Kemenag: Pemilu 2024 Berjalan Damai, Tak Ada Isu Politik Identitas

Selasa, 05 Maret 2024 - 08:21 WIB
loading...
Kemenag: Pemilu 2024 Berjalan Damai, Tak Ada Isu Politik Identitas
Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo menyebut Pemilu 2024 berjalan dengan damai. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo menyebut Pemilu 2024 berjalan dengan damai dan menyenangkan. Bahkan gesekan yang terjadi karena politik identitas selama pemilu bisa diminimalisasi.

“Saya kira residu atau perpecahan akibat perbedaan dan politik identitas pada pesta demokrasi kali ini sangat kecil. Pada tahun ini saya lihat baik baik saja, tidak ada yang signifikan dalam menggunakan identitas keagamaan,”kata Wibowo di Jakarta, Senin (4/3/2024).

Menurut Wibowo, konsep moderasi beragama sudah menyatu dengan masyarakat Indonesia. Masyarakat dinilai sudah semakin dewasa. Sehingga imbauan yang telah disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas terkait tidak menggunakan politik identitas pada pesta demokrasi kali ini sampai pada masyarakat.



Wibowo mencontohkan, Menag juga mengeluarkan surat edaran terkait khotib jumat yang diimbau untuk menyebarkan pesan-pesan kedamaian menjelang pemilu. “Itu salah satunya dari Bimas Islam, bimas-bimas yang lain juga melakukan hal yang sama guna menjaga kedamaian saat pemilu,” ucapnya.

"Imbauan yang disampaikan pak Menteri saya rasa mengena di masyarakat. Buktinya tidak ada satu pun yang perlu dikhawatirkan, dan saya rasa semuanya masih dalam batas normal,” ungkapnya.



Senada, Kepala Badan Litbang dan Diklat kemenag, Amien Suyitno mengatakan, Menag sudah mengimbau kepada seluruh jajarannya agar bersuara tunggal melawan politik identitas sejak 2022 lalu.

“Akhirnya kita membuat outlook yang salah satunya adalah bagaimana menekan politik identitas dengan program yang beringan dengan apa yang sudah dilakukan Balitbang Diklat,”katanya.

Dengan demikian, dia mengklaim bahwa Menag Yaqut berhasil menciptakan suasana pemilu yang damai. Serta nyaris tidak miliki politik identitas yang berbeda di tahun pemilu sebelumnya.

"Suka tidak suka terbukti, tahun 2024 nyaris tidak ada satu pun politik identitas. Artinya, gerakan Gus Men itu berdampak terhadap suasana Pemilu 2024. Kondisi ini jauh berbeda dengan 2019. Saya yakin ada korelasinya kebijakan menteri dengan suasana 2024 dan kegiatan moderasi beragama yang sedang terjadi,”tuturnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)