Warga Difabel Dibantu Mahfud MD agar Bisa Gunakan Hak Pilihnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang penyandang disabilitas asal Depok, Jawa Barat yang nyaris kehilangan hak pilihnya datang ke acara Tabrak Prof! yang berlangsung di Koat Kopi, Seturan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (5/2/2024). Warga bernama Destares Iskandar itu sengaja datang untuk mengadukan masalahnya ke Mahfud MD yang hadir sebagai cawapres 03 untuk berdialog dengan warga.
Kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu, Destares mengaku dirinya sempat mengalami penolakan di KPUD saat mengurus surat pindah untuk memilih di Yogyakarta. Padahal sebagai difabel, ia sedang menjalani pengobatan di kota pelajar tersebut.
Setelah mendengar dan menjawab keluhan difabel ini, Mahfud MD langsung meminta timnya untuk membantu mengurus kepindahan warga tersebut. “Bapak tetap punya hak untuk memilih dalam pemilu, dan untuk pindah lokasi masih bisa diusahakan sampai tanggal tujuh Februari, besok tim saya akan membantu Bapak,” ujar Mahfud yang disambut sukacita oleh Destares.
Hari Selasa ini, warga Depok tersebut mengirimkan ucapan terima kasih kepada Mahfud MD karena sudah membantunya dalam pengurusan pindah tempat mencoblos. Berkat pendampingan dari tim Mahfud MD, Destares pada 14 Februari nanti bisa memilih di wilayah KPU Sleman.
"Kepada Prof Mahfud MD saya ingin mengucapkan terima kasih karena berkat bapaklah saya akhirnya kembali mendapatkan hak pilih saya di pemilu ini, dibantu oleh tim Bapak, murid-murid bapak yang betul-betul luar biasa membantu saya," kata Destares.
Sebelumnya, ia mengungkapkan bahwa dirinya sudah sempat putus asa dan ingin melepas hak konstitusionalnya pada Pemilu 2024. Sebab, ia menilai, tidak bisa memilih karena sedang sakit dan tidak berada di kota asalnya, Depok.
Tapi, berkat bantuan Tim Animasi, pada pemilu kali ini ia tetap bisa memberikan suaranya. Tim Animasi (Anak Ideologis Mahfud MD se Indonesia) merupakan murid-murid Mahfud MD yang berasal dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu, Destares mengaku dirinya sempat mengalami penolakan di KPUD saat mengurus surat pindah untuk memilih di Yogyakarta. Padahal sebagai difabel, ia sedang menjalani pengobatan di kota pelajar tersebut.
Setelah mendengar dan menjawab keluhan difabel ini, Mahfud MD langsung meminta timnya untuk membantu mengurus kepindahan warga tersebut. “Bapak tetap punya hak untuk memilih dalam pemilu, dan untuk pindah lokasi masih bisa diusahakan sampai tanggal tujuh Februari, besok tim saya akan membantu Bapak,” ujar Mahfud yang disambut sukacita oleh Destares.
Hari Selasa ini, warga Depok tersebut mengirimkan ucapan terima kasih kepada Mahfud MD karena sudah membantunya dalam pengurusan pindah tempat mencoblos. Berkat pendampingan dari tim Mahfud MD, Destares pada 14 Februari nanti bisa memilih di wilayah KPU Sleman.
"Kepada Prof Mahfud MD saya ingin mengucapkan terima kasih karena berkat bapaklah saya akhirnya kembali mendapatkan hak pilih saya di pemilu ini, dibantu oleh tim Bapak, murid-murid bapak yang betul-betul luar biasa membantu saya," kata Destares.
Sebelumnya, ia mengungkapkan bahwa dirinya sudah sempat putus asa dan ingin melepas hak konstitusionalnya pada Pemilu 2024. Sebab, ia menilai, tidak bisa memilih karena sedang sakit dan tidak berada di kota asalnya, Depok.
Tapi, berkat bantuan Tim Animasi, pada pemilu kali ini ia tetap bisa memberikan suaranya. Tim Animasi (Anak Ideologis Mahfud MD se Indonesia) merupakan murid-murid Mahfud MD yang berasal dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).