Kritik Sivitas Akademika, Prabu Revolusi Diminta Revolusi Pikiran

Kamis, 08 Februari 2024 - 14:17 WIB
loading...
Kritik Sivitas Akademika,...
Prabu Revolusi dalam sebuah video mengomentari fenomena guru besar dan sivitas akademika perguruan tinggi yang ramai-ramai mengkritik Presiden Jokowi. FOTO/TANGKAPAN LAYAR
A A A
BANDUNG - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran ( Unpad ) Bandung Haikal Febrian Syah menyoroti pernyataan Prabu Revolusi yang menganggap kritik sivitas akademika ke Presiden Jokowi tak elok karena mencampuradukan urusan kampus dengan politik. Pandangan Prabu itu menanggapi fenomena guru besar di puluhan perguruan tinggi mengkritisi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Haikal meminta Prabu Revolusi merevolusi pikirannya. Sebab, sivitas akademika bukanlah kelompok partisan, mereka tidak asal-asalan dalam mengeluarkan pernyataan.

"Yang perlu direvolusi itu akal pemikirannya (Prabu Revolusi), seperti namanya. Sivitas akademika itu dididik dalam menyampaikan argumen dan kredibilitasnya itu harus dipertanggungjawabkan," kata Haikal lewat sambungan telepon, Kamis (8/2/2024).



Haikal menegaskan, sivitas akademika sifatnya bukan partisan. Para pemikir bangsa ini tidak asal-asalan dalam memberikan pernyataan.

"Sivitas akademika ini sifatnya bukan partisan karena tenaga pengajar ini harus bisa memberikan contoh yang baik bagi pihak lainnya. Pemikir-pemikir bangsa ini pasti memberikan statement itu dengan pemikiran yang matang dan juga tidak asal-asalan," katanya.

Haikal malah balik mempertanyakan pendidikan Prabu Revolusi. "Bagi saya, Prabu Revolusi ini harus dipertanyakan justru dia pernah sekolah apa enggak? Pernah kuliah apa enggak? Kalau pun benar kuliah, tanya kuliahnya bener apa enggak? Jangan-jangan ijazahnya beli karena seakan-akan kaya orang yang gak pernah kuliah dan sekolah, karena menganggap semua orang seperti dia yang cari duit dari politik partisan," katanya.

Karena itu, Haikal kembali meminta Prabu Revolusi merevolusikan pemikirannya agar jernih dan tidak asal-asalan dalam berbicara mengenai sivitas akademika.



"Harus dibedakan, anak-anak akademik dan anak-anak politik praktis. Jadi saya rasa Prabu Revolusi coba diingat-ingat kembali, dulu benar nggak kuliah? Benar nggak kampus itu dididik dengan benar? Kalau merasa itu masih salah, coba benar-benar direvolusikan akal pemikirannya biar lebih jernih dan juga tidak asal-asalan dalam bicara tentang sivitas akademika," katanya.

Sebelumnya, viral di media sosial mengenai pernyataan Prabu Revolusi yang mengkritik aksi sivitas akademika di akun TikTok pribadinya @prabu_revolusi. Prabu Revolusi menilai jika aksi sivitas akademika ini tak elok karena mencampuradukan kampus dengan politik, apalagi tidak secara resmi mewakili lembaga.

"Sekarang ini kelihatannya lagi marak ada gerakan 'mengatasnamakan' kampus untuk berbicara tentang permasalahan politik, ini perspektif saya, menurut saya sangat tidak elok ketika kampus dicampur adukkan dengan dengan kepentingan politik, apalagi tidak secara resmi mewakili kampus," kata Prabu.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1140 seconds (0.1#10.140)