Visi Misi Ganjar, Singgung Adab sampai Peribahasa Jawa Aja Adigang, Adigung, dan Adiguna
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang juga diusung Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menyinggung soal adab dalam membangun bangsa Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Ganjar saat debat capres terakhir di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu (4/4/2024).
Ganjar menyebut, dalam membangun Indonesia yang beradab dibutuhkan tiga bagian. "Membangun Indonesia yang beradab kita mulai dari tiga bagian, kita punya kepribadian dalam kebudayaan dan itu mesti masuk di dalam jiwa insan indonesia," ucapnya.
Kesehatan menurut Ganjar, menjadi bagian penting. Soal ini, Ganjar berpendapat tindakan preventif atau pencegahan lebih tepat. "Preventif adalah sesuatu yang paling bagus. Kita olahraga makan sehat dan itu akan membantu politik kesehatan kita jauh lebih baik," katanya.
Untuk mendukung itu, dirinya bersama Mahfud MD punya Program Satu Desa, Satu Fasilitas Kesehatan, Satu Tenaga Kesehatan. "Kami ingin mereka (masyarakat) mendapatkan yang terbaik dan kemudian ibu, anak, lansia, disabilitas, masyarakat adat akan mendapatkan peran yang sama di dalam layanan-layanan kesehatan dimana di daerah-daerah terisolir, mereka membutuhkan akses ini dengan sangat bagus," jelasnya.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, ketika infrastruktur kesehatannya sudah baik maka akan berdampak pada pendidikan dan kebudayaan. "Akses pendidikan yang baik, lebih inklusi, kemudian kurikulum yang mantap dan yentu saja fasilitas yang diberikan harus bisa memberikan akses terbaik untuk anak-anak didik kita," ujarnya.
Untuk memberikan pendidikan yang baik, lanjut Ganjar, juga harus memperhatikan nasib guru dan dosen. Ganjar kemudian menyinggung seorang aktivis perempuan bernama Kalis Mardiasih.
"Mbak Kalis namanya, menyampaikan, 'Pak Ganjar perhatikan mereka yang selama ini terpinggirkan. Ada dua yang utama yaitu kelompok perempuan dan penyandang disabilitas, tolong betul agar sekolah nanti inklusi dan mereka nanti tidak mendapatkan perlakuan diskriminatif," katanya.
Ganjar kemudian menyinggung soal buruh. Ganjar mengatakan para buruh curhat dan memintanya meninjau ulang Undang-Undang Cipta Kerja. Dia mengatakan akan memberikan upah buruh yang baik. "Tentu saja pembangunan ini harus berorientasi pada SDM. Budi pekerti yang baik, sopan, toleran, tidak adigang, adigung, dan adiguna sehingga mereka menjadi manusia yang lengkap," katanya.
Semua itu, kata Ganjar, bisa dicapai jika digitalisasi berjalan baik dan didukung internet yang cepat. Ganjar mengatakan, pembangunan yang beradab juga butuh contoh yang baik. Ganjar mencontohkan sikap cawapresnya, Mahfud MD yang baru-baru ini mundur dari jabatan.
"Contoh keteladanan pemimpin yang juga baik dan tidak ada konflik kepentingan seperti Pak Mahfud contohkan agar ini membangun integritas yang baik dan Tentu saja keresahan yang muncul baik dari Gus Mus, Muhammadiyah, Romo Franz Magnis, Goenawan Mohammad dan kampus-kampus mesti menjadi catatan kita bersama bahwa kita dalam konteks ber-Indonesia, berbudaya semua harus dalam koridor yang baik," tegasnya.
Sebagai informasi, debat pamungkas ini mengangkat sejumlah tema, yakni kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Dalam rangkaian kampanyenya, Ganjar Pranowo juga terus menegaskan komitmen untuk terwujudnya masyarakat mudah mendapatkan pekerjaan yakni dengan memperluas lapangan kerja. Strateginya dengan meramu sejumlah persiapan matang, termasuk peningkatan di sektor pendidikan hingga usaha.
"Saya kira lapangan kerja menjadi isu utama, maka kemudian SDM mesti kita siapkan dan itulah yang menjadi PR besar Ganjar-Mahfud," urai alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) ini.
Ganjar menyebut, dalam rangka menciptakan lapangan pekerjaan lebih luas lagi, pihaknya bakal memperhatikan sektor pendidikan, investasi, hingga memastikan kemudahan bagi para pelaku usaha.
Selain itu, mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga memacu terwujudnya harga pangan murah. Dia juga menyoroti pentingnya stabilisasi harga bahan pokok. Menurutnya, fluktuasi harga yang cukup tinggi selama ini perlu diatasi demi kestabilan ekonomi, termasuk perlunya intervensi pemerintah.
