Badai Pasir di Padang Arafah, Aliran Listrik Terputus
A
A
A
MAKKAH - Jamaah haji dunia, termasuk dari Indonesia, tengah memasuki awal prosesi puncak haji, yakni Wukuf di Arafah. Namun, saat mabid atau menginap di Arafah, area tersebut diterjang badai pasir yang disertai hujan sekitar pukul 19.00 waktu Arab Saudi (WAS).
Badai pasir sendiri sudah mulai mereda sekitar pukul 20.30-an WAS. Sampai berita ini diturunkan, belum ada kabar apakah ada jamaah yang jatuh jadi korban. Namun aliran listrik masih terputus.
"Badai pasir, hujan, lalu badai pasir lagi. Cuaca buruk ini terjadi sekitar pukul tujuh malam, bakda magrib dan berakhir 20.30 WAS. Alhamdulillah sampai sekarang belum ada laporan korban," kata Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Arab Saudi, Mohamad Hery Saripudin.
Ditanya mengenai tenda jamaah, dia pun mengaku, belum ada laporan tenda yang roboh. Sejauh ini belum ada laporan tenda jamaah roboh. Alhamdulillah tenda-tenda jamaah kokoh. Sejak tahun lalu ada perbaikan pengelolaan tenda menjadi semipermanen," katanya.
Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan, kejadian seperti ini juga terjadi pada pelaksanaan Wukuf dua tahun lalu. Hanya saja saat itu tidak disertai hujan. "Jamaah haji diharapkan ekstra waspada," pinta Lukman.
Jamaah sendiri setelah badai mereka mulai kembali ke tendanya masing-masing. Mereka kembali beribadah dalam mabid tersebut.
Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan, dr Eka Jusuf Singka mengungkapkan, saat ini infrastruktur kesehatan yang ditempatkan di Arafah masih menunggu nyalanya listrik guna melayani jamaah. "Tim di lapangan masih menunggu listrik tersambung kembali," katanya seraya menginformasikan, hujan badai memang mulai terjadi sejak pukul 19.00-an waktu setempat.
Badai pasir sendiri sudah mulai mereda sekitar pukul 20.30-an WAS. Sampai berita ini diturunkan, belum ada kabar apakah ada jamaah yang jatuh jadi korban. Namun aliran listrik masih terputus.
"Badai pasir, hujan, lalu badai pasir lagi. Cuaca buruk ini terjadi sekitar pukul tujuh malam, bakda magrib dan berakhir 20.30 WAS. Alhamdulillah sampai sekarang belum ada laporan korban," kata Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Arab Saudi, Mohamad Hery Saripudin.
Ditanya mengenai tenda jamaah, dia pun mengaku, belum ada laporan tenda yang roboh. Sejauh ini belum ada laporan tenda jamaah roboh. Alhamdulillah tenda-tenda jamaah kokoh. Sejak tahun lalu ada perbaikan pengelolaan tenda menjadi semipermanen," katanya.
Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan, kejadian seperti ini juga terjadi pada pelaksanaan Wukuf dua tahun lalu. Hanya saja saat itu tidak disertai hujan. "Jamaah haji diharapkan ekstra waspada," pinta Lukman.
Jamaah sendiri setelah badai mereka mulai kembali ke tendanya masing-masing. Mereka kembali beribadah dalam mabid tersebut.
Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan, dr Eka Jusuf Singka mengungkapkan, saat ini infrastruktur kesehatan yang ditempatkan di Arafah masih menunggu nyalanya listrik guna melayani jamaah. "Tim di lapangan masih menunggu listrik tersambung kembali," katanya seraya menginformasikan, hujan badai memang mulai terjadi sejak pukul 19.00-an waktu setempat.
(rhs)