FKPPI Imbau Masyarakat Dewasa Sikapi Pilpres 2019
A
A
A
JAKARTA - Keluarga besar Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) telah memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke-40 pada Kamis 13 September 2018.
Sejumlah kegiatan dilaksanakan dalam peringatan itu antara lain kegiatan sosial, diskusi, dan diklat bela negara.
Ketua Umum FKPPI, Pontjo Sutowo mengatakan pada hari jadi yang ke-40 ini FKPPI menekankan kembali refleksi bernegara dalam meneguhkan persatuan dan persatuan bangsa yang sejalan dengan semangat organisasi.
"FKPPI sebagai organisasi kemasyarakatan yang dari awal pembentukannya memang berkomitmen untuk mengawal dan mengamalkan Pancasila, tentu merasa terpanggil untuk ambil bagian dalam merevitalisasi Pancasila," tutur Pontjo dalam sambutan pembukaan diskusi panel di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis 13 September 2018.
Menurut dia, saat ini bangsa Indonesia telah memasuki tahun politik di mana rakyat akan dihadapkan pada pemilihan presiden dan wakil presiden.
Atas dasar itu, keberadaan anggota FKPPI yang tersebar di berbagai partai politik tetap dewasa menyikapi momentum pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Dia mengimbau, apa pun warna dan pilihan politiknya, FKPPI harus menjadi lokomotif persatuan dan kesatuan bangsa. Dia tak ingin karena perbedaan politik lantas memecah belah organisasi FKPPI.
"Hal ini perlu saya ingatkan karena pengalaman pada Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2017 yang lalu telah menyebabkan terjadinya polarisasi yang sangat tajam dalam masyarakat kita bahkan masih berkembang sampai saat ini jauh setelah pilkada selesai," tuturnya.
Menurut dia, konflik yang terjadi ini, ternyata tidak saja telah merusak pertemanan, persaudaraan, bahkan juga berdampak hingga ke lingkungan kerja.
"Saya berharap hal itu tidak terjadi pada kader FKPPI. Silakan berbeda pilihan, tapi kembalilah ke 'Rumah Bersama' kita FKPPI, karena organisasi kita adalah alat pemersatu dan alat untuk mencapai tujuan bersama," tuturnya.
Pontjo juga meminta seluruh jajaran FKPPI agar berperan lebih aktif dan lebih mandiri dalam membangun kerja sama dengan elemen-elemen bangsa lainnya untuk menangkal isu-isu negatif yang dapat memperlemah rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kita harus mampu menjalin kekuatan bersama keluarga besar TNI-Polri maupun elemen bangsa lainnya umtuk memberikan masukan dan kontribusi dalam rangka menyelesaikan permasalahan bangsa Indonesia yang kita cintai," tuturnya.
Sejumlah kegiatan dilaksanakan dalam peringatan itu antara lain kegiatan sosial, diskusi, dan diklat bela negara.
Ketua Umum FKPPI, Pontjo Sutowo mengatakan pada hari jadi yang ke-40 ini FKPPI menekankan kembali refleksi bernegara dalam meneguhkan persatuan dan persatuan bangsa yang sejalan dengan semangat organisasi.
"FKPPI sebagai organisasi kemasyarakatan yang dari awal pembentukannya memang berkomitmen untuk mengawal dan mengamalkan Pancasila, tentu merasa terpanggil untuk ambil bagian dalam merevitalisasi Pancasila," tutur Pontjo dalam sambutan pembukaan diskusi panel di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis 13 September 2018.
Menurut dia, saat ini bangsa Indonesia telah memasuki tahun politik di mana rakyat akan dihadapkan pada pemilihan presiden dan wakil presiden.
Atas dasar itu, keberadaan anggota FKPPI yang tersebar di berbagai partai politik tetap dewasa menyikapi momentum pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Dia mengimbau, apa pun warna dan pilihan politiknya, FKPPI harus menjadi lokomotif persatuan dan kesatuan bangsa. Dia tak ingin karena perbedaan politik lantas memecah belah organisasi FKPPI.
"Hal ini perlu saya ingatkan karena pengalaman pada Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2017 yang lalu telah menyebabkan terjadinya polarisasi yang sangat tajam dalam masyarakat kita bahkan masih berkembang sampai saat ini jauh setelah pilkada selesai," tuturnya.
Menurut dia, konflik yang terjadi ini, ternyata tidak saja telah merusak pertemanan, persaudaraan, bahkan juga berdampak hingga ke lingkungan kerja.
"Saya berharap hal itu tidak terjadi pada kader FKPPI. Silakan berbeda pilihan, tapi kembalilah ke 'Rumah Bersama' kita FKPPI, karena organisasi kita adalah alat pemersatu dan alat untuk mencapai tujuan bersama," tuturnya.
Pontjo juga meminta seluruh jajaran FKPPI agar berperan lebih aktif dan lebih mandiri dalam membangun kerja sama dengan elemen-elemen bangsa lainnya untuk menangkal isu-isu negatif yang dapat memperlemah rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kita harus mampu menjalin kekuatan bersama keluarga besar TNI-Polri maupun elemen bangsa lainnya umtuk memberikan masukan dan kontribusi dalam rangka menyelesaikan permasalahan bangsa Indonesia yang kita cintai," tuturnya.
(dam)