Megawati: Fakir Miskin Harus Dipelihara, Bukan Hanya dengan Kata-kata

Minggu, 11 Februari 2024 - 18:32 WIB
loading...
Megawati: Fakir Miskin...
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan fakir miskin harus betul-betul dipelihara, bukan hanya kata-kata. Foto/Aldhi Chandra/MPI
A A A
JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan fakir miskin harus betul-betul dipelihara, bukan hanya kata-kata. Megawati mengungkapkannya saat Perayaan Isra-Mi’raj Nabi Muhammad SAW sekaligus Tasyakuran Penganugerahan Zayed Award 2024, Minggu (11/2/2024).

Hal ini juga merujuk pada ketentuan Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 berbunyi fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Dimana, dalam UUD tersebut sudah menjadi tanggung jawab negara dalam memelihara fakir miskin terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar yang layak.


“Kita ini menurut saya sudah mulai, tidak berfikir tidak mau melihat ke bawah bahwa banyak manusia yang susah, yang seharusnya fakir miskin itu kita pelihara, tapi bukan hanya dengan kata-kata, betul-betul dijalankan sesuai,” ujar Megawati dalam sambutannya.

Sementara, Megawati pada kesempatan itu juga menceritakan tentang pengalamannya menjadi juri pada penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024. Dimana, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) berhasil mendapatkan Zayed Award sebagai organisasi yang bisa merawat persaudaraan dan rasa kemanusiaan.

“Jadi awalnya kalau tadi telah diterangkan saya ketika diminta untuk menjadi salah satu juri tentunya saya tidak, saya orang yang tidak senang disanjung-sanjung. Jadi saya tanya dulu kenapa saya yang dipilih, dari Sekjen tadi disebutkan bapak Mohammed Abdul Salam itu menyampaikan bahwa saya ini diminta langsung oleh Imam Besar Masjid Al Azhar Profesor Muhammad Al Thayeb,” tutur Megawati.

Kemudian, Megawati pun menceritakan kenapa dia bisa menjadi juri Zayed Award. “Lalu saya tanya kembali, lho kok beliau kenal saya rupanya beliau mengikuti terus sepak terjang perjuangan saya yang dikatakan oleh Bapak Sekjen, bahwa ibu ini salah seorang Ibu, perempuan yang selalu memperjuangkan nasib banyak manusia. Tapi selain itu juga selalu memperjuangkan hak-hak kaum perempuan di seluruh dunia ini.”



“Karena memang saya melihat hal perempuan ini selalu saya merasa aneh begitu. Kenapa perempuan tidak boleh maju ya? Kenapa perempuan tidak boleh mempunyai hak yang sama dengan kaum laki-laki ya? Itu semua sebuah pergolakan pikiran saya dari sejak saya masih anak-anak sampai hari ini. Nah dengan demikian maka akhirnya Saya bersedia,” pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2406 seconds (0.1#10.140)