Awal Musim Kemarau 2024 Diprediksi Mundur, Ini Rincian Daerahnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim kemarau 2024 mundur di sebagian besar wilayah Indonesia. Puncak musim kemarau diprediksi terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024 mendatang.
"BMKG memprediksi musim kemarau tahun 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia mundur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Adapun puncak musim kemarau 2024 diprediksikan terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani saat dikonfirmasi, Minggu (17/3/2024).
Andri menjelaskan, dibandingkan terhadap rerata klimatologinya (periode 1991-2020), maka awal musim kemarau 2024 di Indonesia diprediksi mundur pada 282 Zona Musim (ZOM) (40%), sama pada 175 ZOM (25$), dan maju pada 105 ZOM (15%).
"Wilayah yang awal kemaraunya diprediksikan mundur yaitu sebagian Sumatera Utara, sebagian Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah dan sebagian Maluku," katanya.
"BMKG memprediksi musim kemarau tahun 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia mundur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Adapun puncak musim kemarau 2024 diprediksikan terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani saat dikonfirmasi, Minggu (17/3/2024).
Andri menjelaskan, dibandingkan terhadap rerata klimatologinya (periode 1991-2020), maka awal musim kemarau 2024 di Indonesia diprediksi mundur pada 282 Zona Musim (ZOM) (40%), sama pada 175 ZOM (25$), dan maju pada 105 ZOM (15%).
"Wilayah yang awal kemaraunya diprediksikan mundur yaitu sebagian Sumatera Utara, sebagian Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah dan sebagian Maluku," katanya.
(abd)