Indonesia Perlu Susun Peta Jalan Penguatan Sistem Inovasi Nasional

Sabtu, 30 Maret 2024 - 12:45 WIB
loading...
Indonesia Perlu Susun...
Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo mengatakan, Indonesia masih banyak memiliki masalah, hambatan, dan tantangan yang dihadapi dalam peningkatan penguasaan sains maupun teknologi.

Menurut dia, Indonesia perlu melakukan penguatan Sistem Inovasi Nasional (SIN) dengan Peta Jalan (road map) untuk panduan dalam menguatkan kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), sumber daya dan jaringan.



"Kami berharap dengan keluarnya UU No 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Iptek, maka kebutuhan akan penguatan SIN dapat terpenuhi. Karena melalui Undang-Undang ini, telah coba diletakkan fondasi penting untuk penguatan SIN," ujar Pontjo dalam FGD berjudul Kajian Penyusunan Peta Jalan Penguatan Sistem Inovasi Nasional, Kamis (28/3/2024).

Peta Jalan sangat diperlukan untuk menjadi panduan dalam menjabarkan arah penguatan SIN dengan mengintegrasikan jejaring institusi.

Selain itu, juga menjadi petunjuk arah bagi inovasi yang mendukung program-program nasional sehingga mampu mendorong daya saing nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Untuk menguatkan fondasi tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menyusun Cetak Biru Ekosistem Pengetahuan dan Inovasi dengan memberikan arah serta koridor untuk memastikan setiap elemen pendukung sistem dapat berkolaborasi dan saling mendukung untuk berkontribusi secara optimal," ungkap Pontjo.

Dia menilai rendahnya penguasaan sains dan teknologi Indonesia disebabkan belum terbangunnya ekosistem inovasi nasional yang kondusif bagi pengembangan sains dan teknologi baik aspek regulasi, tata kelola, alokasi sumber daya, dan kelembagaan yang belum menunjukkan kinerja memadai.

"Berlandaskan pada strategi Triple Helix, pengembangan sains dan teknologi tentu tidak bisa berjalan sendiri-sendiri melainkan harus ada upaya sinergetik dari ketiga pihak tersebut. Terutama dalam mendorong proses hilirisasi yaitu proses mendekatkan hasil riset dan inovasi kepada dunia usaha/industri atau masyarakat untuk penerapan hingga pemasarannya," katanya.

Menurut Pontjo, sebenarnya bangsa Indonesia mendesak untuk meningkatkan penguasaan sains dan teknlologi yang memang saat ini masih ketinggalan. Apalagi saat era perkembangan sains dan teknologi yang sangat pesat saat ini.

Potensi sumber daya alam yang dimiliki sebuah negara tidak menjamin keberhasilan dalam menumbuhkan dan mengembangkan ekonominya secara berkelanjutan.

"Terbukti, negara-negara yang mengembangkan ekonomi berbasis pengetahuan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi untuk menumbuhkembangkan ekonomi nasionalnya secara berkelanjutan," ucapnya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1242 seconds (0.1#10.140)