Tutup Debat Pamungkas, Ganjar-Mahfud Sampaikan 3 Janji
loading...
A
A
A
JAKARTA - Debat Pilpres 2024 telah berakhir dengan berlangsungnya debat kelima yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Minggu (4/2/2024) malam. Sebagai penutup, capres Ganjar Pranowo menyampaikan tiga janji.
"Saya dan Pak Mahfud punya tiga janji. Taat kepada tuhan, patuh kepada hukum dan keadilan, dan setia kepada rakyat," kata Ganjar.
Ganjar menuturkan, saat dirinya dan Mahfud MD kampanye berkeliling menemui masyarakat dalam beberapa bulan terakhir ini, ia mendapatkan banyak aspirasi. Selain itu, juga rakyat berkeluh kesah soal rasa kecewa yang timbul akibat ulah para pemimpin. Tentu Ganjar tak ingin menambah perasaan kecewa itu menjadi semakin dalam.
"Kita tidak mau lagi itu terjadi," tandas Ganjar.
Mantan Gubernur Jateng dua periode itu mencatat, masyarakat kecewa karena fasilitas kesehatan tak terpenuhi, pendidikan yang tidak inklusi, lapangan kerja tak menjangkau banyak orang.
"Atau barangkali, bagaimana 1.000 hari pertama kehidupan untuk mencegah stunting mesti betul-betul dilakukan agar bangsa ini punya investasi besar terhadap SDM," ucapnya.
Ganjar menegaskan, tak boleh lagi terbersit perasaan kecewa di hati rakyat. Sebab, hal ini hanya memicu kemarahan rakyat dan apatisme terhadap pemerintah.
"Dan kali ini berikan suara anda pada calon yang konsisten, yang visioner, yang mampu mendengarkan rakyat, negarawan, reformis dan tidak punya beban masa lalu," katanya.
Ganjar juga mengajak masyarakat untuk melawan dinasti politik dan menjaga iklim demokrasi tetap sehat. Ganjar menyebut rakyat terluka atas pernyataan "menguasai sepertiga kekayaan Indonesia".
"Sungguh-sungguh rakyat merasa terluka atas statement itu. Dan yang mengutamakan kepentingan keluarga menjadi atas kepentingan segalanya. Hari ini kampus berbicara, masyarakat resmi berbicara dan kita sedang diingatkan agar trek demokrasi harus berjalan dengan baik," katanya.
Ketika ia menjadi tim kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019, Jokowi menegaskan tidak memilih pemimpin yang sosoknya diktator dan otoriter serta punya rekam jejak pelanggaran HAM.
"Dan yang punya rekam jejak melakukan kekerasan, dan yang punya rekam melakukan korupsi. Ini menjadi perjuangan kita memilih pemimpin," katanya.
Bersama Mahfud MD, Ganjar berjanji memimpin Indonesia dan tidak akan mengecewakan rakyat. Slogan 'Tuanku ya Rakyat' yang kerap digaungkannya bukan angin lalu melainkan akan diwujudkannya dengan selalu ada untuk mereka dan tak pernah meninggalkannya.
"Rakyat merupakan sumber energi kami. Ruang-ruang terbuka yang mesti diakomodasi. Mereka adalah detak jantung kami. Mandat rakyat adalah amanat suci buat kami. Bismillahirrahmanirrahim kita mulai sebuah era baru Indonesia era di mana tidak satu rakyat pun ditinggalkan dan kita memasuki era gotong royong menuju Indonesia unggul," katanya.
"Saya dan Pak Mahfud punya tiga janji. Taat kepada tuhan, patuh kepada hukum dan keadilan, dan setia kepada rakyat," kata Ganjar.
Ganjar menuturkan, saat dirinya dan Mahfud MD kampanye berkeliling menemui masyarakat dalam beberapa bulan terakhir ini, ia mendapatkan banyak aspirasi. Selain itu, juga rakyat berkeluh kesah soal rasa kecewa yang timbul akibat ulah para pemimpin. Tentu Ganjar tak ingin menambah perasaan kecewa itu menjadi semakin dalam.
"Kita tidak mau lagi itu terjadi," tandas Ganjar.
Mantan Gubernur Jateng dua periode itu mencatat, masyarakat kecewa karena fasilitas kesehatan tak terpenuhi, pendidikan yang tidak inklusi, lapangan kerja tak menjangkau banyak orang.
"Atau barangkali, bagaimana 1.000 hari pertama kehidupan untuk mencegah stunting mesti betul-betul dilakukan agar bangsa ini punya investasi besar terhadap SDM," ucapnya.
Ganjar menegaskan, tak boleh lagi terbersit perasaan kecewa di hati rakyat. Sebab, hal ini hanya memicu kemarahan rakyat dan apatisme terhadap pemerintah.
"Dan kali ini berikan suara anda pada calon yang konsisten, yang visioner, yang mampu mendengarkan rakyat, negarawan, reformis dan tidak punya beban masa lalu," katanya.
Ganjar juga mengajak masyarakat untuk melawan dinasti politik dan menjaga iklim demokrasi tetap sehat. Ganjar menyebut rakyat terluka atas pernyataan "menguasai sepertiga kekayaan Indonesia".
"Sungguh-sungguh rakyat merasa terluka atas statement itu. Dan yang mengutamakan kepentingan keluarga menjadi atas kepentingan segalanya. Hari ini kampus berbicara, masyarakat resmi berbicara dan kita sedang diingatkan agar trek demokrasi harus berjalan dengan baik," katanya.
Ketika ia menjadi tim kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019, Jokowi menegaskan tidak memilih pemimpin yang sosoknya diktator dan otoriter serta punya rekam jejak pelanggaran HAM.
"Dan yang punya rekam jejak melakukan kekerasan, dan yang punya rekam melakukan korupsi. Ini menjadi perjuangan kita memilih pemimpin," katanya.
Bersama Mahfud MD, Ganjar berjanji memimpin Indonesia dan tidak akan mengecewakan rakyat. Slogan 'Tuanku ya Rakyat' yang kerap digaungkannya bukan angin lalu melainkan akan diwujudkannya dengan selalu ada untuk mereka dan tak pernah meninggalkannya.
"Rakyat merupakan sumber energi kami. Ruang-ruang terbuka yang mesti diakomodasi. Mereka adalah detak jantung kami. Mandat rakyat adalah amanat suci buat kami. Bismillahirrahmanirrahim kita mulai sebuah era baru Indonesia era di mana tidak satu rakyat pun ditinggalkan dan kita memasuki era gotong royong menuju Indonesia unggul," katanya.
(abd)