Kedua Poros Koalisi Pilpres Saling Intip Calon yang Akan Diusung

Minggu, 15 Juli 2018 - 22:08 WIB
Kedua Poros Koalisi Pilpres Saling Intip Calon yang Akan Diusung
Kedua Poros Koalisi Pilpres Saling Intip Calon yang Akan Diusung
A A A
JAKARTA - Partai politik (parpol) yang akan berkoalisi dalam poros petahana yakni Joko Widodo (Jokowi), maupun poros kedua sebagai penantang Jokowi di pemilu presiden (pilpres) 2019 masih 'buying time' atau mengulur waktu dalam menentukan calon wakil presiden (cawapres). Kedua poros masih wait and see sebelum menentukan strategi pemenangan.

"Kita tidak kaget membaca fenomena paket capres dan cawapres sengaja dibuat menggantung, baik dari poros koalisi Jokowi maupun Prabowo belum ada yang berani mengumumkan paket capres dan cawapresnya," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago saat dihubungi di Jakarta, kemarin.

Pangi menjelaskan, bermain di zona injure time atau last minute merupakan bagian dari taktik politik. Dan wait and see ini sedang dimainkan masing-masing poros parpol koalisi. Karena mereka tidak mau koalisi mereka akan layu sebelum berkembang.

"Wajar kemudian political game theory dijalankan, politik saling kunci mengunci parpol kaolisi, sehingga tidak ada ruang komunikasi dan lobi tingkat tinggi elite sentral partai," ujarnya.

Karena, menurut Pangi, ketika paket capres dan cawapres sudah diumumkan ke publik menjelang H-1 penutupan pendaftaran capres cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) maka suka tidak suka parpol yang tergabung dalam koalisi harus menerima paket capres dan cawapres tersebut.

"Sehingga, untuk lompat pagar ke poros lain atau membentuk koalisi alternatif juga semakin sulit karena waktu yang sangat mepet," tuturnya.

Pangi menjelaskan, dalam membentuk koalisi ada dua pola yakni pertama, membentuk koalisi dulu lalu kemudian mencari sosok figur capres dan cawapresnya. Pola kedua, mencari figur dan sosok baru kemudian merangkul parpol koalisi untuk bergabung membangun poros. Tapi, dalam pengalaman peta politik koalisi selama ini, seringkali mencari figur dulu, baru membentuk poros koalisi.

"Sekali lagi, ibarat main sepak bola piala dunia, timing sangat menentukan, bermain di injure time atau last minute dengan menunggu bola umpan lambung di menit-menit terakhir bisa mengubah peta konstelasi politik, begitu juga dalam pilpres," tandasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4475 seconds (0.1#10.140)