TGB Sebut Pemilu 2024 Sudah Babak Belur

Selasa, 06 Februari 2024 - 19:57 WIB
loading...
TGB Sebut Pemilu 2024 Sudah Babak Belur
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menyebut secara faktual pelaksanaan Pemilu 2024 saat ini sudah babak belur. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menyebut secara faktual pelaksanaan Pemilu 2024 saat ini sudah 'babak belur'. Ibarat petinju, pemilu sudah mendapatkan pukulan double jab dan double uppercut.

Pukulan pertama, menurut dia adalah keputusan Majelis Kehormatan Mahkaman Konstitusi (MKMK) yang memberhentikan Ketua MK Anwar Usman karena melakukan pelanggaran etik berat.



Pukulan keduanya yaitu keputusan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) yang memberikan peringatan keras terakhir, bukan hanya kepada Ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) Hasyim Asy’ari tapi juga seluruh komisioner karena ada pelanggaran etik.

“Jadi pemilu kita sudah babak belur dalam tatanan nilai,” ujarnya saat berdikusi pada Media Discussion TPN Ganjar-Mahfud dengan tema “Dugaan Mobilisasi dan Ketidaknetralan Aparat di Pemilu 2024” di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Karena itu, lanjut dia, TPN Ganjar-Mahfud mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menyelamatkan yang tersisa. Jika diibaratkan petinju, petinjunya sudah limbung.

TGB menuturkankan seruan yang disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK) itu adalah bagian untuk mengembalikan kepada kesadaran rakyat.

Ditambah lagi munculnya mosi, deklarasi atau petisi dari para pimpinan perguruan tinggi di banyak daerah dan sampai sekarang masih bergulir, itu sebenarnya adalah bentuk kasih sayang dari civil society.

“Masyarakat ingin bahwa yang tersisa dari pemilu ini bisa kita selamatkan bersama,” katanya.

TPN Ganjar-Mahfud juga menyayangkan jika ada pihak-pihak yang menilai pernyataan Megawati itu sebagai ocehan-ocehan, kemudian suara-suara dari kampus yang disampaikan para guru besar yang sangat kredibel itu juga dianggap telah diorkestrasi.

“Kami sangat menyayangkan,” ucap TGB.

Dia menilai apa yang disampaikan Megawati dan civitas akademika itulah sebenarnya suara dari publik. Suara tentang keinginan bagaimana pemilu yang sudah babak belur tersebut bisa diselamatkan.

Bagaimana cara menyelamatkannya? Dikatakan TGB, kalau ada intervensi, hentikan intervensi itu, kalau ada intimidasi, hentikan intimidasi itu.

“Mari kita kembali kepada pemilu yang jurdil, damai karena jurdil, bukan damai yang tertutupi oleh kabut kecurangan dan intimidasi,” tegasnya.

Inilah alasan TPN Ganjar-Mahfud terus menyuarakan apa yang terjadi sebenarnya. Penyampaian ini bukan hanya untuk kepentingan Ganjar-Mahfud, tetapi juga untuk kepentingan sebagai suatu bangsa.



“Masa iya anggaran pemilu yang Rp70 triliun lebih itu, ternyata prosedur secara formalnya saja dilewati, tetapi ada hal-hal yang substansial yang tertinggal, kejujuran, keadilan, kemudian etika. TPN Ganjar-Mahfud akan terus menyuarakan ini, supaya yang tersisa dari pemilu bisa diselamatkan, hasilnya pun kredibel,” tutup TGB.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2354 seconds (0.1#10.140)