"Semua stabilisasi harga menjadi begitu penting, karena selama ini cukup fluktuatif. Dan tentu saja harga beras yang tidak turun-turun memang harus segera diintervensi, karena sudah lama sekali ini," ucapnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Ganjar menyebut, dalam membangun Indonesia yang beradab dibutuhkan tiga bagian. "Membangun Indonesia yang beradab kita mulai dari tiga bagian, kita punya kepribadian dalam kebudayaan dan itu mesti masuk di dalam jiwa insan indonesia," ucapnya.
Kesehatan menurut Ganjar, menjadi bagian penting. Soal ini, Ganjar berpendapat tindakan preventif atau pencegahan lebih tepat. "Preventif adalah sesuatu yang paling bagus. Kita olahraga makan sehat dan itu akan membantu politik kesehatan kita jauh lebih baik," katanya.
Untuk mendukung itu, dirinya bersama Mahfud MD punya Program Satu Desa, Satu Fasilitas Kesehatan, Satu Tenaga Kesehatan. "Kami ingin mereka (masyarakat) mendapatkan yang terbaik dan kemudian ibu, anak, lansia, disabilitas, masyarakat adat akan mendapatkan peran yang sama di dalam layanan-layanan kesehatan dimana di daerah-daerah terisolir, mereka membutuhkan akses ini dengan sangat bagus," jelasnya.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, ketika infrastruktur kesehatannya sudah baik maka akan berdampak pada pendidikan dan kebudayaan. "Akses pendidikan yang baik, lebih inklusi, kemudian kurikulum yang mantap dan yentu saja fasilitas yang diberikan harus bisa memberikan akses terbaik untuk anak-anak didik kita," ujarnya.
Untuk memberikan pendidikan yang baik, lanjut Ganjar, juga harus memperhatikan nasib guru dan dosen. Ganjar kemudian menyinggung seorang aktivis perempuan bernama Kalis Mardiasih.
"Mbak Kalis namanya, menyampaikan, 'Pak Ganjar perhatikan mereka yang selama ini terpinggirkan. Ada dua yang utama yaitu kelompok perempuan dan penyandang disabilitas, tolong betul agar sekolah nanti inklusi dan mereka nanti tidak mendapatkan perlakuan diskriminatif," katanya.
Ganjar kemudian menyinggung soal buruh. Ganjar mengatakan para buruh curhat dan memintanya meninjau ulang Undang-Undang Cipta Kerja. Dia mengatakan akan memberikan upah buruh yang baik. "Tentu saja pembangunan ini harus berorientasi pada SDM. Budi pekerti yang baik, sopan, toleran, tidak adigang, adigung, dan adiguna sehingga mereka menjadi manusia yang lengkap," katanya.
Semua itu, kata Ganjar, bisa dicapai jika digitalisasi berjalan baik dan didukung internet yang cepat. Ganjar mengatakan, pembangunan yang beradab juga butuh contoh yang baik. Ganjar mencontohkan sikap cawapresnya, Mahfud MD yang baru-baru ini mundur dari jabatan.
"Contoh keteladanan pemimpin yang juga baik dan tidak ada konflik kepentingan seperti Pak Mahfud contohkan agar ini membangun integritas yang baik dan Tentu saja keresahan yang muncul baik dari Gus Mus, Muhammadiyah, Romo Franz Magnis, Goenawan Mohammad dan kampus-kampus mesti menjadi catatan kita bersama bahwa kita dalam konteks ber-Indonesia, berbudaya semua harus dalam koridor yang baik," tegasnya.
Sebagai informasi, debat pamungkas ini mengangkat sejumlah tema, yakni kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Dalam rangkaian kampanyenya, Ganjar Pranowo juga terus menegaskan komitmen untuk terwujudnya masyarakat mudah mendapatkan pekerjaan yakni dengan memperluas lapangan kerja. Strateginya dengan meramu sejumlah persiapan matang, termasuk peningkatan di sektor pendidikan hingga usaha.
"Saya kira lapangan kerja menjadi isu utama, maka kemudian SDM mesti kita siapkan dan itulah yang menjadi PR besar Ganjar-Mahfud," urai alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) ini.
Ganjar menyebut, dalam rangka menciptakan lapangan pekerjaan lebih luas lagi, pihaknya bakal memperhatikan sektor pendidikan, investasi, hingga memastikan kemudahan bagi para pelaku usaha.
Selain itu, mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga memacu terwujudnya harga pangan murah. Dia juga menyoroti pentingnya stabilisasi harga bahan pokok. Menurutnya, fluktuasi harga yang cukup tinggi selama ini perlu diatasi demi kestabilan ekonomi, termasuk perlunya intervensi pemerintah.
"Semua stabilisasi harga menjadi begitu penting, karena selama ini cukup fluktuatif. Dan tentu saja harga beras yang tidak turun-turun memang harus segera diintervensi, karena sudah lama sekali ini," ucapnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(cip)