihak elite yang selama ini gemar menebar ketakutan, kebencian, hoaks dan propaganda busuk keluar dari sarangnya.
"Siapa mereka yang disebut politik genderuwo, nanti akan muncul dengan sendirinya karena 'panas'. Rakyat akan melihat, oh ini toh wajah-wajah genderuwo dalam bentuk lain," ujar Antoni kepada wartawan, Jumat (9/11/2018).
Pria yang akrab disapa Toni itu menganggap, pernyataan Jokowi tentang politik genderuwo sebagai pengingat untuk semua pihak agar tidak menjadikan politik itu sebagai politik manipulasi, penuh kebohongan yang dampaknya akan menakut-nakuti rakyat.
Toni menganggap, politik genderuwo tersebut menebar psimisme bahwa seakan-seakan Indonesia akan hancur saat pemerintah bersama rakyatnya memperbaiki keadaan. Menurutnya, mereka yang disebut politik genderuwo justru pada saat bersamaan menghancurkan optimisme dengan narasi bohong dan menyeramkan.
"Sekali lagi, politik genderuwo itu selain bahasa simbol juga sindiran yang yang menusuk ke jantung pertahanan. Semoga Indonesia selamat dari 'godaan genderuwo politik' yang terkutuk," ucap Sekjen DPP PSI itu.
"Siapa mereka yang disebut politik genderuwo, nanti akan muncul dengan sendirinya karena 'panas'. Rakyat akan melihat, oh ini toh wajah-wajah genderuwo dalam bentuk lain," ujar Antoni kepada wartawan, Jumat (9/11/2018).
Pria yang akrab disapa Toni itu menganggap, pernyataan Jokowi tentang politik genderuwo sebagai pengingat untuk semua pihak agar tidak menjadikan politik itu sebagai politik manipulasi, penuh kebohongan yang dampaknya akan menakut-nakuti rakyat.
Toni menganggap, politik genderuwo tersebut menebar psimisme bahwa seakan-seakan Indonesia akan hancur saat pemerintah bersama rakyatnya memperbaiki keadaan. Menurutnya, mereka yang disebut politik genderuwo justru pada saat bersamaan menghancurkan optimisme dengan narasi bohong dan menyeramkan.
"Sekali lagi, politik genderuwo itu selain bahasa simbol juga sindiran yang yang menusuk ke jantung pertahanan. Semoga Indonesia selamat dari 'godaan genderuwo politik' yang terkutuk," ucap Sekjen DPP PSI itu.
(maf)