KSAD Sebut 15 Pos TNI di Papua Tahun Ini Siap Diperbaiki
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) , Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan pihaknya akan memperbaiki 15 pos prajurit TNI di Papua. Pos tersebut diperkirakan akan rampung tahun ini.
"Saya kira tahun ini paling tidak 10-15 pos kita bisa kerjakan lah tahun ini, minimal," kata Maruli kepada wartawan.
Maruli mengatakan, sejumlah pos TNI di Papua itu memang harus diperbaiki karena adanya keterbatasan untuk menyalurkan bantuan logistik. Bahkan beberapa pos tersebut hanya dapat diakses ditempuh melalui jalur udara.
"Karena area tersebut, ada beberapa pos yang hanya bisa didatangi oleh heli, sedangkan selama ini droping logistik saja sulit apalagi bawa barang lain," ungkap dia.
Di sisi lain, Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto mengungkap rencana pembentukan Koops Habema (Harus Berhasil Maksimal) sebagai formula baru untuk menangani konflik di Papua.
"Pembentukan Koops Habema, Harus Berhasil Maksimal untuk implementasinya Koops ini diharapkan bisa mengintegrasikan pola operasi TNI-Polri sehingga penanganan konflik di Papua dapat lebih efektif," kata Panglima Agus saat pidato beberapa waktu lalu.
Panglima Agus menjelaskan ke depan Koops Habema akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan individu dan latihan secara satuan memakai sistem blok di Pusdiklat Komando Pasukan Khusus (Kopasus).
"Kami laporkan bahwa untuk well trained TNI telah meningkatkan kemampuan individu dan satuan melalui siklus latihan sistem blok, yang diikuti oleh penyiapan latihan secara terpusat di Pusdiklat Kopassus," kata Panglima Agus.
Dengan bekal yang telah diberikan, lanjut Panglima Agus, Koops Habema diharapkan bisa menerapkan strategi smart power dalam setiap operasi demi efektivitas penanganan konflik yang terjadi di Papua.
"Program ini khususnya diselenggarakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penanganan konflik di Papua. Strategi yang saya berlakukan adalah smart Power yang merupakan kombinasi dari soft power dan hard power dan diplomatis militer," jelas Panglima Agus.
"Saya kira tahun ini paling tidak 10-15 pos kita bisa kerjakan lah tahun ini, minimal," kata Maruli kepada wartawan.
Maruli mengatakan, sejumlah pos TNI di Papua itu memang harus diperbaiki karena adanya keterbatasan untuk menyalurkan bantuan logistik. Bahkan beberapa pos tersebut hanya dapat diakses ditempuh melalui jalur udara.
"Karena area tersebut, ada beberapa pos yang hanya bisa didatangi oleh heli, sedangkan selama ini droping logistik saja sulit apalagi bawa barang lain," ungkap dia.
Di sisi lain, Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto mengungkap rencana pembentukan Koops Habema (Harus Berhasil Maksimal) sebagai formula baru untuk menangani konflik di Papua.
"Pembentukan Koops Habema, Harus Berhasil Maksimal untuk implementasinya Koops ini diharapkan bisa mengintegrasikan pola operasi TNI-Polri sehingga penanganan konflik di Papua dapat lebih efektif," kata Panglima Agus saat pidato beberapa waktu lalu.
Panglima Agus menjelaskan ke depan Koops Habema akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan individu dan latihan secara satuan memakai sistem blok di Pusdiklat Komando Pasukan Khusus (Kopasus).
"Kami laporkan bahwa untuk well trained TNI telah meningkatkan kemampuan individu dan satuan melalui siklus latihan sistem blok, yang diikuti oleh penyiapan latihan secara terpusat di Pusdiklat Kopassus," kata Panglima Agus.
Dengan bekal yang telah diberikan, lanjut Panglima Agus, Koops Habema diharapkan bisa menerapkan strategi smart power dalam setiap operasi demi efektivitas penanganan konflik yang terjadi di Papua.
"Program ini khususnya diselenggarakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penanganan konflik di Papua. Strategi yang saya berlakukan adalah smart Power yang merupakan kombinasi dari soft power dan hard power dan diplomatis militer," jelas Panglima Agus.
(maf)