JK Soroti Utang Pemerintah: Siapa yang Bayar? Ya Kita Semua

Kamis, 07 Maret 2024 - 17:35 WIB
loading...
JK Soroti Utang Pemerintah:...
Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) dalam Election Talk#4 Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi? yang digelar Departemen Ilmu Politik dan HMIP FISIP UI di Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI, Kamis (7/3/2024). FOTO/MPI/WIDYA MICH
A A A
JAKARTA - Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menyebut pendapatan negara Indonesia saat ini defisit hingga Rp2.000 Triliun. Hal itu disebabkan karena banyaknya kebijakan yang kurang efisien.

Hal ini disampaikan JK dalam Election Talk#4 Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi? yang digelar Departemen Ilmu Politik dan HMIP FISIP UI di Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI, Kamis (7/3/2024).

"Siapa pun pemerintahan ini, tidak mudah memerintah Indonesia pada pemerintah yang akan datang. Kenapa? Karena pemerintahan sekarang telah menghabiskan segala sumber dana untuk sesuatu, hal-hal yang kadang-kadang tidak efisien," kata JK.



Selain masalah politik, pemerintah juga harus menyelesaikan permasalahan ekonomi karena berdampak kepada rakyat Indonesia secara langsung.

"Kita bersatu menghadapi tantangan itu karena seluruh masalah nanti, kalau politik hanya yang menang gembira, yang kalah tentu kurang gembira. Tapi kalau ekonomi semua kena," katanya.

"Kalau harga beras naik, semua akan kena. Kalau harga naik, inflasi tinggi semua akan kena. Tentu saja ada juga yang senang, yang punya cash banyak, tapi secara umum akan kena. Tidak ada lagi masalah oposisi di situ, tapi masalah rakyat keseluruhan," ujarnya.

JK lantas menyoroti utang Indonesia yang hampir mencapai lebih dari Rp8.000 triliun, di mana Rp3.000-Rp4.000 triliun adalah utang BUMN.



"Jadi (total bisa) Rp11.000-12.000 triliun. Bunganya saja, cicilannya kira-kira Rp6.000 triliun. Mana lagi subsidi BBM, subsidi listrik, belum lagi bansos yang Rp500 triliun, belum lagi makan siang Rp400 triliun, belum lagi untuk pendidikan 20%. Kalau ditotal ini bisa Rp4.000 triliun," katanya.

Padahal pendapatan negara hanya di kisaran Rp2.800 triliun, sehingga defisit Rp2.000 triliun dan masyarakat yang terkena imbasnya. "Pendapatan negara cuma Rp2.800 triliun. Jadi Kita defisit Rp2.000 triliun. Siapa yang bayar itu? Ya kita semuanya bersama-sama," katanya.

Karena itu, JK meminta agar pemerintah yang akan datang harus memiliki keberanian dan tegas dalam mengambil kebijakan. "Pemerintah yang akan datang harus punya keberanian. Kalau dia kacau pemerintahan yang akan datang, maka semuanya akan kena. Jadi semuanya akan sulit," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Aktivis 98 Minta Aset...
Aktivis 98 Minta Aset Koruptor Segera Disita untuk Tambal Defisit Anggaran
Anggaran Dipotong Rp600...
Anggaran Dipotong Rp600 Miliar, DPR Hemat Listrik, Air, hingga Perjalanan Dinas
Menkum Resmi Akui Kepengurusan...
Menkum Resmi Akui Kepengurusan PMI Pimpinan Jusuf Kalla
JK Sebut Munas Tandingan...
JK Sebut Munas Tandingan PMI Ilegal karena Digelar Bukan oleh Pengurus
Sebut Agung Laksono...
Sebut Agung Laksono Gagal Penuhi Syarat Calon Ketua PMI, JK: Hanya Dapat Dukungan 5%
Ditanya soal Kisruh...
Ditanya soal Kisruh PMI, Bahlil Lahadalia Ngacir dari Awak Media
Menteri Hukum Tegaskan...
Menteri Hukum Tegaskan Belum Terima Pendaftaran Kepengurusan Dualisme PMI
Menko PMK Pratikno Serahkan...
Menko PMK Pratikno Serahkan Masalah Dualisme PMI ke Kumham
Agung Laksono Sudah...
Agung Laksono Sudah Serahkan Struktur Kepengurusan PMI ke Kementerian Hukum
Rekomendasi
Utang Luar Negeri Indonesia...
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi USD427,5 Miliar per Januari 2025
Konten Kreator Direy...
Konten Kreator Direy Dealova Tambah Cuan Baru lewat YouTube Shopping Affiliates dan Shopee
5 Wanita Terkaya di...
5 Wanita Terkaya di Dunia Tahun 2025, Paling Tajir Berharta Rp1.639 Triliun
Berita Terkini
Riwayat Kepangkatan...
Riwayat Kepangkatan Irjen Nanang Avianto yang Kuasai Bidang Reserse, Lantas, dan Propam
31 menit yang lalu
SPMB: Kebijakan Keberpihakan
SPMB: Kebijakan Keberpihakan
41 menit yang lalu
Kompolnas Pastikan Sidang...
Kompolnas Pastikan Sidang Etik Bakal Pecat Eks Kapolres Ngada
1 jam yang lalu
6 Pati TNI Dimutasi...
6 Pati TNI Dimutasi Jadi Staf Khusus KSAD Jenderal Maruli pada Mutasi TNI Maret 2025
3 jam yang lalu
Mutasi TNI Terbaru,...
Mutasi TNI Terbaru, Jenderal Agus Subiyanto Geser 3 Pati TNI AU Jadi Staf Khusus KSAU
4 jam yang lalu
Urun Rembug Tentang...
Urun Rembug Tentang Revisi UU TNI
4 jam yang lalu
Infografis
10 Negara yang Memiliki...
10 Negara yang Memiliki Utang Terbanyak kepada IMF
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved