PDIP Jadi Pemenang Pemilu 2024, Said Abdullah: Alhamdulillah, Masih Dipercaya Rakyat

Kamis, 21 Maret 2024 - 14:35 WIB
loading...
A A A


Ketua DPD PDIP Jawa Timur ini menyebut, pada konteks inilah berbagai pernyataan provokatif yang ingin menghancurkan PDIP memperlihatkan kentalnya kepentingan politik jangka pendek dan sekadar memenuhi syahwat kekuasaan untuk terus berkuasa.

"Mereka berupaya merusak citra dan karakter PDI Perjuangan, bahkan menekan PDI Perjuangan melalui alat-alat kekuasaan, hanya semata mata karena PDI Perjuangan tidak bisa memenuhi syahwat kekuasaan tersebut," katanya.

Menurut Said, sudah menjadi rahasia umum ada kalangan yang ingin mencoba melabrak konstitusi misalnya, ingin merubah periodesasi jabatan presiden, yang berdasarkan UUD 1945 dibatasi hanya dua periode dan menunda pemilu.

"Mereka mencoba mengajak PDIP untuk merubah konstitusi agar jabatan Presiden dapat diperpanjang lagi. Jika PDI Perjuangan gelap mata, dan hanya menghitung keuntungan politik, tentu ajakan ini menguntungkan bagi PDIP, sebab posisi kadernya ditampuk kekuasaan, sekaligus partai pemenang pemilu," paparnya.

Karena ajakan ini bertentangan dengan semangat Reformasi yang diperjuangan PDIP bersama seluruh rakyat tentu saja ditolak mentah-mentah. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan tegas tanpa tedeng aling-aling menolak menghianati perjuangan Reformasi untuk merubah batasan konstitusi tentang periodesasi jabatan Presiden.

PDIP konsisten menaati konstitusi negeri ini, yang diperjuangkan melalui Reformasi dengan pengorbanan darah dan air mata serta jiwa rakyat. Melalui pembatasan kekuasaanlah PDIP berkeyakinan, demokrasi tetap terjaga, dan tidak menjelmakan kekuasaan untuk kepentingan pribadinya.

"Tidak mudah memang untuk tidak melayani hasrat kekuasaan. Perjalanan Pemilu 2024 bagi PDIP adalah jalan terjal. PDIP seperti dejavu mendapatkan tekanan sana sini dari kekuasaan. Hampir mirip era Orde Baru," ujarnya.

Said menegaskan, partai ini telah ditempa oleh sejarah. Meski pernah digencet bertahun tahun, namun tetap di sokong oleh para pengikut yang terus loyal pada jalan ideologi. Loyalitas ideologis inilah yang menghidupkan nyawa PDI Perjuangan hingga kini dan ke depan. "Meskipun menghadapi jalan terjal, PDIP tetap berkeyakinan, kewarasan rakyat tetap terjaga," kata Said.

Menjaga konstitusi dan demokrasi memang mahal harganya, Nyatanya atas keyakinan ini, PDIP tetap tegak berdiri meskipun ditinggalkan oleh kekuasaan. Rakyat masih menaruh harapan terhadap PDIP. Harapan itu disematkan oleh lebih dari 25 juta rakyat Indonesia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1182 seconds (0.1#10.140)