Profil Mayjen TNI Haryanto, Teman Seangkatan Panglima TNI yang Jadi Pangdam XVIII/Ksr
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menunjuk Mayjen TNI Haryanto menjadi Pangdam XVIII/Ksr. Dia menggantikan Mayjen TNI Ilyas Alamsyah yang dimutasi menjadi Kas Kostrad.
Penunjukkan Mayjen TNI Haryanto ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/329/III/2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan pada Jumat, 22 Maret 2024.
“Mayjen TNI Haryanto, jabatan lama Pangdivif 2 Kostrad, jabatan baru Pangdam XVIII/Ksr,” bunyi keterangan tertulis dikutip SINDOnews, Sabtu (23/3/2024).
Bagi Mayjen TNI Haryanto bertugas di Kodam XVIII/Ksr yang berada di Kampung Arfai, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat bukan hal yang baru. Sebab lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991 dari kecabangan Infanteri ini pernah menjalankan tugas operasi di daerah konflik Papua. Termasuk Operasi Seroja Timor Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste dan Operasi Pengamanan dan Pemulihan di Aceh.
Pria kelahiran 19 April 1967 ini mengawali karier militernya sebagai Pama Pussenif, kemudian Danton Kostrad. Dia kemudian diangkat menjadi Danton I/A/Yonif Linud 330/17/Kujang I Kostrad, Danton Intai Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad, Danton II/B/Yonif Linud 328/17/Kujang I Kostrad, Dankipan B/Yonif Linud 328/17/Kujang I Kostrad.
Sempat menjabat sebagai Kasi 2/Ops Yonif Linud 328/Dirgahayu tempat di mana Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pernah bertugas, dia kemudian kembali lagi ke Kunjang I Kostrad dengan menjabat sebagai Kasi 2/Ops Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad.
Selanjutnya, dia dipercaya menjadi Kasi Binkar Divif 1/Kostrad, Wadanyonif Linud 330/Tri Dharma, Pamen Kostrad (Dik Seskoad) dan Binkarwil Sterdam. Tidak hanya itu, dia juga dipercaya menjadi Danyonif 131/Braja Sakti, kemudian Pabandya Ops Sopsdam I/Bukit Barisan.
Sempat memimpin territorial dengan menjabat Dandim 0201/Medan, dia kembali masuk ke Korps Baret Hijau Kostrad dengan menjabat Kasbrigif Linud 18/Trisula Kostrad. Kemudian Danbrigif Linud 3/Tri Budi Sakti. Dedikasi dan loyalitasnya membuatnya dipercaya menjadi Asops Kasdam VI/Mulawarman, kemudian Asops Kaskostrad, Pamen Denma Mabesad hingga Danpusdikif Pussenif Kodiklatad.
Haryanto akhirnya pecah bintang dengan menjabat sebagai Kasdivif 2/Kostrad, kemudian Dirlat Kodiklatad, dan Waaslat Kasad Bidang Latihan. Karier militernya semakin moncer, dia kemudian ditunjuk menjadi Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Jahpers. Jabatan ini membuat bintang emas di pundaknya bertambah menjadi dua atau Mayjen TNI.
Selanjutnya, dia dipercaya menjadi Pangdivif 2/Kostrad. Bertugas selama setahun sejak 2023—2024. Dia akhirnya dipercaya menjadi Pangdam XVIII/Kasuari hingga sekarang. Di bidang akademik, Haryanto juga banyak mengikuti pendidikan militer. Di antaranya, Susarcab Inf, Suslapa I Inf, kemudian, Suslapa II Inf. Termasuk Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 2006 serta Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI pada 2015.
Tidak hanya itu, dia juga pernah mengikuti pendidikan pengembangan personel seperti Sussar PARA, Airborne pada 1993, Tar Korbantem, Tar Intel Strat, MTT Recruitmen, termasuk pendidikan Tar Ops Linud pada 1997 dan Tartih Inf Terpusat.
Penunjukkan Mayjen TNI Haryanto ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/329/III/2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan pada Jumat, 22 Maret 2024.
“Mayjen TNI Haryanto, jabatan lama Pangdivif 2 Kostrad, jabatan baru Pangdam XVIII/Ksr,” bunyi keterangan tertulis dikutip SINDOnews, Sabtu (23/3/2024).
Bagi Mayjen TNI Haryanto bertugas di Kodam XVIII/Ksr yang berada di Kampung Arfai, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat bukan hal yang baru. Sebab lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991 dari kecabangan Infanteri ini pernah menjalankan tugas operasi di daerah konflik Papua. Termasuk Operasi Seroja Timor Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste dan Operasi Pengamanan dan Pemulihan di Aceh.
Pria kelahiran 19 April 1967 ini mengawali karier militernya sebagai Pama Pussenif, kemudian Danton Kostrad. Dia kemudian diangkat menjadi Danton I/A/Yonif Linud 330/17/Kujang I Kostrad, Danton Intai Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad, Danton II/B/Yonif Linud 328/17/Kujang I Kostrad, Dankipan B/Yonif Linud 328/17/Kujang I Kostrad.
Sempat menjabat sebagai Kasi 2/Ops Yonif Linud 328/Dirgahayu tempat di mana Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pernah bertugas, dia kemudian kembali lagi ke Kunjang I Kostrad dengan menjabat sebagai Kasi 2/Ops Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad.
Selanjutnya, dia dipercaya menjadi Kasi Binkar Divif 1/Kostrad, Wadanyonif Linud 330/Tri Dharma, Pamen Kostrad (Dik Seskoad) dan Binkarwil Sterdam. Tidak hanya itu, dia juga dipercaya menjadi Danyonif 131/Braja Sakti, kemudian Pabandya Ops Sopsdam I/Bukit Barisan.
Sempat memimpin territorial dengan menjabat Dandim 0201/Medan, dia kembali masuk ke Korps Baret Hijau Kostrad dengan menjabat Kasbrigif Linud 18/Trisula Kostrad. Kemudian Danbrigif Linud 3/Tri Budi Sakti. Dedikasi dan loyalitasnya membuatnya dipercaya menjadi Asops Kasdam VI/Mulawarman, kemudian Asops Kaskostrad, Pamen Denma Mabesad hingga Danpusdikif Pussenif Kodiklatad.
Haryanto akhirnya pecah bintang dengan menjabat sebagai Kasdivif 2/Kostrad, kemudian Dirlat Kodiklatad, dan Waaslat Kasad Bidang Latihan. Karier militernya semakin moncer, dia kemudian ditunjuk menjadi Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Jahpers. Jabatan ini membuat bintang emas di pundaknya bertambah menjadi dua atau Mayjen TNI.
Selanjutnya, dia dipercaya menjadi Pangdivif 2/Kostrad. Bertugas selama setahun sejak 2023—2024. Dia akhirnya dipercaya menjadi Pangdam XVIII/Kasuari hingga sekarang. Di bidang akademik, Haryanto juga banyak mengikuti pendidikan militer. Di antaranya, Susarcab Inf, Suslapa I Inf, kemudian, Suslapa II Inf. Termasuk Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 2006 serta Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI pada 2015.
Tidak hanya itu, dia juga pernah mengikuti pendidikan pengembangan personel seperti Sussar PARA, Airborne pada 1993, Tar Korbantem, Tar Intel Strat, MTT Recruitmen, termasuk pendidikan Tar Ops Linud pada 1997 dan Tartih Inf Terpusat.
(cip)