5 Tantangan Petugas Haji PPIH Arab Saudi di Musim Haji 2024
loading...
A
A
A
Ada lima tantangan yang akan dihadapi petugas haji PPIH Arab Saudi dalam musim haji 2024. Direktur BinaHajiDirektorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU)Kemenag, Arsad Hidayat, menjelaskan 5 tantangan petugas haji 2024 dalam mengawal 241 ribu jemaah haji Indonesia.
Tantangan pertama, kata Arsad, ada sekitar 45 ribu jemaah lansia yang harus mendapatkan perhatian khusus dari para petugas haji. Arsad berharap petugas haji membekali diri dengan skill meng mindset harus melayani lansia. "Mindset melayani lansia bagaimana kita seperti melayani orang tua kita. Berikan yang terbaik buat mereka," kata Arsad Hidayat.
Arsad menyebut tantangan kedua, tingginya jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat pada tahun 2023, mencapai 820 orang lebih. Dia mengungkapkan jika jumlah itu merupakan angka tertinggi dalam sejarah pelaksanaan haji. ''Saya dapat info dari kementerian kesehatan ternyata angka kematian jemaah haji bertambah signifikan selesai puncak haji. Kenapa? Karena kelelahan,''ujar dia.
Tantangan yang ketiga, lanjut Arsad, tahun ini jemaah haji Indonesia tidak akan ada lagi yang tinggal di Mina Jadid. Hal ini salah satu masukan dari jemaah, bahwa di mina jadid tidak bisa mabit. Selanjutnya, tantangan keempat, tahun ini, di Makkah saat musim haji masih musim panas. Suhu saat puncak haji tahun ini diperkirakan bisa mencapai 47 hingga 50 derajat celsius.
Yang kelima, soal transportasi. Arsad meminta keterlambatan transportasi pada tahun 2023 tak terulang lagi di musim haji tahun 2024."Saya berharap di 2024 tidak ada lagi jemaah yang terlambat dari Muzdalipah ke Mina," ujar dia.
Tantangan pertama, kata Arsad, ada sekitar 45 ribu jemaah lansia yang harus mendapatkan perhatian khusus dari para petugas haji. Arsad berharap petugas haji membekali diri dengan skill meng mindset harus melayani lansia. "Mindset melayani lansia bagaimana kita seperti melayani orang tua kita. Berikan yang terbaik buat mereka," kata Arsad Hidayat.
Arsad menyebut tantangan kedua, tingginya jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat pada tahun 2023, mencapai 820 orang lebih. Dia mengungkapkan jika jumlah itu merupakan angka tertinggi dalam sejarah pelaksanaan haji. ''Saya dapat info dari kementerian kesehatan ternyata angka kematian jemaah haji bertambah signifikan selesai puncak haji. Kenapa? Karena kelelahan,''ujar dia.
Tantangan yang ketiga, lanjut Arsad, tahun ini jemaah haji Indonesia tidak akan ada lagi yang tinggal di Mina Jadid. Hal ini salah satu masukan dari jemaah, bahwa di mina jadid tidak bisa mabit. Selanjutnya, tantangan keempat, tahun ini, di Makkah saat musim haji masih musim panas. Suhu saat puncak haji tahun ini diperkirakan bisa mencapai 47 hingga 50 derajat celsius.
Yang kelima, soal transportasi. Arsad meminta keterlambatan transportasi pada tahun 2023 tak terulang lagi di musim haji tahun 2024."Saya berharap di 2024 tidak ada lagi jemaah yang terlambat dari Muzdalipah ke Mina," ujar dia.
(aww)