3 Pendukung AMIN Meninggal, Anies Baswedan Sampaikan Belasungkawa

Selasa, 13 Februari 2024 - 17:28 WIB
loading...
3 Pendukung AMIN Meninggal, Anies Baswedan Sampaikan Belasungkawa
Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar beserta Timnas AMIN berdukacita atas berpulangnya tiga sosok pejuang perubahan. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar beserta Timnas AMIN berdukacita atas berpulangnya tiga sosok pejuang perubahan. Diketahui, ketiga warga itu meninggal dunia saat mengikuti Kampanye Akbar AMIN atau Kumpul Akbar Ber1 Berani Berubah di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara pada Sabtu, 10 Februari 2024.

“Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya tiga pejuang perubahan di Kumpul Akbar Ber1 Berani Berubah di JIS pada Sabtu 10 Februari 2024. Kami mendoakan agar ketiga almarhum husnulkhatimah dan keluarga diberikan kesabaran,” kata Anies dalam keterangannya dikutip, Selasa (13/2/2024).

Perjuangan ketiganya untuk mewujudkan perubahan di Indonesia diyakininya tidak akan sia-sia dan pasangan AMIN berkomitmen melanjutkan perjuangan ketiganya. “Kami berkomitmen melanjutkan perjuangan Pak Dachyar, Pak Agus Rohendi, dan Pak Syaifudin untuk terwujudnya perubahan di Indonesia,” katanya.



Pihaknya akan melanjutkan perjuangan ketiga perjuang perubahan itu membawa Indonesia adil makmur untuk semua. “Mereka bertiga adalah nama-nama yang tidak dikenal sebelumnya, tetapi telah berjuang dengan ikhlas dan keras di panggung belakang, bahkan hingga mengorbankan hidupnya demi terwujudnya perubahan di Indonesia," ucapnya.

"Insyaallah Pak Dachyar, Pak Agus Rohendi, dan Pak Syaifudin akan menjadi batu penjuru untuk terwujudnya Indonesia adil makmur untuk semua, untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” sambungnya.

Tak hanya itu, Anies juga menyempatkan diri untuk takziah ke rumah salah satu pejuang perubahan yaitu MB Syaifudin di Jalan Dasa Raya, Gandaria Utara, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024) malam. Anies pun menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan merasa bahwa Syaifudin merupakan salah satu di antara banyaknya orang baik yang datang ke JIS pada waktu itu.

“Insyaallah beliau orang baik, karena yang datang ke JIS kemarin kami saksikan mereka orang-orang baik yang saling tolong-menolong, dan beliau adalah salah satunya,” ujar mantan Gubernur DKI Periode 2017-2022 itu.

Anies juga mendoakan agar pihak keluarga mampu melewati fase terberat dalam mengikhlaskan serta mendoakan agar Syaifuddin berpulang dalam kondisi husnulkhatimah. “Insyaallah semua diberikan kekuatan ketabahan keluarga semua, dan kiriman doa dari ibu merupakan doa anak soleh yang pahalanya tak akan pernah berhenti, insyaallah allahuyarham (Pak Syaifudin) khusnul khatimah,” ungkapnya seraya berdoa.

Sementara itu, Wakil Deputi Tenaga Kesehatan Timnas AMIN dr Berlian Idris mengungkapkan Almarhum Dachyar (58), yang tinggal di Bekasi dibawa ke Pos Kesehatan oleh petugas pengamanan karena tidak sadar saat sedang naik tangga di JIS.

“Saat awal naik tangga, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sudah merasa sesak dan lelah, kemudian mendadak tidak sadar dan dievakuasi ke pos kesehatan. Berdasarkan keterangan keluarga, sebelumnya pasien sering mengeluh nyeri sekitar ulu hati dan selama ini dikira sakit maag atau asam lambung,” ujar dr Berlian.

Ia mengungkap saat itu, tim kesehatan yang bertugas di JIS segera melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP), pemasangan infus, dan pemberian obat-obatan resusitasi. “Pasien dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso dengan ambulans sambil tetap dilakukan RJP. Pasien dinyatakan meninggal dunia di IGD RSPI Sulianti Saroso dan diduga kuat mengalami serangan jantung sebagai sebab kematian,” jelasnya.

Berlian juga menjelaskan kondisi Agus Rohendi (57), yang berasal dari Bandung ditemukan tidak sadarkan diri oleh pejuang perubahan lain di lantai 1 Zona Selatan. “Tim kesehatan segera melakukan RJP, memasang infus, dan memberikan obat-obatan. Pasien kemudian dirujuk dengan ambulans sambil tetap dilakukan RJP. Pasien dinyatakan meninggal dunia di IGD RSPI Sulianti Saroso. Sebab kematian pasien juga diduga kuat serangan jantung,” ucapnya.

Lebih lanjut, dr Berlian menyebut kondisi MB. Syaifudin (62) dari Jakarta Selatan ditemukan tergeletak di jalan di luar JIS. “Tim kesehatan langsung memberikan pertolongan, melakukan RJP dan segera merujuk pasien dengan ambulans ke RS Royal Progress sambil tetap memberikan pengobatan di dalam ambulans. Pasien dinyatakan meninggal dunia di IGD RS Royal Progress. Penyebab kematian juga diduga kuat serangan jantung,” pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1754 seconds (0.1#10.140)