Walhi Sebut Paradigma Prabowo-Gibran terhadap Lingkungan Berbahaya

Jum'at, 09 Februari 2024 - 10:07 WIB
loading...
Walhi Sebut Paradigma...
Direktur Eksekutif Nasional Walhi, Zenzi Suhadi dalam konferensi pers usai menerima kunjungan calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo di Kantor Walhi, Jakarta, Kamis (8/2/2024). FOTO/MPI/IRFAN MARUF
A A A
JAKARTA - Dari tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) 2024, hanya paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang belum memenuhi undangan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia ( Walhi ). Padahal ada beberapa program yang diusung Prabowo-Gibran yang membahayakan lingkungan hidup.

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Nasional Walhi, Zenzi Suhadi dalam konferensi pers usai menerima kunjungan calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo di Kantor Walhi, Jakarta, Kamis (8/2/2024). Sebelumnya, Walhi mengundang tiga pasang capres-cawapres untuk mendiskusikan persoalan lingkungan yang perlu ditangani ketika memimpin Indonesia.

"Di konferensi orang muda 25 November lalu, kita undang ketiganya, tapi tidak hadir (Prabowo) dan tidak ada komunikasi tidak lanjut dari timnya sampai hari ini," kata Zenzi di Markas Walhi, Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024).



Zenzi menyayangkan sikap Prabowo-Gibran yang tidak merespons undangan Walhi. Padahal, dalam realitas dan kondisi soal lingkungan, paradigma yang diusung Prabowo perlu banyak koreksi.

"Dan kami anggap tidak mau mendapatkan masukan dari pihak yang menangani persoalan. Padahal menurut kami paradigma dan cara pikir 02 terhadap lingkungan berbahaya. Kenapa berbahaya karena tidak meng-address keadilan," tuturnya.

Misalnya, kata Zenzi, soal 5.000 hektare lahan di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang hak gunanya dimiliki Prabowo. Angka itu sangat timpang dengan tanah para petani yang seharusnya bisa dikelola dengan baik apabila dikembalikan ke rakyat.

"Saya ambil contoh tanah itu saya rasa dikembalikan pada rakyat. Kalau mau meng-address lingkungan, negara kita itu tropis yang harus kita kembangkan," ujarnya.

Selain itu, Zenzi juga menyinggung program hilirisasi yang menjadi andalan pasangan Prabowo-Gibran, hanya berkutat perihal produk ekstraktif seperti tambang dan sawit yang memberikan dampak lingkungan sangat besar. Padahal, hilirisasi yang dilakukan seharusnya bisa menyasar rempah-rempah Indonesia yang memiliki potensi besar. Namun, rempah pun tak pernah disinggung pasangan Prabowo-Gibran.



"Hilirisasi itu rempah-rempah, karena ini pemiliknya rakyat dan yang bekerja rakyat. Dan saya garansi ya kenapa kami berani menyampaikan karena kami sudah menjalankan praktik. Ekonomi nusantara kami menggaransi sebenarnya ekonominya lebih besar dari ekonomi ekstraktif tambang," ujarnya.

"Kenapa? Karena ekonomi ekstraktif tambang itu yang dihitung apa yang didapat tapi apa yang hilang dari pertambangan dan smelter tidak pernah dihitung. Berbeda dengan ekonomi tropis ekonomi nusantara apa yang kita dapatkan tidak ada yang hilang," katanya.

Untuk diketahui, kedatangan Ganjar ke Markas Walhi sebagai tindak lanjut atas undangan acara diskusi pada November 2023 lalu. Saat itu hanya capres nomor urut 1, Anies Baswedan yang memenuhi undangan Walhi.

"Ini sebenarnya tanggal 25 November yang lalu, Walhi menyelenggarakan Kongres Orang Muda Pulihkan Indonesia kita mengundang 3 capres di November itu, tapi waktu itu yang bisa hadir hanya Pak Anies 01, dan pihak dari timnya Pak Ganjar menawarkan nanti Pak Ganjar akan datang ke Walhi untuk mendapatkan masukan," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
6 Bulan Pemerintahan...
6 Bulan Pemerintahan Prabowo-Gibran, Kedaulatan Pangan Bukan Mimpi
Survei, Kinerja 6 Bulan...
Survei, Kinerja 6 Bulan Prabowo-Gibran Masih Cukup Tinggi
Di Tengah Tantangan...
Di Tengah Tantangan Global, Rampai Nusantara Terus Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Kementerian LH Publikasikan...
Kementerian LH Publikasikan Peluang Ekonomi Penghentian TPA Open Dumping
Prabowo Disarankan Pimpin...
Prabowo Disarankan Pimpin Tobat Nasional
Survei, Penilaian Publik...
Survei, Penilaian Publik terhadap Kinerja Prabowo-Gibran Tinggi
DPR Dorong KLH Sinergi...
DPR Dorong KLH Sinergi dengan ESDM Tangani Sampah
Penyelesaian Polemik...
Penyelesaian Polemik Pagar Laut Jadi Ujian Pemerintahan Prabowo-Gibran
Saksikan Malam Ini Rakyat...
Saksikan Malam Ini Rakyat Bersuara 100 Hari, Makan Bergizi hingga Pagar Misterius Bersama Aiman Witjaksono, Immanuel Ebenezer, Ray Rangkuti, dan Narasumber Lainnya, Live Hanya di iNews
Rekomendasi
Hasil Piala Sudirman...
Hasil Piala Sudirman 2025: Jonatan Christie Menang, Indonesia Unggul atas Thailand 2-1
Dari Sendok Hilang Sampai...
Dari Sendok Hilang Sampai Kapan Nikah, Jawaban Peserta Family 100 Bikin Ngakak!
Sinopsis Sinetron Kau...
Sinopsis Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku Eps 23: Masa Lalu Devan dan Aksi Balas Dendam Miko
Berita Terkini
Letjen Kunto Putra Try...
Letjen Kunto Putra Try Sutrisno Batal Dimutasi, Kapuspen TNI: Ada Beberapa Belum Bisa Digeser
10 menit yang lalu
Letjen TNI Kunto Arief...
Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Batal Dimutasi, Putra Try Sutrisno Itu Tetap Jadi Pangkogabwilhan I
50 menit yang lalu
Anggaran Pendidikan...
Anggaran Pendidikan Besar, Prabowo: Apakah Sampai kepada Alamat yang Ditujukan?
1 jam yang lalu
Gaji Hakim Bakal Dinaikkan...
Gaji Hakim Bakal Dinaikkan Prabowo, Adies Kadir Harap Kinerja dan Integritas Lebih Baik
1 jam yang lalu
Direktur Pemberitaan...
Direktur Pemberitaan Jak TV Terjerat Pidana, Komisi Kejaksaan: Produk Jurnalistik Sekejam Apa Pun Tak Bisa Dijadikan Delik Hukum
2 jam yang lalu
Laporan Akhir Penanganan...
Laporan Akhir Penanganan Kasus Sirkus OCI Segera Diungkap Kementerian HAM
2 jam yang lalu
Infografis
Prabowo Bakal Ungsikan...
Prabowo Bakal Ungsikan 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved